Matius 2:1-12
Seseorang yang hadir di hadapan kita, dihormati atau tidak, itu adalah keputusan kita. Keputusan itu dipengaruhi oleh sosok yang akan hadir. Kecenderungannya begini, jika yang hadir itu adalah orang biasa atau orang yang secara sosial ada di bawah kita, biasanya sikap kita juga biasa-biasa saja. Tetapi jika yang hadir adalah seseorang yang kita hormati dan segani, seseorang yang secara sosial ada di atas kita, seseorang yang kita perlukan kehadirannya, maka sambutan kita akan sangat berbeda. Mereka adalah orang yang kita nanti-nantikan, sehingga kedatangannya akan membawa sukacita yang besar bagi kita.
Peristiwa kedatangan Tuhan Yesus yang pertama sebenarnya dinantikan oleh banyak orang, terutama orang Yahudi yang menginginkan kebebasan dan kehidupan yang lebih baik. Berita tentang kedatangan Yesus datang ke beberapa kalangan, antara lain: para gembala, orang majus, Herodes, serta para imam kepala dan ahli Taurat. Kita tahu para gembala menyambutnya dengan sangat antusias. Mereka sangat bersukacita ketika malaikat memberitahukan bahwa Juruselamat telah lahir. Pekerjaan gembala pada saat itu bukanlah pekerjaan yang terhormat, beda dengan pekerjaan gembala di Perjanjian Lama. Tetapi ketika mendengar berita itu, mereka sangat bersukacita. Ini adalah kaum orang-orang yang dipinggirkan, tetapi mendapat berita kesukaan. Mereka langsung pergi ke Yerusalem untuk menemui bayi Yesus.
Demikian juga dengan orang Majus, mereka mengetahui kabar tentang datangnya sang Juruselamat melalui petunjuk dari bintang. Pastilah mereka adalah ahli perbintangan, mereka melihat ada bintang yang lain daripada yang lain dan mereka menyimpulkan bahwa ada seseorang yang besar, yang akan berpengaruh besar bagi dunia, yang sedang dilahirkan.
Yesaya 60:2
Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu.
Ternyata bukan hanya orang Yahudi yang menantikan Juruselamat, tetapi juga bangsa-bangsa lain. Selain dari bintang, dari mana orang majus itu tahu bahwa akan ada raja yang lahir dan mereka harus jauh-jauh menempuh perjalanan sampai Yerusalem?
Bilangan 24:17
Aku melihat dia, tetapi bukan sekarang; aku memandang dia, tetapi bukan dari dekat; bintang terbit dari Yakub, tongkat kerajaan timbul dari Israel, dan meremukkan pelipis-pelipis Moab, dan menghancurkan semua anak Set.
Jika melihat ayat di atas, maka orang majus dari timur itu bisa jadi adalah orang Moab. Mereka pernah mendengarkan nubuatan tentang datangnya Juruselamat dari nubuatan Bileam. Mereka tahu tentang sang Juruselamat atau raja orang Yahudi yang baru lahir itu, sehingga mereka berusaha untuk datang, meskipun sangat jauh dan mungkin memerlukan waktu yang cukup lama, untuk menyembah Dia. Mereka menyambut dengan sangat gembira kedatangan Yesus Kristus dan mereka sudah mempersiapkan persembahan yang terbaik bagi Sang Raja itu.
Raja Herodes juga mendapatkan berita itu. Dia mendapatkan berita tentang kelahiran sang Juruselamat dari para orang majus. Orang majus itu tersesat sampai ke Yerusalem, karena tiba-tiba bintang yang menunjukkan jalan itu hilang. Bintang itu baru muncul kembali setelah orang-orang majus keluar dari kediaman raja Herodes. Bukan kebetulan jika tiba-tiba bintang itu hilang dan membuat orang-orang majus mencari Herodes untuk bertanya tentang kelahiran Raja Yahudi itu. Itu adalah cara Tuhan untuk memberitahu kepada Herodes tentang berita sukacita ini. Tentu kabar itu membuat gempar seluruh Yerusalem.
Terhadap kedatangan Yesus Kristus, sikap Herodes berbeda dengan sikap para gembala dan orang-orang majus. Di hadapan orang majus, Herodes berkata bahwa ia juga ingin menyembah Yesus. Tetapi di dalam hatinya, timbul pikiran jahat. Dia ingin membunuh bayi itu, karena jika memang bayi itu akan menjadi raja Yahudi, maka itu adalah pesaing Herodes. Mendengar berita ini, Herodes tidak bersukacita sama sekali, tetapi malah timbul kebencian di dalam hatinya.
Tanggapan yang berbeda juga dinyatakan oleh para imam kepala dan ahli Taurat. Mereka dipanggil oleh Herodes karena Herodes kaget dengan kabar yang disampaikan oleh orang-orang majus itu. Lalu para imam kepala dan ahli Taurat itu dimintai keterangan tentang nubuatan kedatangan Mesias itu. Mereka mencari nubuatan itu dan akhirnya ketemu.
Mikha 5:1
Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.
Sang Raja Besar, sang Mesias itu lahir di kota kecil yang bernama Betlehem. Para imam dan ahli Taurat adalah ahli Kitab Suci, sehingga Tuhan memberitahu kedatangan sang Mesias melalui Kitab Suci. Mereka menunggu kedatangan Mesias itu sekian lama, mereka tahu tentang nubuatan itu, tetapi tanggapan mereka biasa-biasa saja. Mereka tidak antusias seperti para gembala atau orang majus. Mereka pada akhirnya justru membenci Yesus, mencari-cari kesalahan Yesus, dan akhirnya menyalibkan Yesus. Tidak semua imam menolak Yesus. Ada imam Zakharia, ayah Yohanes Pembaptis yang percaya bahwa Yesus adalah Mesias.
Yang akhirnya mau menerima Yesus sebagai Juruselamat adalah orang-orang yang menyadari bahwa mereka tidak bisa menyelamatkan diri sendiri. Sedangkan orang-orang yang tidak mau menerima Yesus sebagai Juruselamat adalah orang-orang yang merasa mampu untuk menyelamatkan dirinya sendiri. Bukan soal jabatan atau posisi, tetapi soal hati dan diri yang benar-benar memerlukan kehadiran sang Juruselamat.
Bagaimana dengan kita?
Views: 8