Wahyu 2:8-11
Smirna merupakan salah satu kota kuno terbesar di dunia. Saat ini, kota ini disebut Izmir, tetap menjadi kota besar di negara Turki. Pelabuhan yang ada di sana merupakan salah satu pelabuhan yang terbaik di dunia. Selain sebagai kota perdagangan, Smirna juga menjadi pusat politik. Kota ini juga menjadi kota yang paling indah di Asia serta menjadi pusat dari penyembahan Kaisar bagi orang-orang yang berada di timur.
Tidak ada yang tahu kapan jemaat Smirna ada. Jemaat Smirna tidak pernah disebutkan, baik dalam Kisah Rasul maupun surat-surat Perjanjian Baru. Hanya ada keterangan sedikit dalam Kis 19:10 yang menyatakan bahwa semua penduduk Asia mendengar firman Tuhan, baik orang Yahudi maupun Yunani.
Jemaat Smirna merupakan satu-satunya jemaat dari ketujuh jemaat yang mendapatkan pesan dari Tuhan tanpa ada kata kecaman atau hukuman. Tuhan menemukan kesalahan dalam tiap-tiap jemaat, kecuali jemaat Smirna. Untuk jemaat ini, Tuhan menyampaikan kata dorongan dan pujian. Ini adalah jemaat yang mengalami kesusahan besar dan penganiayaan yang hebat.
Di awal, Tuhan memperkenalkan diri sebagai Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati dan hidup kembali. Tuhan memperlihatkan kemuliaan-Nya melebihi kemuliaan dan kemegahan kota Smirna yang menjadi kota kebesaran duniawi pada saat itu. Smirna merupakan pusat dari seluruh kehidupan dan budaya Yunani serta penyembahan Yunani. Dan di tempat ini terletak alasan mengapa jemaat kecil di Smirna hidup dalam resiko yang sangat besar. Beberapa karakteristik tentang Smirna menimbulkan kesulitan bagi setiap orang Kristen.
Mengapa jemaat Smirna susah dan miskin? Orang-orang Smirna memiliki dewa yang berlimpah. Patung-patung ada di sepanjang jalan dan setiap rumah mereka. Seandainya orang Kristen membuat patung Yesus, maka orang Smirna akan menyambut ilah yang baru ini. Tetapi hal tersebut tidak bisa dilakukan oleh orang Kristen, termasuk yang di Smirna. Yang membuat jemaat Smirna susah dan miskin karena mereka tidak boleh membuat patung, apalagi menyembah patung. Selain itu seluruh kehidupan sosial di Smirna diorganisasikan dalam serikat kerja. Dan setiap serikat kerja memiliki dewa pelindung. Orang bisa bekerja, menjual dan membeli jika mereka ikut dalam salah satu serikat kerja.
Lebih parah lagi, Smirna membanggakan dirinya sebagai pemuja Kaisar. Pada saat itu Imperium Roma menguasai seluruh peradaban dunia. Sekali setahun seluruh penduduk Romawi (termasuk daerah kekuasaannya) harus menyembah dan mengakui bahwa Kaisar adalah tuhan (Kuriae Caesar). Mereka yang melakukan hal tersebut akan mendapatkan sertifikat kecil. Jika seseorang menolak untuk membakar dupa dan mengakui Kuriae Caesar dan tidak memiliki sertifikat, maka orang tersebut dianggap sebagai pemberontak dan menjadi musuh Romawi dan seorang penghujat dewa.
Di dalam surat itu, Tuhan memberi kekuatan kepada jemaat Smirna supaya tidak takut, walaupun ada beberapa diantara mereka yang akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Menurut beberapa penafsir “sepuluh hari” menggambarkan 10 masa kekaisaran Romawi yang anti Kristen 64-275 M (Kaisar Nero, Domitianus, Trajan, Marcus Aurelius, Severus, Maximus, Decius, Valerian, Aurelian dan Diocletian). Selama 10 periode kekaisaran ini tercatat 5 juta orang Kristen mati secara martir (dianiaya).
Bagaimana dengan kekristenan sekarang? Jika terjadi aniaya, justru orang Kristen akan semakin berpegang kuat kepada Tuhan. Jika semua aman dan nyaman, justru banyak orang Kristen yang tidak teguh dalam iman. Akhirnya terjadi kompromi di sana sini. Semua kelihatan baik-baik saja, tanpa sadar sedang menuju pada kebinasaan.
“Barangsiapa menang, ia tidak akan menderita apa-apa oleh kematian yang kedua.” Tuhan Yesus memberkati, Maranatha!
Views: 78