Rut 2:1-23
Naomi dan Rut kembali ke Betlehem (Israel), setelah beberapa tahun mereka pergi ke Moab untuk tinggal di sana. Naomi kembali ke kampung halamannya, sedangkan Rut sedang menuju ke negeri yang asing baginya. Mereka berdua telah menjadi janda, karena suami mereka telah meninggal dunia di tanah Moab. Kekeringan di Israel tidak membuat suami mereka mati. Justru kelimpahan di Moab membuat suami mereka mati. Sebenarnya mereka pindah ke Moab karena ingin mencari kesejahteraan, tetapi yang didapatkan justru kematian.
Dalam kekecewaan dan kepahitannya, Naomi memutuskan untuk kembali ke Israel. Meskipun Naomi kecewa kepada Tuhan, tetapi dia tidak meninggalkan Tuhan. Meskipun Naomi terluka, tetapi ia tetap mempercayakan hidupnya kepada Tuhan. Dalam keadaan kecewa, Naomi belum menyadari bahwa ia memiliki sesuatu yang berharga, yaitu Rut yang sangat mengasihi dia lebih dari orangtuanya dan bangsanya. Rut telah berjanji kepada Naomi, akan mendampinginya ke mana pun ia pergi dan di mana pun ia berada.
Sebagai janda pada waktu itu, Naomi dan Rut menjadi kaum miskin. Mereka tidak bisa hidup mapan secara finansial. Memang pada waktu itu, Elimelekh masih memiliki sebidang tanah di Israel. Tetapi status perempuan (istri) pada waktu itu tidak memiliki kuasa atas tanah suaminya yang sudah meninggal. Seharusnya sebidang tanah itu menjadi milik warisan bagi kedua anak laki-laki Elimelekh. Tetapi kedua anak mereka juga telah meninggal. Naomi dan Rut bisa kembali mengelola tanah tersebut jika ada saudara dari Elimelekh yang mau menebus tanah itu, sekaligus menjadi istri dari saudara yang menebusnya.
Untuk menolong kaum miskin (para janda, yatim-piatu dan orang asing yang tidak memiliki tanah untuk diusahakan), ada tradisi khusus yang telah berlangsung lama. Pemilik ladang ada orang upahan yang sedang panen, tidak boleh memanen seluruh hasil ladang mereka (gandum maupun jelai). Mereka harus menyisakan hasil panen itu, supaya bisa dipanen oleh kaum miskin. Mereka bisa menyisakan beberapa petak hasil panen yang sengaja tidak dipanen, atau sengaja menyisakan bulir gandum atau jelai yang sedang dipanen.
Ketika Naomi dan Rut sampai di Betlehem, saat itu sedang musim tuai. Rut berinisitatif untuk memanen hasil panen yang sengaja disisakan oleh pemiliknya dan orang upahan. Rut tidak malu melakukan ini. Rut nampak bekerja sangat keras, untuk mendapatkan makanan bagi dia dan Naomi. Menurut cerita dari para pekerja di ladang itu, “ia datang dan terus bekerja dari pagi sampai sekarang dan beristirahat sebentar saja” (Rut 2:7).
Rut tidak tahu bahwa ia telah ikut panen di ladang milik Boas (salah satu saudara Elimelekh, suami Naomi). Rut bahkan telah bertemu dengan Boas pada saat mengunjungi para pekerja yang sedang menuai di ladangnya. Boas berbicara ramah dengan Rut dan mengajaknya makan siang. Boas berpesan kepada para pekerjanya untuk memperlakukan Rut dengan baik. Karena keramahan yang ditunjukkan oleh Boas, sampai Rut sujud kepada Boas (ayat 8-10).
Boas sebenarnya sudah tahu kondisi Rut dan Naomi. Bahkan Boas juga sudah tahu keputusan Rut yang memilih untuk tinggal dengan Naomi dan tidak tinggal dengan orangtuanya atau bangsanya. Boas bahkan berdoa untuk Rut, supaya Tuhan yang disembah oleh bangsa Israel, membalas perbuatan baik Rut kepada Naomi. Sepertinya Boas sangat senang, ketika ada orang selain Israel yang mau menyembah Tuhan yang disembah oleh Israel. Boas berdoa supaya Rut mendapatkan berkat yang penuh dari Tuhan, seperti berkat Tuhan kepada orang Israel asli.
Saat makan siang bersama, Boas mempersilahkan Rut untuk ikut makan. Boas dan Rut makan roti gandum yang dicelupkan ke dalam cuka. Rut makan sampai kenyang. Ketika Rut sudah kenyang dan rotinya belum habis dan menyimpan sisanya. Ia tidak mau membuang makanan. Ia tahu bahwa tidak mudah mencari makanan. Melihat kemurahan hati Boas, Rut tidak bekerja dengan santai. Ia justru bersemangat untuk mengumpulkan hasil panen itu sampai petang. Di hari itu, Rut mendapatkan hasil panen yang cukup banyak, yaitu seefa jelai (sekitar 36 kg).
Naomi sangat senang ketika mendapati Rut kembali ke rumah dan mendapatkan hasil panen yang banyak. Naomi bahkan berdoa kepada Tuhan, bagi pemilik ladang yang sudah berbaik hati kepada Rut. Dari cerita Rut, Naomi akhirnya tahu bahwa pemilik ladang itu adalah Boas. Hal itu makin membuat Naomi bersukacita, karena ia tahu bahwa Boas masih kerabat dari Elimelekh. Harapan muncul dari Naomi, karena Boas bisa menjadi penebus bagi mereka.
Views: 1