Persembahan Sebagai Ekspresi Iman

Mazmur 96:7-9

Mengapa kita sebagai orang Kristen perlu memberi persembahan? Bukankah Tuhan yang kita sembah adalah Pencipta segalanya? Ia pasti bisa melakukan segala sesuatu tanpa kita harus memberikan persembahan kepada-Nya.

Persembahan tidak hanya terjadi di dalam kehidupan kekristenan. Persembahan ada di mana-mana dan bahkan telah menjadi kebiasaan yang sangat lama. Di dalam Alkitab dijelaskan bahwa sejak zaman awal, manusia sudah memiliki keinginan hati untuk memberikan persembahan kepada Tuhan. Yang jelas tercatat di dalam Alkitab, manusia pertama kali yang memberi persembahan adalah Kain dan Habel. Tidak dicatat bahwa Adam dan Hawa memberi persembahan kepada Tuhan. Tetapi bisa dipastikan bahwa persembahan yang dilakukan oleh Kain dan Habel adalah pembelajaran yang didapatkan dari orangtuanya.

Persembahan selalu diberikan kepada posisi yang lebih tinggi. Di dalam Alkitab sangat jelas bahwa persembahan selalu ditujukan kepada Tuhan, tetapi pemanfaatannya bisa untuk sesama manusia. Persembahan menjadi seperti bentuk penghormatan atau penghargaan kepada orang yang menerimanya. Karena itu, memberi persembahan akan sangat berbeda dengan memberi kepada orang lain. Tujuan atau penerima pemberian persembahan itu akan membuat kita bisa membedakan cara memberi.

Kepada semua suku bangsa diperintahkan untuk takut dan gentar kepada Tuhan. Takut dan gentar kepada Tuhan menjadi bentuk penghormatan bagi bangsa-bangsa di zaman pemazmur. Untuk menyatakan penghormatan itu, semua suku bangsa diperintahkan untuk datang kepada Tuhan, sujud menyembah kepada-Nya, memberikan penghormatan baik melalui pujian maupun melalui persembahan, masuk ke Bait Suci. Artinya, pemberian persembahan menjadi salah satu bentuk atau ekspresi iman orang percaya.

Pemberian kepada manusia saja, biasanya kita akan mengemasnya dengan sedemikian rupa. Kita akan memilih pemberian yang terbaik dan dikemas dengan cara yang layak atau bahkan paling baik. Semakin tinggi kedudukan orang yang akan kita beri, semakin berhati-hati kita akan mempersiapkan dan mengemasnya. Persiapan dan pengemasan pemberian yang baik, menampakkan ekspresi hormat kita kepada orang tersebut.

Bagaimana ketika kita memberikan persembahan itu dengan tujuan kepada Tuhan? Sebenarnya, banyak orang Kristen memberi persembahan tetapi tujuan utamanya bukan Tuhan. Apalagi Tuhan tidak kelihatan, maka penghormatan yang diberikan itu sangat minim. Bahkan seringkali, kita lebih menghormati manusia daripada Tuhan. Hal itu akan nampak dalam persiapan, pengemasan dan ekspresi kita pada saat memberi persembahan kepada Tuhan.

Kita memang tahu bahwa Tuhan tidak melihat jumlah atau apa yang kita persembahkan. Sama halnya dengan orang-orang yang memiliki posisi lebih tinggi daripada kita, mereka juga tidak akan peduli dengan jumlah yang kita berikan, karena pada dasarnya mereka memiliki lebih banyak daripada kita. Tetapi niat hati itu penting. Niat hati itu juga bisa dilihat dari bentuk (bukan jumlah) persembahan kita. Bisa dilihat dari cara kita mempersembahkan. Jika cara dan bentuk mempersembahkannya sudah baik dan terhormat, maka jumlah akan menyusul.

Views: 6

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top