Matius 1:23
Banyak orang yang mengatakan bahwa pada tahun ini kita merayakan natal dalam suasana yang sangat memprihatinkan. Memang ada banyak hal yang membuat kita menyimpulkan demikian. Seluruh dunia sedang dilanda krisis kesehatan dan ekonomi. Ada banyak orang yang kehilangan pekerjaan serta kehilangan orang-orang yang dikasihinya. Anak-anak sekolah kehilangan kesempatan untuk bersosialisasi dengan teman-temannya secara langsung. Jemaat gelisah karena tidak dapat bersekutu dan melaksanakan kebaktian di gereja seperti biasa. Jika bisa pun sangat dibatasi. Terjadi lonjakan kekerasan dalam rumah tangga dan angka perceraian. Ditambah lagi dengan situasi kehidupan politik yang dipenuhi dengan hoaks, intoleransi agama, dll.
Ternyata banyak yang tidak siap dan tidak kuat menghadapi semuanya ini. Ada yang mulai putus asa karena sepertinya tidak memiliki harapan lagi dalam hidup ini. Semua peristiwa ini seharusnya mengingatkan kita bahwa sebenarnya kita ini manusia yang rapuh dan rentan. Tubuh kita lemah, jiwa kita tidak kuat dan bahkan iman kita mudah goncang. Pandemi ini juga menegaskan kepada kita semua bahwa sebenarnya kita ini sama sebagai manusia. Kita semua bisa terinfeksi dengan virus ini, hanya saja mungkin kadarnya yang berbeda.
Hari ini, dengan merenungkan firman Tuhan ini, kita disadarkan bahwa Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita. Yesus diberi nama Imanuel, artinya bahwa Tuhan beserta dengan kita. Kita harus tetap teguh di tengah situasi yang tidak menentu seperti ini dengan cara yakin bahwa hanya Tuhan saja yang menjadi sumber pertolongan kita. Tuhan ingin supaya kita keluar dari kehidupan yang dipenuhi dengan kekuatiran dan ketakutan. Kasih Tuhan yang besar, yang telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal yang memampukan kita tetap teguh, untuk menghadapi situasi yang sulit ini dengan penuh keyakinan dalam damai sejahtera Tuhan.
Tuhan hadir di antara kita. Dia pernah menjadi manusia, menjadi rapuh sama seperti kita. Penyertaan Tuhan memampukan kita untuk hidup melalui berbagai kekuatiran, konflik, kekacauan dan hal-hal yang menakutkan. Semua yang pernah ada di dunia ini akan berlalu. Hanya saja kita harus kuat dan teguh untuk melalui semua ini.
Keluaran 3:10-12
Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir. Tetapi Musa berkata kepada Allah: “Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?” Lalu firman-Nya: “Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: apabila engkau telah membawa bangs aitu keluar dari Mesir, maka kamu akan beribadah kepada Allah di gunung ini.”
Musa pernah mengalami hal yang sama ketika mendapatkan perintah untuk membawa bangsa Israel keluar dari tanah Mesir. Musa ketakutan menghadap Firaun untuk melaksanakan tugas ini karena dia sadar akan kelemahannya. Tetapi Tuhan menguatkan hatinya dengan berkata, “Bukankah Aku akan menyertai engkau?”
Yeremia 1:7-8
Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: “Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapa pun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apa pun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan. Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN.”
Yeremia menolak diutus oleh Tuhan karena merasa masih muda dan tidak pandai berbicara. Tetapi Tuhan meneguhkan hatinya karena Tuhan akan menyertai dia.
Matius 1:20
Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata, “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai istrimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.”
Penyertaan Tuhan juga memampukan Yusuf melampaui ketakutan dan kecemasannya untuk menerima lahirnya Sang Imanuel dari rahim Maria, tungangannya yang belum ia nikahi.
Jika Tuhan menyertai mereka dan mereka dapat melakukan tugasnya dengan baik, maka Tuhan juga akan menyertai kita ketika kita melakukan tugas kita di dunia ini dengan baik. Pengalaman yang telah dialami oleh para tokoh-tokoh Alkitab membuktikan bahwa Tuhan tidak pernah membiarkan umat-Nya. Karena itu, tidak ada alasan bagi kita untuk putus asa di tengah situasi yang seperti ini, karena Tuhan pasti menyertai kita dan menolong kita.
Sebagai orang percaya, kita mempunyai tugas dan tanggung jawab yang mulia, yaitu menebarkan sikap positif, menebarkan optimisme di tengah-tengah banyak orang yang sedang berputus asa. Kita bisa melakukan hal-hal yang sederhana, sesuai dengan kemampuan dan potensi kita masing-masing. Kita bisa terus menjadi terang di tengah kegelapan, menjadi motivator di tengah masyarakat yang lemah, menjadi contoh dan teladan bagi orang-orang di sekitar kita. Kita harus yakin bahwa dalam segala situasi dan tantangan serta kesulitan hidup, Tuhan tetap beserta kita. Ia membawa terang di tengah kegelapan, memberi harapan di tengah keputusasaan.
Views: 54