Pulanglah Mereka ke Negerinya Melalui Jalan Lain

Matius 2:12

Perayaan Natal menjadi sebuah tradisi yang susah untuk ditinggalkan, karena berbagai aspek kehidupan manusia, bukan hanya umat Kristen tetapi juga hampir seluruh dunia, memanfaatkan momen ini untuk tujuan dan kepentingan masing-masing. Apapun itu, bagi kita sebagai orang percaya, Natal seharusnya membawa sukacita dan damai sejahtera di dalam diri pribadi kita, maupun dalam kehidupan komunitas orang percaya. Perayaan ini mengingatkan kepada kita akan hadirnya Yesus Kristus, Sang Juruselamat. Tuhan yang meninggalkan kemuliaan-Nya dan mengosongkan diri-Nya, hadir dan lahir sebagai manusia lemah dan terbatas, lahir di kandang hewan, untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa.

Orang majus atau orang bijak dari timur, melihat bintang yang spesial. Beberapa ahli teologi memperkirakan bahwa mereka adalah orang dari Moab. Perkiraan itu berdasarkan nubuatan yang tercatat di dalam Yesaya 60:3, “Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu.” Ada seorang nabi dari Moab yang bernama Bileam, bernubuat dan tercatat di dalam Bilangan 24:17, “Aku melihat dia, tetapi bukan sekarang; aku memandang dia, tetapi bukan dari dekat; bintang terbit dari Yakub, tongkat kerajaan timbul dari Israel, dan meremukkan pelipis-pelipis Moab, dan menghancurkan semua anak Set.” Jika bangsa Moab mengingat nubuatan ini, maka bangsa Moab tahu persis bahwa kelahiran raja Yahudi akan ditandai dengan bintang. Jika dicek di Google Maps, jarak Moab (sekitar Yordania) sampai ke Yerusalem adalah 314 km atau 4,5 jam naik mobil. Tetapi kondisi waktu itu tentu jauh berbeda dengan kondisi sekarang.

Berapa jumlah orang majus? Tidak tercatat di dalam Alkitab. Mereka tahu ada Raja yang sangat agung telah lahir, karena itu mereka membawa persembahan (upeti) yang mahal dan penting. Tuhan telah mengatur segala sesuatu, sehingga ketika mereka mendekati kota Yerusalem, ternyata bintang tersebut tidak terlihat lagi. Mereka kehilangan arah dan harus bertanya. Keberadaan orang majus tersebut cukup menarik perhatian, sampai raja Herudes pun ikut terkejut mendengar pertanyaan dari orang majus tersebut. Herodes sendiri tidak mengetahui akan hal itu, sehingga ia pun mengumpulkan para imam kepala dan ahli Taurat untuk bertanya tentang Mesias, raja Yahudi yang lahir itu. Para ahli Taurat datang dan dengan mudah mereka bisa menemukan nubuatan tentang kedatangan Mesias tersebut di dalam Mikha 5:1. Mereka membacakan bahwa kota Betlehem-lah kota kelahiran sang Mesias, Juruselamat itu.

Ketika orang majus hendak berangkat ke Yerusalem, tiba-tiba bintang yang hilang muncul kembali. Bintang itu bergerak mendahului mereka. Tuhan mengatur semuanya ini, supaya semua orang Yerusalem tahu. Herodes ingin tahu, tetapi untuk membunuh Mesias yang baru lahir. Para imam dan ahli Taurat justru tidak mau tahu. Mesias yang selama ini dinantikan oleh orang-orang Yahudi, yang disimbolkan melalui kitab dan hukum Taurat, justru dicuekin. Jangan-jangan, dalam perayaan natal yang dilakukan hari-hari ini, Yesus pun dicuekin. Malah ada yang menggantikan dengan tokoh lain, yaitu sinterklas. Yesus yang ulang tahun, kita yang ribut.

Orang majus menuju Yerusalem melalui jalan utama, pasti banyak rintangan. Ketika harus kembali ke negeri mereka, mereka harus melewati jalan lain, jalan yang mungkin belum pernah dilewati, untuk menghindari Herodes. Dengan peristiwa ini, kita bisa melihat bahwa tidak ada yang pasti di dunia ini. Semua bisa berubah kapan saja. Apa yang kita rencanakan, belum tentu berjalan mulus. Apa yang kita cita-citakan, belum tentu tercapai. Di dunia ini hanya ada satu jalan yang pasti, yaitu jalan keselamatan. Yoh 14:6, Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui aku.”

Orang majus mampu melewati tantangan, hambatan dan kesulitan dalam perjalanan mereka mencari Yesus. Setelah mereka berjumpa dengan Yesus, mereka juga berani menempuh jalan baru yang belum tentu lebih mudah dari sebelumnya. Kita tidak tahu apa yang akan kita hadapi di tahun 2023. Apapun rencana kita, dalam kehidupan pribadi, pekerjaan maupun bergereja, kita perlu memiliki beberapa rencana sebagai rencana tambahan. Siapa tahu rencana kita berubah, sehingga perlu rencana lain. Sama seperti orang majus, di awal mereka pasti merencanakan untuk kembali melalui jalan yang sama. Tetapi mereka diperintahkan untuk melalui jalan lain, dan mereka siap.

Selamat merayakan natal. Jangan lupa dengan Yesus, yang kelahiran-Nya sedang kita rayakan.

Tuhan Yesus memberkati.

Views: 9

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top