Cinta Kasih

1 Korintus 13:1-7; Yohanes 15:13

Cinta kasih merupakan kata yang romantis dan melankolis. Februari biasanya identik dengan hari cinta kasih. Biasanya disimbolkan dengan hati yang berwarna merah muda dan bunga berwarna warni. Tetapi, jika kita melihat lebih dalam, apa sesungguhnya cinta kasih? Apa bedanya dengan “senang” atau “suka”?

Jelas sangat berbeda. “Senang” dan “suka” sangat tergantung pada situasi dan kondisi, baik apa yang ada di dalam hati kita maupun keadaan di sekitar kita. Jika hati dan keadaan sekitar kita baik-baik saja, maka kita bisa senang dan suka. Tetapi, jika kondisi tersebut berubah, maka runtuhlah sukacita dan rasa senang kita. Yang ada hanyalah perasaan sumpek, sebel, jengkel, marah dan putus asa.

Firman Tuhan berkata: “Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu….” dst (ayat 4-7). Kita bisa meringkasnya menjadi satu kata agar mudah diingat dan dilakukan, yaitu “komitmen” (bdg. Yoh 15:13).

Arti komitmen menurut KBBI adalah perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu; kontrak. Berasal dari bahasa Latin “commiter” yang berarti menyatukan, mengerjakan, menggabungkan dan mempercayai. Ada sikap setia dan tanggung jawab di dalamnya. Kesimpulannya, komitmen adalah suatu keadaan ketika seseorang membuat perjanjian (keterikatan) yang tercermin dalam tindakan dan perilaku tertentu yang dilakukan secara sukarela maupun terpaksa.

Komitmen dengan orang lain sering kita lakukan dan hal itu sangat baik. Tetapi ada hal yang lebih penting daripada itu, yaitu komitmen pada diri sendiri atau janji pada diri sendiri. Ketika kita mempunyai komitmen pada diri sendiri, maka hidup kita tidak akan mudah dipengaruhi oleh keadaan sekitar.

Kita akan dipenuhi oleh cinta kasih ketika kita berkomitmen dengan diri kita sendiri untuk: sabar, murah hati, memaafkan, percaya, membela yang benar, adil. Juga tidak cemburu, memegahkan diri, sombong, tidak sopan, mementingkan diri sendiri, marah dan mendendam. Apakah itu mungkin?

Mungkin atau tidak, tergantung dari iman kita. Iman kekristenan sangat berbeda dengan iman kepercayaan lain. Apa yang tertulis dalam ayat yang kita baca hari ini adalah bentuk moral yang bisa dipunyai semua orang, termasuk orang-orang yang tidak beragama.

Orang Kristen melakukan semua ini harusnya dengan kesadaran sebagai bentuk ucapan syukur karena mereka sudah diselamatkan dan diperlakukan demikian oleh Yesus. Sedangkan orang yang bukan Kristen melakukan itu semua karena buat mereka itu syarat untuk masuk sorga. Orang Kristen bisa melakukan semua itu dengan komitmen, karena merasa berhutang dengan kasih Tuhan yang sangat besar. Artinya, semua yang ada di dalam ayat itu bisa berjalan secara otomatis ketika kita benar-benar percaya dan yakin kepada Tuhan. Kita benar-benar sadar bahwa dulunya kita adalah orang berdosa yang diberi keselamatan oleh Tuhan secara cuma-cuma.

Cinta kasih (kasih sejati) tidak bergantung pada perasaan, situasi atau kondisi karena kasih yang sebenarnya adalah komitmen. Komitmen secara otomatis ada pada orang-orang yang sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, karena mereka sadar akan keberadaannya sebelum dan sesudah bertobat. Tidak perlu berusaha untuk melakukan semuanya itu. Yang perlu adalah kesadaran bahwa kita pernah mendapatkan kasih yang sangat besar dari Tuhan dan sekarang saatnya kita berbagi kasih itu kepada orang lain.

Tuhan Yesus memberkati, Maranatha!

Views: 20

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top