Sabar Menanti Kedatangan Tuhan

Yakobus 5:7-10

Menunggu merupakan kata yang sederhana, tetapi sangat sulit untuk dipraktikkan. Perlu kesabaran dan keikhlasan hati untuk bisa melakukannya. Banyak orang yang tidak sabar dan cenderung terburu-buru. Meski sulit untuk dilakukan, tetapi seringkali ada manfaat yang didapatkan dari bersabar. Dengan kesabaran untuk menunggu, kita memiliki cukup waktu berharga untuk memahami dan memperbaiki diri, supaya bisa menjadi orang yang lebih baik, ketika waktunya tiba nanti.

Yesaya adalah seorang nabi yang membawa pengharapan sukacita bagi bangsa Israel. Ia memberi keyakinan bahwa Tuhan akan datang untuk menyelamatkan dan mengubah hidup bangsa Israel. Tuhan berjanji akan membebaskan bangsa Israel dari ikatan yang selama ini membelenggu mereka. Yesaya mengajak bangsa Israel untuk bangkit dari keterpurukan dan keputusasaan. Ia berusaha untuk membawa bangsa Israel keluar dari kegelapan. Ia mengobarkan kembali semangat bangsa Israel, supaya bergerak ke arah yang lebih positif dan optimis.

Apa yang disampaikan oleh Yesaya ini ditunggu oleh bangsa Israel sampai beberapa generasi. Akhirnya muncullah Yohanes Pembaptis, sebagai pembuka jalan bagi kedatangan Sang Mesias. Yohanes menyerukan pertobatan. Selama beberapa abad, bangsa Israel tidak pernah mendengar suara Tuhan. Pada akhirnya mereka mendengar kembali suara Tuhan melalui seruan Yohanes Pembaptis untuk bertobat. Apa yang dijanjikan oleh Tuhan dan dinubuatkan oleh para nabi, tidak serta merta langsung terjadi. Perlu waktu yang cukup panjang untuk menantikan semuanya itu. Jika kita tidak taat dan tekun untuk menantikannya, mungkin kita tidak akan mendapatkan kesempatan untuk menikmati janji tersebut.

Untuk mencapai perubahan yang baik, kita perlu bersabar dan rendah hati. Kesabaran akan membantu kita untuk melihat segala sesuatu dari sudut pandang positif, untuk menggantikan hal negatif yang sudah lama mengontrol hidup dan cara berpikir kita. Yakobus menegaskan supaya kita tabah, sebab hari kedatangan Tuhan sudah dekat. Yakobus mengajak kita untuk bersabar sampai saat kedatangan Tuhan, supaya kita meneguhkan hati dalam menantikan Tuhan, seperti para petani yang menantikan musim hujan. Dalam menanti dengan sabar, kita harus menghindari sungut-sungut dan tidak saling menyalahkan. Kita tidak tahu kapan Tuhan datang kembali untuk kedua kali. Tetapi ketika kita membaca kitab Yakobus ini, kita diingatkan kembali untuk bersabar dalam penantian tersebut.

Orang yang sabar seringkali disalah-artikan menjadi orang yang lambat. Tetapi itulah konsekuensinya. Seringkali manusia juga berani menghakimi Tuhan, menganggap Tuhan lambat dalam mengabulkan doa atau menolong kita. Tetapi, sebagai orang percaya, kita tidak memiliki hak untuk melakukan itu. Di dalam kesabaran, kita akan belajar ketekunan, ketaatan dan kesetiaan. Kesabaran akan diuji dengan waktu. Semakin lama waktu yang diberikan, semakin kuat kita belajar untuk sabar. Jika ada tantangan yang dihadapi selama waktu itu, maka kesetiaan kita yang diuji.

Kita diajar untuk melihat secara positif arti kesabaran. Kesabaran adalah sikap seseorang dalam menghadapi sesuatu atau dalam memutuskan sesuatu dengan bijaksana. Kesabaran sangat diperlukan untuk mencapai hasil dari sebuah perubahan yang kita mulai. Dalam kesabaran itu, kita menyiapkan segala sesuatu yang perlu. Kerinduan kita terhadap kedatangan Tuhan kedua kali dengan segera, disebut maranatha. Itu yang seharusnya menjadi kerinduan semua orang percaya. Itulah yang kita nantikan sampai saat ini, dengan sabar.

Views: 29

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top