Semangat Pekabaran Injil (Jelajah PB 521)

Kisah Para Rasul 28:9-14

Setelah Paulus menyembuhkan ayah gubernur Publius, maka banyak juga datang orang-orang sakit dari pulau tersebut dan mereka disembuhkan juga. Mereka sangat menghormati Paulus beserta rombongannya. Semuanya disembuhkan, tidak ada yang tidak sembuh. Inilah bukti kerasulan yagn ditunjukkan oleh Paulus kepada semua orang, termasuk kepada kita yang sedang membaca kisah ini. Mereka yang beriman dan tidak beriman, datang dan menjadi sembuh. Pulau tersebut sedang kedatangan berkat. Paulus dan rombonganyalah yang membawa berkat. Sedangkan penumpang kapal yang lain, tidak membawa apa-apa. Mungkin mereka sedang sibuk mencari pertolongan kepada penduduk di pulau itu. Jumlah mereka cukup banyak, sehingga mereka bisa menghabiskan banyak makanan di pulau tersebut.

Orang-orang di pulau itu sangat bahagia meskipun mereka hanya mendapatkan berkat jasmani, yaitu kesembuhan. Pasti pada saat itu, Paulus pun memberitakan Injil. Dia tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Berita Injil itu jauh lebih mahal dan berharga daripada kesembuhan jasmani. Kesembuhan rohani akan memastikan kita masuk Sorga. Sedangkan kesembuhan jasmani hanya memperpanjang penderitaan manusia di dunia. Semakin lama hidup di dunia ini, semakin banyak penderitaan yang dialami. Karena itu, Injil keselamatan jauh lebih penting dari apapun juga. Mereka tinggal di pulau itu cukup lama. Dipastikan di pulau tersebut akhirnya berdiri jemaat, yaitu kumpulan orang-orang yang sudah bertobat, percaya Yesus dan sudah diselamatkan.

Pada saat Paulus hendak melanjutkan perjalanan, orang-orang yang sudah disembuhkan tersebut menyediakan segala sesuatu yang diperlukan dalam perjalanan. Sepertinya banyak di antara mereka yang sudah percaya kepada Yesus. Selama tiga bulan, merupakan waktu yang cukup bagi Paulus untuk mengajar firman Tuhan. Waktu yang cukup untuk mendirikan jemaat dan mempersiapkan penggembalaan. Rombongan itu naik sebuah kapal dari Aleksandria yang selama musim dingin berlabuh di pulau itu. Kapal itu memakai lambang Dioskuri (dewa kembar). Orang-orang di zaman itu sangat percaya dengan dewa dewi yang diajarkan dan disebarkan dalam kisah-kisah mitos Yunani. Bahkan sampai hari ini, masih populer nama-nama dewa mereka, seperti Zeus dan Herkules. Semua negara jajahan Romawi akan mempelajari literatur Yunani yang berisi tentang filsafat dan pengajaran-pengajaran Yunani. Karena itu, konsep dan pengajaran ini tersebar di mana-mana, hampir di seluruh dunia.

Setelah kapal itu bertolak, mereka juga singgah di Sirakusa dan tinggal di situ selama tiga hari. Sirakusa tidak terlalu jauh dari pulau Malta. Sirakusa berada di pulau utama, sedangkan Malta itu sebuah pulau kecil. Dari situ mereka menyusur pantai dan sampai di Regium (selat antara Italia dengan Sisili). Sehari kemudian, bertiuplah angin selatan dan pada hari kedua sampailah mereka di Putioli (di Italia, sudah dekat dengan kota Roma). Angin selatan ini sangat bagus, karena mempercepat perjalanan mereka, mendorong kapal itu menuju ke utara. Sebenarnya jarak antara Regium dengan Putioli cukup jauh, tetapi perjalanan yang ditempuh sangat cepat. Ternyata di Putioli sudah ada jemaat yang berdiri. Padahal belum ada rasul yang sampai di kota itu. Ternyata pengajaran Kristen sudah ke mana-mana dan semangat orang-orang Kristen memberitakan Injil cukup kuat. Mereka bisa bertemu dengan anggota-anggota jemaat di sana. Atas undangan para anggota jemaat itu, mereka tinggal selama tujuh hari. Sesudah itu, mereka melanjutkan perjalanan ke kota Roma.

Views: 15

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top