Berjaga-jagalah

Lukas 21:34-36

Tidak ada seorang pun yang tahu akan waktu kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali. Karena itu, sebagai orang percaya, kita harus siap sedia untuk menyambut kedatangan Tuhan. Ketika kita merayakan natal, seharusnya kita tidak lagi berharap bahwa Yesus datang sebagai bayi, yang lahir di dalam palungan. Harapan kita hari ini bukan kelahiran-Nya sebagai manusia, tetapi kedatangan-Nya sebagai Tuhan yang akan membawa umat-Nya menuju ke tempat-Nya yang kekal. Sebagai orang yang sudah percaya dan lahir baru, kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali tidak boleh membuat kita takut dan cemas. Pesan kedatangan Yesus bukan kabar malapetaka atau bencana bagi orang percaya. Sebaliknya, kita harus memandang kedatangan-Nya sebagai berkat, sehingga kita bersiap-siap dengan sukacita.

Sukacita bukan berarti pesta pora atau mabuk-mabukan. Sukacita berarti mengharapkan dengan iman dan pengharapan. Yang kita siapkan bukan hal-hal yang jasmaniah, tetapi persiapan hati dan iman. Yang harus kita lakukan dalam menanti kedatangan Tuhan adalah dengan menjalani kehidupan sehari-hari seperti biasa, tetapi dengan tetap waspada, sukacita, penuh pengharapan dan sikap iman percaya yang kokoh kepada Tuhan.

Jika kita membaca Lukas 21 dari ayat 25, digambarkan bahwa kedatangan Tuhan merupakan peristiwa yang sangat menakutkan. Bahkan orang-orang akan mati ketakutan (ayat 26), karena peristiwa itu sangat mencekam. Kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali akan terasa menakutkan bagi orang yang tidak beriman dan berpengharapan. Ketakutan itu seharusnya terjadi pada orang-orang yang belum percaya kepada Tuhan, bukan terjadi atas kita yang sudah percaya kepada Tuhan. Jika kita juga mengalami ketakutan, maka kita harus memeriksa hidup kita, jangan sampai kita mengaku percaya kepada Tuhan, padahal belum pernah mengalami pertobatan dan kelahiran baru. Selama masih ada kesempatan, gunakan itu untuk mengenal Kristus dalam kebenaran-Nya, sehingga kita memiliki iman yang kokoh di dalam Tuhan.

Di ayat 27 dan ayat 28, Tuhan memberi penghiburan kepada orang percaya. Hari itu adalah hari penyelamat bagi orang-orang percaya. Orang yang dapat bangkit dan mengangkat muka di hadapan Tuhan adalah orang yang hidup dalam pengharapan dan iman dalam menyambut kedatangan-Nya. Memang tidak ada yang tahu kapan hari itu akan datang. Tetapi Tuhan Yesus telah memberikan gambaran mengenai tanda-tanda kedatangan-Nya.

Kita diingatkan untuk berjaga-jaga dan berdoa agar hati dan hidup kita berkenan di hadapan Tuhan dan jauh dari kepentingan-kepentingan duniawi. Paulus di dalam 1 Tesalonika 3:13 juga mengingatkan kita supaya tidak bercacat dan kudus di hadapan Tuhan sampai hari kedatangan-Nya. Dengan berjaga-jaga, kita tidak hdiup mengikuti cara duniawi, melainkan hidup seturut kehendak Tuhan. Doa mengacu pada hubungan kita yang erat dengan Tuhan. Tanpa doa, kita tidak akan mampu untuk berjaga-jaga, karena sebenarnya kekuatan kita hanyalah berasal dari Tuhan.

Kejatuhan atau ketidakwaspadaan seseorang biasanya terjadi pada saat sedang dalam kelimpahan dan kesenangan, bukan pada saat terjadi banyak masalah atau penderitaan. Sebenarnya, di dalam kelimpahan dan kesenangan pun kita bisa terus berdoa dan berjaga-jaga. Tetapi Berdoa dan berjaga-jaga akan lebih mudah jika kita dalam kondisi yang tidak baik atau sedang menderita. Lebih baik kita tetap berdoa dan berjaga-jaga sekarang, tidak perlu menunggu pencobaan datang. Berbahagialah kita jika Tuhan mendapati kita tetap setia dan berjaga-jaga dalam melaksanakan kehendak-Nya.

Views: 41

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top