Lukas 2:8-20
Bagaimana kabar kita di natal kali ini? Mungkin ada beberapa di antara kita yang sangat berbahagia karena bisa berkumpul dengan orang-orang yang sangat dikasihi. Ada yang bersukacita karena dia atau orang yang dikasihi ingin menyatakan diri bertobat dan percaya kepada Yesus, serta memberi diri dibaptis. Sebagian dari kita mungkin juga sedih, karena berbagai sebab tidak bisa merayakan natal bersama keluarga. Dampak Pandemi Covid-19 masih sangat terasa di berbagai segi kehidupan kita. Apapun situasi dan kondisi kita hari ini, apakah susah atau senang, sehat atau kurang sehat, beruntung atau kurang beruntung, pesan natal terdengar untuk kita semua: “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat yaitu Kristus Tuhan di Kota Daud.” Sambutlah Dia dalam hatimu. Muliakanlah Dia dalam setiap perkataan dan perilakumu.
Teks yang kita baca hari ini menyaksikan bahwa kabar kelahiran Tuhan Yesus pertama-tama didengar oleh para gembala. Mereka adalah orang-orang sederhana yang seringkali tidak diperhitungkan dalam kehidupan sosial pada waktu itu. Tetapi malam itu menjadi malam yang istimewa bagi mereka. Mereka menyaksikan dan mengalami peristiwa yang luar biasa, yang tidak pernah dialami oleh manusia lain di muka bumi ini. Malaikat menemui mereka dan memberikan kabar sukacita, kabar yang tidak pernah diduga, tetapi membuat mereka terkagum-kagum dalam ketakutan.
Pada waktu, menjadi seorang gembala tidak mudah. Mereka menggembalakan ternak orang lain. Mereka sebagian besar adalah gembala upahan. Mereka memiliki resiko yang berat dalam pekerjaan itu. Terkadang mereka harus menghadapi binatang buas atau kawanan perampok. Para gembala pada waktu itu sedang tinggal di luar, di padang. Mereka tinggal di luar kota untuk menjaga domba-domba mereka yang sedang menikmati makan. Domba-domba itu dijaga supaya aman dan selamat dari ancaman, baik ancaman serigala atau pencuri. Mereka adalah orang-orang yang dipinggirkan, tetapi pada malam itu mereka mendapatkan kabar istimewa, kabar baik penuh sukacita.
Ketika malaikat datang menghampiri mereka, mereka diberi kesempatan untuk menyaksikan kemuliaan surgawi. Mereka juga menikmati kidung nyanyian yang dikumandangkan oleh para malaikat. Di padang itu, mereka mendengar berita terbesar dan terpenting bagi dunia, yaitu kelahiran Sang Juruselamat. Lukas menceritakan bahwa setelah para gembala itu menikmati nyanyian malaikat, mereka segera pergi untuk menjumpai bayi Yesus, Sang Juruselamat dunia. Mereka juga bertemu dengan Yusuf dan Maria. Mereka menceritakan segala sesuatu yang telah mereka lihat dan dengar dari malaikat.
Apapun yang terjadi pada hidup kita saat ini, ingatlah bahwa Juruselamat telah hadir ke dunia. Dia telah membebaskan kita dari belenggu kegelapan. Kehadiran Tuhan menjadi manusia adalah bukti bahwa Tuhan melawat umat-Nya, untuk memulihkan dan menyelamatkan kita. Hal ini memberi bukti serta janji bahwa manusia tidak bergumul sendiri. Ada Tuhan yang siap untuk menolong kita. Tuhan ketika menjadi manusia juga telah merasakan berbagai macam penderitaan, bahkan sampai tersiksa dan mati di kayu salib. Tuhan mengerti kelemahan kita. Dia mengerti kekhawatiran dan kegalauan kita. Dia mengerti penderitaan kita. Dia tahu kerentanan kita. Apapun yang kita hadapi saat ini, janganlah sampai kita kehilangan pengharapan. Tuhan sedang bekerja menolong kita.
Para gembala mengajarkan kita untuk menyambut Tuhan dalam kesederhanaan. Jangan sampai kita disibukkan dengan hal-hal lahiriah, sampai kita lupa menyempatkan diri mengingat kembali kepada Kristus. Para gembala juga memberi teladan kepada kita untuk pergi dan menjadi saksi tentang apa yang telah mereka lihat dan alami. Gereja atau jemaat adalah persekutuan para utusan Tuhan dan saksi Kristus untuk terlibat dalam karya keselamatan ini. Karena itu, marilah kita terus bersaksi di manapun kita berada, baik melalui perkataan dan perbuatan kita. Hendaklah terang Kristus di dalam hidup kita itu tetap bercahaya, menyinari sekitar kita.
Views: 8