Kejadian 39:1-6
Penatalayanan (stewardship) artinya mengelola harta atau urusan rumah tangga, bisa di dalam keluarga, perusahaan (tempat kerja) atau gereja (pelayanan). Orang yang melaksanakan penatalayanan adalah orang yang diberi kepercayaan untuk mengelola harta atau urusan rumah tangga. Yang dikelola bukan milik sendiri, tetapi milik orang lain yang dipercayakan atau dititipkan kepadanya. Di dalam Kejadian 24, Abraham memiliki orang kepercayaan yang diberi tugas dan tanggung jawab untuk mengelola harta dan urusan rumah tangganya, yaitu Eliezer. Ia menjadi orang kepercayaan Abraham, yang dipercaya untuk mengelola harta milik Abraham sesuai dengan kehendak Abraham.
Di ayat yang kita baca, Yusuf mendapatkan kepercayaan dari Potifar (seorang pengawal raja di istana Firaun) untuk mengelola harta dan rumah tangga Potifar. Tidak semua orang bisa mendapatkan kepercayaan yang besar seperti ini. Hanya orang-orang yang setia kepada tuannya dan yang bisa dipercaya, yang bisa mendapatkan kepercayaan seperti ini. Tidak ada orang yang mau mempercayakan harta bendanya kepada orang yang tidak jujur, sekalipun tuannya itu sendiri tidak jujur pada saat mendapatkan kekayaan tersebut.
Yusuf disertai oleh Tuhan. Semua yang dilakukannya berhasil. Dari apa yang dilakukan oleh Yusuf, kita bisa mengetahui bahwa Yusuf adalah orang yang jujur, baik hati, tulus dan setia kepada tuannya. Dia tidak memiliki kepentingan pribadi. Dia tidak memiliki ambisi untuk menyalahgunakan kepercayaan yang sudah diberikan kepadanya. Karena itulah Yusuf diberi kuasa atas segala rumahnya dan segala milik Firaun. Dengan bantuan Yusuf, maka Potifar tidak lagi mengatur segala urusan rumah tangganya, kecuali istrinya dan makanannya sendiri.
Di satu sisi, orang yang mendapatkan kepercayaan seperti ini pasti dianggap beruntung, karena dia seolah-olah memiliki kuasa penuh atas harta dan segala sesuatu yang dipercayakannya. Di sisi lain, orang yang tidak siap memiliki potensi untuk menyalahgunakan kepercayaan dan wewenang yang diberikannya. Selain berkat dan keuntungan yang bisa didapatkan, ada juga resiko yang besar ketika kita orang tersebut tidak bisa mengelola dengan baik.
Saat ini, penatalayanan dikaitkan dengan semua kebijakan dan tindakan dari kita sebagai orang percaya dalam mengelola segala sesuatu yang Tuhan berikan dan percayakan kepada kita. Tuhan memanggil setiap orang percaya untuk mengelola semua yang Tuhan berikan, seperti: waktu, tenaga, pikiran, uang, harta benda, dll. Semua orang diberi kepercayaan yang berbeda. Tida ada orang yang tidak mendapatkan apa-apa sejak lahir. Tuhan pasti memberikan sesuatu untuk dikelola, untuk dipergunakan dalam karya dan pekerjaan Tuhan di dunia ini. Kita harus menyadari hal tersebut.
Kita harus sadar bahwa saat ini, semua yang ada pada kita itu bukan milik kita. Itu adalah milik Tuhan yang dititipkan dan dipercayakan kepada kita. Kita tidak bisa menyombongkan semua yang ada pada kita. Jika Tuhan tidak berkenan, semua bisa diambil daripada kita dalam sekejap waktu. Segala sesuatu adalah dari Dia dan oleh Dia dan kepada Dia. Apa yang kita lakukan di dunia ini, pemikiran kita harus terpusat pada perkenanan Tuhan. Kita seharusnya sadar dan melakukan segala sesuatu yang berkenan di hadapan Tuhan, bukan untuk kepentingan kita. Kita belajar untuk berpikir seperti Kristus berpikir, sehingga pelayanan kita berkenan dan diberkati oleh Tuhan. Jika kita setia pada perkara-perkara yang kecil, maka Tuhan pun akan memberikan tanggung jawab yang lebih besar.
Views: 50