Mengucap Syukur di Segala Situasi

Kolose 3:12-17

Kita sedang hidup di dunia yang serba cepat. Saat ini kita tidak hanya hidup di dunia nyata, tetapi sebagian besar hidup kita juga ada di dunia maya (virtual). Banyak orang sedang mempersiapkan dunia virtual atau digital, yang membuat manusia akan semakin bebas untuk melakukan apa saja di dunia yang baru tersebut. Setiap orang hari ini memerlukan kecepatan dalam banyak hal. Kita dituntut untuk semakin hidup dengan buru-buru. Jika tidak siap, maka kita akan frustrasi dan sering marah-marah. Kegiatan “menunggu” menjadi kegiatan yang sangat membosankan. Bahkan banyak orang sudah tidak bisa menunggu lampu merah di persimpangan jalan.

Di dalam Alkitab, Tuhan mengajarkan kepada kita bahwa waktu Tuhan sangat berbeda dengan waktu manusia. Sejak dulu hingga saat ini, umat Tuhan senantiasa hidup dalam penantian yang seringkali tidak jelas. Tuhan pernah menjanjikan keturunan kepada Abraham, tetapi janji itu tidak pasti jika dilihat secara hidup manusiawi. Abraham harus menunggu bertahun-tahun, bahkan sampai usia tua. Tuhan juga berjanji kepada bangsa Israel bahwa mereka akan keluar dari tanah Mesir, tetapi mereka juga harus menunggu dalam waktu yang cukup lama, sampai berganti generasi.

Yesaya 40:31 mengatakan, “Tetapi orang-orang yang menantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.” Tetap tenang dalam masa penantian, berarti kita menaruh kepercayaan kepada Tuhan yang mengasihi kita. Kita bisa menunjukkan kesabaran dan menanti dengan sukacita. Ia menunggu bersama kita dan membentuk kita dalam penantian.

Di dalam Kolose 3:12-17, Paulus menjelaskan bahwa persekutuan di dalam Kristus membuat kita menjadi bagian dalam jemaat dan gereja-Nya. Ia menggambarkan dan menetapkan kita sebagai “orang-orang pilihan Tuhan” untuk melakukan kasih, kebaikan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Nasihat untuk saling menerima berarti kita harus saling mengasihi, sehingga mencerminkan kasih Kristus kepada orang-orang di sekitar kita.

Ucapan syukur menjadi kekuatan tersendiri bagi orang Kristen di segala situasi. Memang tidak mudah untuk mengucap syukur ketika kita berada di dalam kegelapan atau sedang bergumul dengan rasa sakit. Tetapi kita bisa belajar bahwa di setiap kesempatan, ucapan syukur akan memberikan kekuatan baru dalam hidup kita. Rasa syukur memiliki kekuatan untuk mengubah hidup, memberi harapan, membangun dan memulihkan. Inti pengajaran dan iman Kristen adalah kasih dan ucapan syukur yang diwujudkan melalui ekspresi alami dari rasa syukur kepada Tuhan di setiap harinya.

Hari ini, kita sedang menanti satu janji Tuhan yang utama, yaitu kedatangan-Nya yang kedua kali untuk menjemput umat-Nya masuk dalam kemuliaan kekal. Tanda-tanda sudah banyak terjadi, bahkan sudah berpuluh-puluh tahun yang lalu. Tetapi sampai saat ini, Tuhan belum datang-datang juga. Para rasul sudah menantikannya sejak ribuan tahun yang lalu, tetapi sampai saat ini kita masih dalam penantian itu.

Dalam penantian ini, ada banyak kesempatan untuk kita hidup dalam ketaatan di dalam Tuhan. Ada kesempatan untuk saling mengasihi dan menguatkan, terutama kepada saudara-saudara seiman. Di akhir tahun 2021 ini, kita bisa merenungkan kembali hidup kita sepanjang tahun yang sudah lewat. Sebenarnya ada banyak kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita. Kita patut mengucap syukur dengan semuanya itu, apalagi saat ini kita masih bisa menikmati kekuatan dan kesehatan dari Tuhan, setelah melewati pandemi yang cukup mengerikan. Tuhan itu baik, bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

Views: 12

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top