Jelajah PB 212 (Lukas 8:22-25)

Diceritakan tentang Yesus dan para murid yang sedang menyeberang di danau Galilea. Di bayangan kita mungkin danau itu kecil, tetapi sesungguhnya danau itu besar. Dari seberang yang satu tidak bisa melihat seberang yang lainnya, seperti lautan. Tuhan Yesus mengajak para murid untuk pergi ke seberang. Dia adalah Tuhan Yang Mahakuasa, Dia tahu apa yang akan terjadi di sana dan apa yang akan Dia lakukan. Ada orang yang perlu ditolong di seberang sana.

Pada awal saat mereka menyeberang, cuacanya sangat baik sehingga Tuhan Yesus bisa tidur dengan nyenyak di kapal tersebut. Inilah saat-saat Yesus bisa beristirahat dengan tenang, karena sedang tidak dikerumuni oleh orang banyak. Yesus perlu tidur karena sedang mengenakan tubuh jasmani manusia. Karena Dia ingin menyelamatkan manusia, maka Dia datang sebagai manusia. Sepertinya pada saat Yesus tidur itu, Iblis mulai melakukan aksinya dengan membuat angin taufan. Mungkin Iblis tahu bahwa Yesus pergi ke seberang untuk mengusik setan-setan yang ada di seberang sana.

Ketika mereka sedang berlayar dengan tenang dan Yesus tertidur, sekonyong-konyong turunlah taufan ke danau sehingga perahu yang mereka tumpangi kemasukan air dan mereka dalam keadaan berbahaya. Mereka adalah para nelayan yang biasa menghadapi berbagai macam badai di danau. Mereka pasti sudah sangat berpengalaman dalam hal itu. Tetapi karena taufannya besar dan dahsyat, mereka panik. Seorang dari murid Yesus datang membangunkan Yesus. Yesus kemudian bangun dan menghardik angin dan air yang mengamuk itu. Dan angin dan air itu pun reda dan danau itu menjadi teduh.

Lihatlah, Tuhan Yesus bukan hanya mempunyai kuasa atas Iblis, tetapi Dia juga memiliki kuasa atas alam semesta ini, sehingga angin dan air pun bisa dikendalikan oleh Dia. Para murid ketakutan dan heran serta bertanya-tanya siapa sebenarnya Yesus ini. Bahkan angin dan air pun taat kepada-Nya. Pertanyaan ini sangat penting terutama bagi mereka yang rindu terhadap perkara rohani. Jika kita tidak mempunyai keinginan untuk memahami hal-hal rohani dan sorgawi, maka kita akan binasa.

Mungkin kita tidak bisa membayangkan jika kita ada di sana. Ada seseorang yang penuh kuasa yang bisa menguasai air dan angin. Di adalah Tuhan pencipta langit dan bumi. Dia bukan sembarang pribadi. Dia adalah Tuhan yang menjadi manusia. Di dalam Filipi 2:7 dikatakan bahwa Dia menghambakan diri dan menjadi sama dengan manusia. Di dalam Ibrani 2:9 dikatakan, “Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia.”

Pertanyaan Tuhan Yesus juga penting untuk kita renungkan, “Di manakah kepercayaanmu?” Untuk kesekian kalinya para murid diajak untuk mengenal Sang Juruselamat lebih dalam. Tuhan sebenarnya juga mengajukan pertanyaan yang sama kepada kita pada saat kita mengalami masa-masa kesukaran yang menurut kita mungkin kesukaran itu sangat besar. Di masa-masa seperti itu, Tuhan ingin supaya mata dan hati kita tetap tertuju kepada Tuhan yang hadir dan menyertai kita sepanjang kehidupan kita. Tuhan selalu ada di saat hidup kita tenan atau pun di masa sulit. Penting bagi kita untuk mengenal Dia lebih dalam dan lebih baik, mendengar dan mempelajari firman-Nya, serta melakukan dalam hidup kita.

Views: 8

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top