1 Samuel 2:11-26
Ayat yang dibaca menggambarkan perbedaan antar dua keluarga. Mereka adalah keluarga imam Eli dan keluarga Hana. Keluarga imam Eli, yang seharusnya menjadi teladan bagi seluruh umat Israel, ternyata tidak seperti yang seharusnya. Kedua anak imam Eli hidup melanggar ketetapan Tuhan dan hidup dalam dosa. Mereka memiliki pengetahuan tentang perintah Tuhan tetapi tidak melakukannya, bahkan melanggarnya. Imam Eli sebagai orang tua tidak mengingatkan dengan tegas supaya mereka bertobat.
Keluarga yang dijadikan teladan adalah Hana. Ia adalah orang biasa (bukan dari kalangan rohaniawan) yang taat terhadap Tuhan serta menepati janjinya. Ia mempersembahkan anaknya untuk melayani Tuhan. Hana dan Elkana selalu mengunjungi Samuel setiap tahun. Dalam kunjungannya, selalu membuatkan dan membawa jubah untuk anaknya. Meskipun terpisah, tetapi perhatian dan kasih sayang Hana kepada Samuel tetap besar. Kini Samuel bertumbuh besar dan disukai oleh Tuhan maupun manusia.
Saat ini, kondisi sangat berbeda dengan zaman Alkitab. Anak-anak yang lahir tahun 1998 sampai sekarang dikenal dengan generasi Z atau generasi net. Mereka sejak lahir sudah dekat dengan teknologi bahkan sudah menjadi bagian dari dirinya. Ada delapan ciri generasi Net: kebebasan, perubahan, peneliti yang cermat, berintegritas, kolaborasi, entertain, cepat dan pembaharu. Mereka dapat terhubung dengan orang dari berbagai negara, etnis, sosial budaya dan agama.
Hari ini, generasi Net sudah bertumbuh menjadi remaja dan pemuda. Hari-hari mereka lebih banyak menggunakan media sosial. Ada banyak sisi positifnya. Tetapi ada satu hal sisi negatif yang harus kita ketahui, yaitu hubungan dengan dunia nyata, termasuk dengan keluarga, menjadi renggang. Setiap orang bisa bergaul dengan siapa saja yang dia mau tanpa mengetahui aslinya. Pergaulan yang luas tentu saja tidak dapat dibendung, baik itu kepada orang baik ataupun jahat.
Interaksi yang hangat di dalam keluarga sangat kecil sekali. Oleh karena itu, penting untuk interaksi langsung antar manusia satu dengan yang lain, secara khusus dalam keluarga dengan membangun waktu yang berkualitas.
Perhatian Hana dan Elkana sangat dibutuhkan oleh Samuel. Orang tua Samuel tahu bahwa lingkungan tempat tinggal anaknya sangat buruk, meskipun lingkungan pelayan Tuhan. Ia berada dalam asuhan imam Eli dan hidup bersama dengan kedua anak Eli. Sudah diketahui secara umum bahwa kedua anak Eli yang tidak mengindahkan Tuhan (ayat 12). Jarak yang jauh tidak menghalangi untuk memberikan kasih sayang. Kunjungan yang jarang (setahun sekali) menjadi momen untuk quality time keluarga dan membentuk karakter Samuel. Karakter Samuel yang baik tampak bahwa ia tumbuh menjadi orang yang semakin disukai oleh Tuhan dan manusia (ayat 26).
Keluarga merupakan bagian yang penting bagi manusia karena pertama kali pendidikan diperoleh di dalamnya. Sekolah merupakan tempat pendidikan setelah keluarga. Anak-anak seharusnya mulai dikenalkan kepada Tuhan pertama kali dalam keluarga. Dalam kitab Ulangan 6:6-9, terdapat perintah Tuhan kepada Israel bahwa anak-anak diajarkan mengasihi Tuhan terutama di dalam keluarga.
Keluarga merupakan unsur dasar dan utama dalam pembangunan iman. Waktu bersama keluarga relatif singkat. Pada umumnya anak-anak akan berpisah dengan orang tuanya setelah belajar di perguruan tinggi atau bekerja. Karena itu penting untuk mengusahakan waktu yang berkualitas di antara anggota keluarga. Ketika semua saling memberi perhatian dengan membangun komunikasi, maka setiap orang tidak perlu mencari perhatian dari orang lain.
Memang dunia sudah disibukkan dengan media sosial dan internet, oleh karena itu perlu menyediakan sebanyak mungkin waktu untuk keluarga, sehingga hidup menjadi seimbang.
Tuhan Yesus memberkati, Maranatha!
Views: 37