Berubah Demi Mencapai Tujuan

2 Timotius 4:1-8

Manusia tidak jauh dari perubahan. Yang paling jelas, kita bisa melihat tubuh kita yang dulu pernah menjadi bayi dan sekarang sudah dewasa bahkan mungkin sudah tua. Ada saat di mana perubahan itu terjadi sangat pelan, tetapi ada juga saat perubahan itu terjadi begitu cepat. Di dalam pertumbuhan fisik, masa remaja mengalami perubahan yang sangat cepat dan drastis. Sedangkan di usia-usia lain, pertumbuhan serta perubahan itu lebih pelan. Perubahan manusia bisa terjadi baik karena pengaruh dari dalam diri maupun pengaruh dari luar.

Hari ini kita mengalami perubahan yang sangat cepat, terutama perubahan perilaku karena terdesak oleh pandemi. Terjadi juga perubahan pola hidup dan peradaban. Di mana-mana kita menggunakan masker, tidak bisa lagi bersalaman seperti zaman sebelum pandemi, tidak bisa berdekat-dekatan karena harus jaga jarak. Manusia dipaksa untuk akrab dengan smartphone, meskipun yang menggunakan smartphone belum tentu bisa mengimbanginya dengan smart. Semua serba online, kita dituntut berubah dengan sangat cepat. Ada yang siap dan ada yang tidak siap. Tetapi, bagaimanapun tanggapan kita, itu akan menentukan langkah kehidupan kita selanjutnya.

Bagaimana di dalam kehidupan rohani? Apakah ada perubahan dalam hidup kita? Seharusnya, perubahan yang besar dan drastis terjadi dalam kehidupan rohani kita adalah ketika kita bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Di saat itulah seharusnya orang berubah dengan cepat, dan di saat itu, orang-orang yang berada di sekitar kita bisa merasakan dan melihat perubahan kita.

Kita lihat beberapa contoh dari para rasul, ketika mereka percaya bahwa Yesus itu adalah Mesias yang dijanjikan, mereka serta merta meninggalkan segala sesuatu yang mereka punya dan mengikut Yesus. Tujuan mereka jelas, untuk menjadi pengikut Yesus Kristus.

Lukas 5:11
Dan sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke darat, mereka pun meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Yesus.

Yesus menggunakan perahu Simon untuk mengajar orang banyak. Sejak semalaman Simon tidak mendapatkan ikan. Tetapi seorang tukang kayu menyuruh Simon untuk menebarkan jala dan mendapatkan ikan banyak. Ketika Yesus meminta Simon mengikut Yesus, maka mereka (termasuk Yohanes dan Yakobus – anak Zebedeus) meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Yesus. Mereka memutuskan semuanya ini, mengubah jalan hidup mereka secara drastis, karena mereka tahu tujuan yang akan mereka tuju. Mereka tahu ketika mendengar apa yang Yesus sudah ajarkan dan melihat mujizat yang dahsyat. Jika mereka tidak yakin dengan tujuan mereka, tidak mungkin mereka meninggalkan segala sesuatu tanpa berpikir Panjang.

Lukas 5:27-28
Kemudian, ketika Yesus pergi ke luar, Ia melihat seorang pemungut cukai, yang bernama Lewi (Matius), sedang duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya: “Ikutlah Aku!”
Maka berdirilah Lewi dan meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Dia.

Seorang Lewi seharusnya ada di Bait Suci. Tetapi justru dia menjadi pemungut cukai (pemungut pajak). Pada saat itu, pekerjaan sebagai pemungut cukai dianggap sebagai pekerjaan yang hina, karena mereka dianggap menjadi kaki tangan penjajah Romawi. Selain itu pemungut cukai juga sering memeras ketika orang-orang Yahudi mau membayar cukai. Tetapi, Matius meninggalkan segala sesuatu, mengambil keputusan dengan sangat cepat, untuk mengikut Yesus. Dia sudah menjadi orang yang kaya, tidak akan mungkin mau mengikut Yesus kalau tidak mempunyai tujuan yang pasti dan jelas.

Ayat tema kita juga menggambarkan tentang rasul Paulus, yang juga pernah mengalami perubahan yang sangat drastis. Awalnya dia adalah penganiaya orang Kristen, tetapi justru menjadi orang yang sangat kuat memberitakan Injil. Kita bisa membaca surat-suratnya yang diilhamkan oleh Roh Kudus dan banyak yang masuk dalam kanonisasi Alkitab.

Ketika seseorang mempunyai tujuan hidup yang jelas, yaitu mencari kerajaan Allah dan kebenarannya, maka orang tersebut akan terus mencari kebenaran itu. Ketika mencari kebenaran, maka hidupnya, sadar atau tidak sadar, cepat atau lambat, pasti akan berubah. Yang bisa merasakan perubahan, yang pertama adalah orang-orang yang paling dekat dengan kita. Jika hidup kita tidak pernah mengalami perubahan yang baik, pasti ada yang salah. Kita harus menyadari akan hal itu.

Yang bisa membuat kita berubah adalah ajaran yang kita terima. Ajaran akan mempengaruhi hati dan pikiran kita, mengubah pola pikir kita, dan akhirnya mengubah kehidupan kita. Tergantung ajaran seperti apa yang kita dengar dan kita pelajari. Jika pengajarannya adalah firman, seharusnya kita berubah menjadi lebih baik. Kita akan menjadi orang yang memberkati. Kita akan menjadi orang yang suka memberitakan Injil. Kita tidak akan egois dengan keselamatan yang sudah kita terima. Pengajaran Alkitab itu kurang asyik, apalagi kalau di dalamnya ada tegoran atau menyatakan kesalahan.

Yang membuat kita berubah menjadi lebih buruk adalah ketika kita mendengar dan mempelajari ajaran yang tidak sesuai dengan Alkitab. Di ayat 3 dikatakan akan datang waktunya orang tidak akan menerima lagi ajaran sehat. Mereka mengumpulkan guru-guru untuk memuaskan keinginan telinga. Mereka tidak mau ditegor, tetapi hanya mau diajar tentang berkat, mujizat dan kesuksesan.

Injil itu bukan soal berkat, mujizat atau kesuksesan. Buktinya, tidak ada satu rasul pun yang mengalami kesuksesan secara duniawi. Justru mereka meninggalkan segala sesuatu. Para rasul mengalam siksaan, kelaparan serta hinaan. Injil itu soal keselamatan kekal, bukan soal berkat duniawi. Kesuksesan duniawi tidak salah, tetapi itu bisa menjadi jerat yang mematikan bagi orang percaya.

Pertanyaannya, apa tujuan kita sekarang? Hidup kekal atau kesuksesan duniawi? Jika mau hidup kekal, maka yang harus kita dengar dan pelajari adalah firman dan pengajaran yang sehat. Jika tujuan kita kesuksesan duniawi, kumpulkanlah guru-guru yang bisa memotivasi kita untuk hidup sukses. Semua pilihan ada di tangan kita, termasuk pilihan untuk berubah.

Views: 19

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top