Jelajah PB 173 (Lukas 1:26-38)

Malaikat Gabriel juga diperintahkan Tuhan untuk pergi ke sebuah kota di Galilea, yaitu Nazaret. Gabriel mengunjungi seorang perempuan yang bernama Maria. Maria ini pasti juga seorang perempuan yang tulus hatinya dan sangat baik di kota Nazaret. Gabriel datang dalam bulan keenam. Jika malaikat Gabriel datang kepada Zakharia bulan pertama, maka benar bahwa yang tercatat di kitab ini Gabriel datang kepada Maria pada bulan keenam. Jika perayaan Paskah biasanya dirayakan saat ini pada bulan Maret atau April, maka bulan keenam saat Maria didatangi oleh malaikat Gabriel adalah sekitar bulan September atau Oktober.

Maria terkejut ketika malaikat Gabriel memberikan salam kepada Maria. Dan pasti lebih terkejut lagi ketika malaikat Gabriel memberitahu bahwa Maria akan mengandung bayi, padahal dia belum menikah pada waktu itu. Karena terkejut, Maria bertanya kepada malaikat itu, “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” Ini adalah pertanyaan yang sangat wajar, bukan tanda bahwa Maria tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh malaikat Gabriel. Bukan berarti bahwa Maria tidak menghormati Tuhan. Pasti perempuan manapun akan bertanya hal yang sama, karena itu sebuah kemustahilan.

Selain itu, perkataan Maria tersebut menandakan bahwa dia itu sangat lembut dan dia adalah perempuan baik-baik. Jika dia perempuan yang tidak baik, maka tidak perlu heran jika dia bisa hamil. Tetapi jelas di sini Maria adalah perempuan yang baik dan tulus hatinya. Karena itu, kita tahu bahwa Maria melahirkan Yesus bukan karena hubungan suami istri. Tetapi malaikat Gabriel menegaskan bahwa Roh Kudus  yang akan turun atas Maria dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi Maria. Karena itulah dijelaskan bahwa anak yang akan dilahirkan oleh Maria akan disebut kudus, karena Dia adalah Anak Allah. Malaikat Gabriel juga sekaligus memberitahukan bahwa Elisabet, yang masih punya hubungan saudara dengan Maria, sedang mengandung anak laki-laki di masa tuanya.

Mendengar semua penjelasan malaikat Gabriel tersebut, Maria menjawab, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Dari jawaban Maria ini, kelihatan bahwa Maria sangat tulus dan mengasihi Tuhan. Dia sangat tunduk dengan apa yang diinginkan oleh Tuhan terhadap dirinya. Ini adalah sikap yang sangat Tuhan inginkan oleh Tuhan.

Ada peristiwa besar yang terjadi secara berturut-turut yang dialami oleh keluarga Elisabet dan Maria. Hal ini jelas belum pernah terjadi sebelumnya. Elisabet sendiri ada perasaan malu karena dia mengandung pada saat usia tua, tetapi dia juga bersyukur karena dia tidak lagi disebut sebagai perempuan pembawa aib di tempatnya. Demikian juga Maria, dia tahu apa sebenarnya yang akan terjadi pada dirinya ketika orang-orang disekitarnya tahu kalau Maria mengandung tanpa ada suami. Tetapi Maria sangat tulus, sehingga dia percaya saja dengan apa yang dikatakan oleh malaikat Gabriel. Dia tidak tahu apa yang selanjutnya akan terjadi pada dia, tetapi sepertinya Maria berserah penuh kepada Tuhan.

Ini adalah peristiwa-peristiwa penting yang seharusnya diketahui oleh orang Yahudi. Mereka sudah lama menantikan Mesias dan tanda-tanda kedatangan Mesias sudah sangat jelas. Tetapi ternyata mereka tidak mau tahu tentang semua tanda itu. Tanda itu sudah diberikan pada saat Zakharia tidak bisa bicara sampai Yohanes lahir. Demikian juga diberikan pada saat kelahiran Tuhan Yesus. Tetapi hati yang bebal akan sulit untuk diberitahu, meskipun ada tanda yang sangat jelas.

Views: 10

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top