1 Tesalonika 4:3-8
Orang Kristen atau kelompok Kristen yang benar, akan selalu memiliki tingkat moral yang tinggi. Paling tidak, kita perlu memperhatikan cara berpakaian. Cara berpakaian sebenarnya memiliki kaitan dengan iman. Orang yang memiliki pengertian mengenai pengajaran yang benar, maka cara berpakaiannya akan benar dan sopan. Tujuan berpakaian adalah menutupi tubuh, bukan memperlihatkan atau memperjelas bentuk tubuh. Terutama bagi perempuan, harus bisa mengerti tentang hal ini. Pakaian bisa disalahgunakan dan akhirnya membuat kehidupan orang lain atau kehidupan sendiri menjadi tidak kudus. Tidak perlu menutup tubuh dengan berlebihan, tetapi kita perlu belajar untuk menggunakan pakaian dengan wajar, tidak kurang dan tidak lebih.
Salah satu hal yang harus dihindari adalah percabulan. Percabulan telah banyak merusak hati orang. Di dalam Tuhan harus terus belajar mengenai ketertiban. Kita harus menjaga anak dengan baik, entah mereka laki-laki atau perempuan. Mereka perlu diperingatkan supaya berhati-hati. Salah satu contoh, gereja sebaiknya tidak mengadakan acara sampai larut malam. Hal tersebut akan menjadi kesaksian atau contoh yang tidak baik di mata masyarakat sekitar.
Untuk menjaga kekudusan, maka Paulus menyarankan supaya setiap orang dewasa memiliki pasangan sendiri, memiliki suami atau istri sendiri. Hal ini menjadi salah satu cara untuk menghindari percabulan. Jemaat dituntut untuk memiliki perilaku hidup kudus dan penuh kehormatan. Perempuan di dalam Kristus seharusnya merupakan perempuan yang sangat terhormat, demikian juga dengan laki-laki. Laki-laki dan perempuan harus menjaga diri dengan sebaik-baiknya. Dosa-dosa lain dilakukan di luar tubuh, sedangkan dosa perzinahan atau percabulan dilakukan dengan tubuh (bdg. 1 Korintus 6:18). Tuhan akan membalas orang-orang yang tidak mau menjaga kesucian dan kemurniannya.
Tuhan memanggil kita bukan untuk melakukan hal cemar, tetapi melakukan hal yang kudus. Karena itu, sepatutnya kita memakai hidup kita untuk bersaksi bagi Tuhan. Kita harus hidup berhati-hati untuk memuliakan Tuhan, sementara sambil kita menantikan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali untuk menjemput kita. Jika nasihat Paulus ini ditolak, maka sebenarnya mereka telah menolak Tuhan. Tuhanlah yang telah memakai Paulus untuk memberi nasihat kepada jemaat di Tesalonika. Nasihat itu juga berlaku untuk seluruh jemaat di seluruh dunia, bahkan sampai saat ini, sampai Tuhan Yesus datang kembali. Kita diperintahkan untuk hidup kudus dan menjauhi percabulan. Tuhan menginginkan kehidupan kita berlangsung dengan tertib. Kekristenan akan bersinar jika hidup orang Kristen sepadanan dengan firman Tuhan. Jika tidak, maka hidup yang tidak sepadanan dengan firman Tuhan itu akan mencederai Injil, akan menghancurkan semua kesaksian yang sudah disampaikan sebelumnya. Orang akan mencibir kita, jika kita memberitakan Injil, tetapi kehidupan kita tidak sesuai dengan pemberitaan yang kita sampaikan.
Di dalam 1 Timotius 4:1-3 dijelaskan bahwa akan ada waktunya akan ada orang-orang yang murtad dan mengikuti roh-roh penyesat serta ajaran setan-setan. Ciri-ciri dari ajaran mereka adalah melarang orang kawin serta melarang orang makan makanan yang diciptakan oleh Tuhan. Daripada manusia jatuh ke dalam dosa percabulan, karena mungkin dilarang kawin, lebih baik mereka memiliki istri atau suami masing-masing. Karena itu, sebaiknya kita tidak menolak nasihat yang sudah diberikan oleh Tuhan kepada kita, karena itu pasti untuk kebaikan kita juga.
Views: 24