Usahakanlah Kasih

1 Korintus 13:4-7

Bagi Paulus, berhadapan dengan jemaat di Korintus tidak mudah. Mereka sedang mengalami perselisihan yang mengakibatkan perpecahan (1 Kor 1:10-4:21). Bahkan di antara mereka mempunyai perilaku cabul, sombong, penyembah berhala, pencuri, kikir, pemabuk dan pemfitnah (1 Kor 5:1-6:20). Banyaknya karunia roh yang ada juga semakin memperuncing persoalan dan perseteruan di antara mereka. Karena itu, pada saat menjelaskan tentang kasih sebagai karunia utama, Paulus menujuk pada tindakan-tindakan nyata. Pastinya hal tersebut bertentangan dengan apa yang selama ini terjadi di dalam perilaku jemaat di Korintus.

  1. Kasih itu sabar. Paulus dengan sabar menolong pergumulan jemaat yang sangat rumit tersebut. Ia berusaha untuk mendengarkan dengan seksama dari banyak pihak. Dalam situasi konflik, pasti ada minimal dua pihak yang memiliki argumentasi pembenaran yang berbeda. Demikian juga ketika menghadapi orang-orang yang memusuhi kita, diperlukan kesabaran agar permusuhan tidak semakin meluas dan tidak saling menyerang.
  2. Kasih itu murah hati. Jemaat di Korintus kaya dengan karunia rohani. Diperlukan kemurahan hati untuk mau menggunakan karunia yang dimiliki bagi pelayanan kepada sesama, untuk memperlengkapi satu dengan yang lain.
  3. Kasih itu tidak cemburu. Salah satu bahaya dalam perbedaan di dalam satu persekutuan adalah sikap cemburu (iri hati) yang ditunjukkan oleh anggotanya. Sikap tersebut dapat menghancurkan keutuhan persekutuan. Hidup di tengah perbedaan harus bisa menjaga hati agar tidak cemburu atau iri, melainkan mendukung orang lain agar potensi yang dimiliki bisa berkembang dengan maksimal, serta mengembangkan potensi diri sendiri supaya bisa bersama-sama saling melengkapi.
  4. Kasih itu tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Harus diakui bahwa jika kita memiliki sesuatu yang kita anggap lebih daripada orang lain, godaan hati adalah memegahkan diri dan sombong. Padahal sikap seperti itu bisa menghancurkan persekutuan.
  5. Kasih tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Salah satu perilaku buruk yang disebut oleh Paulus adalah cabul. Orang yang demikian sangat merugikan orang lain dan dipandang tidak pantas dalam kehidupan bersama dengan umat Tuhan. Perlu untuk menjaga kesopanan supaya menghasilkan kedamaian bersama.
  6. Kasih itu tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Paulus memberikan teladan bahwa ia tidak serta merta marah dengan emosi yang tidak terkendali, tetapi ia dengan tegas menyatakan dan menegor hal yang salah.
  7. Kasih itu tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi ia bersukacita karena kebenaran. Ada jemaat Korintus yang mencari keadilan justru mendapat ketidakadilan. Dalam kondisi seperti itu, justru orang-orang yang tahu kebenaran membiarkan hal itu karena mereka sendiri berlaku tidak adil dan bahkan merugikan orang lain (6:1-8).
  8. Kasih itu menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu dan sabar menanggung segala sesuatu. Intinya adalah hidup dengan bertanggungjawab. Paulus merasa sangat bertanggungjawab terhadap persoalan yang terjadi di Korintus, meskipun dia sendiri tidak bersama dengan mereka.

Kasih adalah watak dasar kekristenan yang diteladankan oleh Yesus sendiri. Kasih adalah nilai moral yang kekal, yang tidak hanya diucapkan tetapi juga harus dilakukan dalam hidup sehari-hari.

Tuhan Yesus memberkati, Maranatha!

Views: 7

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top