Kuasa Kerasulan (Jelajah PB 520)

Kisah Para Rasul 28:1-8

Setelah mereka semua tiba dengan selamat di pantai, maka tahulah mereka bahwa daratan itu adalah pulau Malta. Penduduk pulau itu sangat ramah terhadap mereka. Mereka menyalakan api besar dan mengajak semua ke situ, karena hari mulai hujan dan cuaca mulai dingin. Ketika Paulus memungut seberkas ranting-ranting dan meletakkannya di atas api, keluarlah seekor ular berludak karena panasnya api itu dan mengigit tangan Paulus. Ini adalah ular yang paling berbisa di daerah tersebut. Orang-orang melihat bahwa ular itu mengigit Paulus, mereka berkata, “Orang ini sudah pasti seorang pembunuh, sebab meskipun ia telah luput dari laut, ia tidak dibiarkan hidup oleh Dewi Keadilan.” Tetapi Paulus mengibaskan ular itu ke dalam api dan dia sama sekali tidak menderita sesuatu.

Orang-orang di situ menyangka bahwa Paulus akan bengkak atau akan mati rebah seketika itu juga. Setelah menanti beberapa waktu lamanya, ternyata tidak terjadi apa-apa dalam diri Paulus. Akhirnya mereka berpendapat bahwa Paulus adalah seorang dewa. Dia bukan dewa, tetapi seorang rasul. Di dalam Markus 16:17, Tuhan sudah berjanji kepada sebelas rasul dengan berkata demikian, “Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka kaan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.” Tuhan sendiri telah memanggil dan menetapkan Paulus menjadi rasul (utusan) Yesus Kristus.

Tidak jauh dari tempat itu, ada tanah milik gubernur pulau itu. Gubernur itu bernama Publius. Ia menyambut Paulus dan rombongannya dan menjamu mereka dengan ramah selama tiga hari. Mungkin gubernur itu mendengar juga bahwa ada seorang “dewa” datang di pulau tersebut. Pada waktu itu, ayah Publius terbaring karena sakit demam dan disentri. Pada waktu itu, penyakit disentri belum ada obatnya. Jika dibiarkan, bisa gawat dan mati. Paulus masuk ke kamarnya; ia berdoa serta menumpangkan tangan ke atasnya dan menyembuhkan dia. Kita sudah membaca dalam Markus 16:17 tadi bahwa rasul bisa menumpangkan tangan atas orang sakit dan orang tersebut sembuh. Ini hanya bisa dilakukan oleh rasul, bukan oleh orang Kristen pada umumnya.

Para rasul diberikan kuasa khusus oleh Tuhan. Jika mereka menumpangkan tangan atas orang sakit, pasti sembuh seketika. Tidak ada yang tidak sembuh atau sembuhnya bertahap. Pasti sembuhnya pada saat itu juga. Tetapi jika kita yang berdoa, hanya kehendak Tuhanlah yang jadi, apakah orang tersebut sembuh atau tidak. Rasul dipakai Tuhan dengan cara demikian, karena Tuhan meneguhkan kerasulan mereka dengan memberikan mereka karunia melakukan mujizat. Hanya para rasul yang diberikan karunia untuk melakukan mujizat (2 Korintus 12:12). Kita, orang Kristen pada umumnya, tidak diberi karunia untuk melakukan mujizat.

Jika kita berdoa, kita tidak bisa memastikan kesembuhan seseorang atas penyakit mereka. Tuhan bisa mengabulkan doa kita, bisa juga tidak. Jika rasul berdoa, pasti sembuh. Hari ini tidak ada orang Kristen yang bisa mengadakan mujizat seperti para rasul. Jika ada orang yang demikian, maka sebenarnya dia telah mengangkat diri sendiri sebagai rasul. Orang-orang tersebut yang disebut Yesus sebagai pembuat kejahatan (Matius 7:22-23) dan disebut sebagai rasul palsu.

Views: 16

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top