Jelajah PB 172 (Lukas 1:5-25)

Injil Lukas ini diawali dari kisah Yohanes. Ada seorang imam yang bernama Zakharia. Arti nama Zakharia adalah “telah diingat Allah.” Tuhan ingat akan janji-Nya untuk kirim Juruselamat. Pada saat itu Zakharia mendapat giliran untuk melaksanakan tugas keimaman di hadapan Tuhan. Sepertinya itu adalah hari Paskah, karena di ayat 10 dikatakan, “Sementara itu seluruh umat berkumpul di luar dan sembahyang. Waktu itu adalah waktu pembakaran ukupan.” Jika ini benar hari Paskah, berarti ini adalah bulan pertama bagi orang Yahudi. Orang Yahudi merayakan tiga hari raya besar, yaitu Paskah, Pentakosta dan Pondok Daun.

Ketika Zakharia masuk untuk membakar ukupan di dalam ruang maha suci, berdirilah di sana, di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan, seorang malaikat menemuinya. Zakharia kaget, tetapi malaikat itu berkata kepada Zakharia supaya dia tidak takut. Malaikat itu membawa kabar baik bagi Zakharia dan istrinya. Malaikat itu mengatakan bahwa doa Zakharia sudah dikabulkan dan Elisabet, istrinya, akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan Zakharia harus memberi nama Yohanes kepada anak tersebut. Dia diberi nama Yohanes karena tugasnya menunjukkan Mesias yang akan datang, yaitu Yesus Kristus. Tugas Yohanes adalah untuk membuat umat Tuhan berbalik kepada Tuhan, yaitu menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya.

Yohanes hadir di dunia juga untuk menggenapi nubuatan tentang kedatangan Elia. Malaikat yang datang pada waktu itu diperkenalkan namanya yaitu Gabriel. Malaikat sendiri dikelompokkan dalam beberapa, yaitu kerubium dan serafim dalam kelompok besar. Tetapi Gabriel di sini menunjuk kepada nama malaikat itu secara pribadi. Di dalam Alkitab, ada tiga nama pribadi malaikat yang diperkenalkan atau disebut namanya, yaitu: Gabriel, Mikhael dan Lusifer. Lusifer jatuh dan sepertiga malaikat mengikuti dia.

Lalu Zakharia keluar dari tempat tugasnya dan dia tidak bisa berkata-kata. Dia bisu karena dia tidak percaya atau kaget dengan apa yang dikatakan oleh malaikat itu. Ini menjadi pertanda bagi Zakharia bahwa memang apa yang dikatakan oleh malaikat tersebut adalah benar dan pasti terjadi. Dan juga tanda bagi orang-orang yang ada di luar, bahwa telah terjadi hal yang luar biasa di dalam ruang maha kudus, saat Zakharia melaksanakan tugas keimamannya. Paling tidak itu bisa membuat orang banyak memperhatikan apa yang terjadi pada Zakharia dan anak yang dikandung oleh Elisabet.

Tidak lama kemudian Elisabet mengandung di usia tua. Selama lima bulan Elisabet tidak menampakkan dirinya. Mungkin karena malu kepada masyarakat di sekitarnya karena ini bukan hal yang wajar pada waktu itu, orang mengandung di usia tua. Tetapi Elisabet juga bersyukur kepada Tuhan karena Elisabet melihat secara positif. Dia berkata bahwa Tuhan melakukan perbuatan yang ajaib dan telah menghapus aib di depan orang.

Pada waktu itu, jika ada perempuan Yahudi yang sudah menikah tetapi tidak mempunyai anak, dianggap aib oleh orang-orang yang ada di sana. Elisabet sendiri tentu juga merasa malu, sehingga dia tidak bisa bergaul dengan leluasa di masyarakat itu. Ketika dia tahu bahwa dia mengandung, maka dia sangat bersyukur. Tuhan bisa memakai siapa saja untuk menggenapi semua rencana yang sudah ditetapkan-Nya. Orang-orang yang dipakai oleh-Nya ini tentu bukan orang sembarangan, tetapi orang-orang yang mengasihi Tuhan dalam hati dan hidupnya.

Views: 17

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top