Kisah Para Rasul 28:15-16
Perjalanan laut mereka berakhir di Putioli. Dari Putioli menuju ke kota Roma, mereka menggunakan jalan darat. Kabar kedatangan Paulus ternyata sudah sampai di Roma. Setelah tujuh hari tinggal di Putioli, akhirnya Paulus dan rombongan berangkat ke kota Roma. Saudara-saudara dari Roma bahkan menyusul mereka dan menjumpai mereka sampai di Forum Apius dan Tres Taberne. Pada waktu itu pemerintahan Romawi sangat hebat. Mereka membuat jalan besar dari mana-mana menuju ke Roma. Tidak heran, jika pepatah yang mengatakan “banyak jalan menuju Roma” terkenal sampai sekarang.
Forum Apius adalah salah satu tempat yang dibangun untuk mengingat Kaisar Apius Klaudius. Tempat-tempat seperti ini, saat ini mungkin dikenal dengan stasiun. Pada waktu itu ada pembatasan jarak menunggang kuda. Kuda tidak mungkin bisa berjalan ratusan kilometer (mil). Karena itulah di sediakan tempat untuk mengganti kuda. Di setiap tempat, mereka harus mengganti kuda mereka, supaya kuda tersebut tidak kelelahan. Di situ ada kuda yang siap disewakan dengan jarak tempuh tertentu. Orang-orang ini tidak hanya menunggu Paulus di Roma, tetapi mereka menjemput sampai ke stasiun tersebut.
Ketika Paulus melihat mereka, melihat saudara-saudara dalam Yesus Kristus, Paulus mengucap syukur kepada Tuhan dan hatinya menjadi kuat. Sebagai anak-anak Tuhan di akhir zaman ini, kita harus saling mengasihi. Kasih itu adalah sesuatu yang berjenjang dan bisa dibandingkan. Karena itulah Tuhan Yesus pernah bertanya kepada Simon Petrus, apakah Simon mengasihi Yesus lebih dari semua yang lain? Itulah yang disebut dengan kasih yang berjenjang, yang bisa dibandingkan dengan kasih kepada orang lain. Seorang gembala jemaat pasti mengasihi ibu-ibu yang sedang digembalakan di gerejanya. Tetapi jika gembala jemaat tersebut sudah memiliki istri, pastilah dia akan lebih mengasihi istrinya dibandingkan dengan ibu-ibu yang lain. Ketika hal itu terjadi, maka ibu-ibu yang lain tidak boleh iri dengan istri gembala. Ini salah satu contoh bahwa mengasihi itu berjenjang, ada tingkatannya dan bisa dibandingkan.
Di dalam Galatia 6:10 dikatakan, “Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.” Berbuat baik juga berjenjang atau bertingkat. Di atas mengasihi kawan-kawan seiman, yang harus kita lakukan adalah mengasihi Tuhan. Kita juga harus mengasihi kawan-kawan seiman, terutama mereka yang rela untuk mengkhususkan diri sebagai pemberita-pemberita Injil. Mereka biasanya tidak memiliki pekerjaan lain, karena fokus pada pemberitaan dan pelayanan firman. Itu juga yang dilakukan oleh jemaat mula-mula kepada para rasul dan para gembala mereka.
Setelah sampai di kota Roma, Paulus diperbolehkan untuk tinggal di dalam rumah sendiri, bersama-sama dengan seorang prajurit yang mengawalnya. Paulus tidak lagi sebagai tahanan, bahkan dia memiliki pengawal khusus yang mengawal dan mengamankan dia dari orang-orang yang mau bertindak jahat kepadanya. Orang-orang Yahudi yang ingin membunuh Paulus, tidak akan mungkin berani melakukannya. Pastinya, prajurit itu juga diinjili oleh rasul Paulus. Seharusnya prajurit itu bisa mendapatkan banyak hal dari Paulus, terutama berita keselamatan yang disampaikan kepadanya. Prajurit itu sedang mengawal seseorang yang sangat dikasihi oleh Tuhan Yesus dan juga yang telah mengasihi Yesus dengan segenap hati dan hidupnya.
Views: 36