Yohanes 1:35-42
Sebagai makhluk sosial, kita tidak bisa hidup sendiri. Kita pasti bergaul dan hidup bersama dengan orang lain secara berdampingan. Untuk bisa hidup berdampingan dengan orang lain, kita perlu tahu orang tersebut dan mungkin masuk dalam pengenalan yang lebih dalam. Meskipun demikian, kita belum tentu bisa mengerti dan mengenal dengan baik orang-orang tersebut. Bahkan seringkali, suami istri yang hidup bersama, bisa saja tidak saling mengenal dan mengerti lebih dalam satu dengan yang lain. Apalagi dengan Yesus Kristus, kita tidak pernah bertemu dengan Dia. Kita bisa tahu tentang Yesus dari Alkitab dan dari cerita orang lain, tidak bertemu secara langsung.
Di awal tahun ini, mungkin kesempatan yang baik untuk merefleksikan kehidupan kita di tahun yang lalu, apakah kita benar-benar mengenal Yesus atau hanya sekedar tahu dan kagum. Pengenalan kita akan Kristus akan mempengaruhi perilaku hidup kita sehari-hari. Orang yang tidak mengenal Yesus Kristus, ketika mereka mengambil keputusan untuk menjadi orang Kristen, bisa saja mengalami kekecewaan, karena sebenarnya mereka tidak mengerti dan mengenal betul tentang Yesus dan pengajarannya. Baik bagi kita untuk menyadari akan hal itu, sehingga kita bisa memanfaatkan kesempatan di tahun ini untuk mengenal Tuhan kita dengan sebaik-baiknya. Apalagi ketika kita masuk dalam tema tahun 2023, yang mengajak kita untuk hidup di dalam Tuhan dan Tuhan hidup di dalam kita.
Ketika pengenalan kita kepada Yesus tidak lengkap, kita bisa kecewa menjadi orang Kristen. Yesus telah memperkenalkan Diri-Nya secara lengkap melalui Alkitab. Sekarang tinggal dari pihak kita, apakah kita mau menyelidiki dan mengenal Yesus serta kehendaknya atau tidak. Kita tidak bisa mengenal Yesus dari sudut pandang kita, tetapi harus dari sudut pandang Dia. Tetapi ada saja orang Kristen yang kecewa dan akhirnya meninggalkan kekristenan. Semuanya terjadi karena pengenalan akan Yesus tidak lengkap. Ketika seseorang memutuskan untuk berada di pihak melawan Yesus, maka hidupnya akan lebih rumit dan hancur. Mengikut Yesus bukan hanya karena tahu, bukan karena keturunan, tetapi sebuah keputusan penting yang seharusnya kita lakukan karena kita telah menyelidiki, menguji dan mempunyai pengenalan yang lengkap terhadap Yesus dan ajaran-Nya.
Di ayat yang kita baca, jika kita membaca keseluruhan, ada orang-orang penting yang tadinya tidak mengenal Yesus. Pada saat itu mereka sedang menanti Mesias dan mereka belum tahu Mesias tersebut yang mana. Yohanes Pembaptis pun di awal tidak mengenal Yesus (Yoh 1:31-33), padahal dialah yang diutus untuk membuka jalan bagi Mesias (ayat 23). Bahkan setelah beberapa waktu kemudian, Yohanes Pembaptis perlu memastikan kembali pengenalannya kepada Yesus (Luk 7:18-19). Pada saat Yohanes mengenal Yesus, ia memberitakan pengenalannya itu kepada orang lain. Hidupnya dikaryakan untuk melayani Tuhan dan memberitakan firman Tuhan, dengan penuh semangat.
Ketika Yohanes memperkenalkan Yesus kepada kedua muridnya (Andreas dan Simon), murid itu pun mengambil keputusan meninggalkan Yohanes untuk mengikut Yesus. Yohanes tidak mempermasalahkan hal itu karena ia tahu bahwa yang harus diikuti oleh semua orang adalah Yesus, bukan dia. Dua murid itu bertanya mengenai tempat tinggal Yesus, kemudian memutuskan untuk tinggal bersama-sama dengan Yesus. Mereka ingin mengenal Yesus lebih dalam, termasuk kehidupan serta pengajaran Yesus. Kedua murid tersebut akhirnya menjadi saksi hidup dan rasul Yesus Kristus.
Mari kita mengisi tahun ini dengan pengenalan lebih dalam kepada Yesus Kristus melalui firman Tuhan, kemudian menghubungkan berbagai peristiwa kehidupan yang kita lalui itu dengan firman Tuhan tersebut. Tahu akan seseorang akan membuat kita kagum terhadap orang tersebut. Kenal dengan seseorang akan membuat kita mengasihi dia. Mengenal Yesus dengan baik dan lengkap akan membuat kita mengasihi-Nya, apapun yang terjadi dalam hidup kita.
Views: 41