Lukas 2:1-7
Ada sebuah ungkapan yang mengatakan, “perjalanan ribuan kilometer dimulai dari satu langkah pertama.” Sesuatu yang besar dimulai dari hal yang kecil. Perjalanan yang sangat jauh dimulai dari langkah awal, sesuatu yang sangat sederhana. Keputusan untuk melangkah di awal sebuah perjalanan adalah keputusan yang sangat penting, yang akan menentukan langkah berikutnya.
Dalam kisah kelahiran Yesus Kristus, di ayat yang sudah kita baca, Yusuf dan Maria digambarkan berangkat dari Nazaret, sebuah kota kecil yang terletak di bagian utara Israel. Kota itu menurut beberapa literatur dikatakan bahwa tidak dikenal dalam kepustakaan Yahudi sampai pada abad ke-3. Hal ini menunjukkan posisi Nazaret sebagai sebuah kota kecil yang tidak dikenal dan tidak memiliki keistimewaan apa pun di masa Yesus Kristus. Lokasi kota Nazaret juga jauh dari jalur perdagangan.
Yohanes 1:45-46
Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: “Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret.” Kata Natanael kepadanya: “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?”
Dari percakapan Filipus dan Natanael itu, tidak terbayangkan sama sekali bahwa Mesias akan muncul dari kota Nazaret. Selain kota Nazaret adalah kota kecil, sepertinya ada yang salah atau ada sesuatu yang tidak baik dengan kota tersebut. Tetapi ternyata, ada orang sederhana yang dipakai oleh Tuhan di kota itu, yang diberi karunia untuk menjadi jalur keturunan Sang Mesias.
Selain soal Nazaret, ayat yang sudah kita baca juga menjelaskan bahwa bayi yang lahir tersebut dibungkus dengan kain lampin, kemudian dibaringkan di dalam palungan (tempat makan / minum ternak), karena tidak ada tempat di rumah penginapan. Memang pada saat itu kondisi Betlehem dan kota-kota sekitarnya sedang ramai, karena mereka harus mengikuti sensus. Orang-orang diharuskan untuk kembali ke kota asal masing-masing untuk pendataan penduduk.
Yusuf dan Maria digambarkan datang dari sebuah tempat yang tidak memiliki keistimewaan apapun (Nazaret), kemudian sampai di Betlehem, saat semua tempat penginapan terisi penuh, lalu melahirkan di sebuah tempat yang biasanya digunakan untuk ternak, meletakkan bayi di dalam palungan. Tidak ada yang istimewa dari kisah ini, tetapi peristiwa besar justru bermula dari kisah yang tidak istimewa itu.
Lukas 2:10
Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:”
Hal ini menunjukkan bahwa kelahiran Yesus Kristus, Sang Juruselamat bagi seluruh bangsa, justru digambarkan dari kisah yang sangat sederhana dan tidak istimewa. Kesukaan bagi banyak orang, bagi bangsa-bangsa, justru berawal dari yang terlihat tidak istimewa.
Melalui peristiwa yang sederhana ini, Tuhan bekerja melawat umat-Nya. Hal ini terlihat dari seluruh pekerjaan dan pelayanan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus Kristus selama berada di dunia. Dia mengajarkan tentang kebenaran, tentang bagaimana memperoleh kehidupan kekal dan kemerdekaan sejati. Untuk menunjukkan bahwa Dia adalah Mesias, Dia menggunakan banyak tanda, yaitu mujizat. Dia menunjukkan keadilan bagi semua orang. Dia mengasihi semua orang tanpa memandang orang tersebut berasal dari mana.
Sukacita karena pemeliharaan Tuhan ini berawal dari apa yang terlihat tidak istimewa, dari apa yang dianggap kecil dan tidak penting. Banyak peristiwa sederhana yagn terjadi di sekitar kita, tetapi mungkin tidak kita perhatikan dan tidak mendapat tempat bagi kita karena memang terlihat tidak istimewa. Peristiwa-peristiwa tersebut mungkin tidak kita hiraukan, karena kita memiliki harapan akan sesuatu yang besar. Padahal, apa yang besar justru bermula dari apa yang sederhana dan tampak tidak istimewa.
Kisah Natal ini menajdi sebuah kisah yang menarik, bermula dari hal yang kecil tetapi berdampak besar bagi masyarakat. Itulah pemeliharaan Tuhan yang seharusnya kita sadari dalam kehidupan kita sehari-hari. Bersukacitalah karena Tuhan.
Views: 12