Nubuat Penderitaan Yesus Kristus

Yesaya 53:2-5

(2) Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan Tuhan dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan atau tampak mulia untuk dipandang, dan tidak punya rupa yang membuat kita menginginkannya. (3) Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan biasa menderita kesakitan. Orang pun menutup muka ketika melihat dia; demikianlah ia dihina dan bagi kita ia tidak masuk hitungan. (4) Sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan disakiti Allah. (5) Akan tetapi, dia ditikam karena pemberontakan kita, dia diremukkan karena kejahatan kita. Hajaran yang mendatangkan damai sejahtera bagi kita ditimpakan kepadanya, dan karena bilur-bilurnya kita disembuhkan.

Nubuatan ini sudah disampaikan oleh Yesaya, jauh-jauh hari sebelum Tuhan Yesus menggenapinya. Tuhan Yesus rela dan mau menjadi manusia, karena salah satunya untuk menggenapi nubuatan ini. Tuhan memiliki aturan dan konsep tersendiri tentang pembebasan dan penebusan dosa. Tuhan bisa melakukan penebusan dosa dengan cara yang lebih sederhana. Tetapi Ia tidak mau melakukan itu, karena bisa mengingkari hakikat-Nya sendiri.

Yesus Kristus menjadi manusia bukan dengan tujuan yang sia-sia. Yesus menderita juga bukan untuk kesia-siaan. Menjadi manusia dan menderita memiliki tujuan yang sangat mulia bagi dunia ini dan terutama bagi orang-orang yang mau percaya kepada-Nya. Tuhan tidak pernah memaksa orang untuk percaya kepada-Nya. Semuanya ini tawaran yang diberikan oleh Tuhan, karena Tuhan menghormati kehendak bebas manusia. Dari nubuatan nabi Yesaya ini, kita mendalami beberapa hal:

Pertama, penderitaan Yesus merupakan bukti kasih sejati. Yesaya memberitahu kita bahwa ada seseorang yang akan dihina, ditolak dan sangat menderita. Dia adalah orang yang penuh kesakitan dan yang biasa mengalami penderitaan. Orang itu menderita bukan karena kesalahan atau dosanya sendiri. Orang itu adalah Yesus Kristus, yang memiliki kemuliaan tetapi memilih untuk hidup di dunia yang penuh dengan penderitaan. Dia benar-benar mengosongkan diri, menjadi manusia dengan kerendahan hati. Ia memilih untuk dihina, disakiti dan menderita, bukan karena diri-Nya sendiri tetapi karena kita.

Kedua, penderitaan Yesus merupakan harga mahal yang dibayar untuk keselamatan manusia. Semua penderitaan yang dialami oleh Yesus Kristus untuk menggantikan kita. Dia mengambil tempat kita, yang seharusnya menerima hukuman karena dosa dan pelanggaran kita. Setiap luka memar atau bilur yang diterima oleh Yesus adalah harga yang dibayar untuk membebaskan kita dari perbudakan dosa. Karena penderitaan dan kematian-Nya, maka setiap orang yang percaya kepada-Nya akan memperoleh pengampunan, pendamaian dan kehidupan kekal.

Yesus tidak hanya menderita secara fisik, tetapi juga secara emosional. Dia merasakan perpisahan dengan Bapa, ketika dosa-dosa itu ditanggung-Nya pada saat disalibkan. Semua itu dilakukan dengan penuh kasih. Hanya melalui penderitaan dan penyaliban itu, maka kita bisa memperoleh keselamatan. Penderitaan dan penyaliban-Nya telah disimbolkan selama bertahun-tahun, dengan cara mengorbankan domba.

Ketiga, penderitaan Yesus menjadi contoh ketaatan yang sempurna. Dalam peristiwa penyaliban itu, Yesus mengajarkan ketaatan yang sempurna kepada Bapa. Yesus tahu bahwa penderitaan yang Ia alami sangat berat, tetapi ia tetap taat untuk menjalani-Nya. Yesus memiliki kehendak bebas untuk tidak menjalani hukuman itu, tetapi ia memilih untuk taat.

Ketaatan Yesus ini menjadi contoh bagi kita. Di dalam hidup kita, seringkali kita menghadapi penderitaan dan tantangan. Tetapi penderitaan kita tidak sebanding dengan penderitaan Yesus Kristus. Penderitaan kita terjadi karena dosa dan pelanggaran kita, penderitaan Yesus terjadi bukan karena dosa dan pelanggaran Yesus, tetapi karena dosa dan pelanggaran kita. Melalui penderitaan Yesus Kristus, kita belajar untuk taat kepada kehendak Tuhan, bahkan pada saat-saat sangat sulit dan kita sendiri tidak mengerti.

Keempat, penderitaan Yesus menjadi jalan kesembuhan dan pengampunan. Kesembuhan yang ditekankan oleh Yesaya adalah pemulihan rohani. Jika kita mengalami kesembuhan secara jasmani, itu adalah bonus. Setiap kali kita mengingat penderitaan Yesus Kristus, seharusnya kita diingatkan bahwa kita telah mengalami pemulihan rohani. Dosa-dosa kita yang telah memisahkan kita dari Tuhan, telah diampuni. Bilur-bilur Yesus telah membawa kita mengalami pendamaian dan kesembuhan rohani sejati.

Penderitaan Yesus Kristus menjadi satu-satunya kisah yang menggemparkan, karena berkaitan dengan dosa umat manusia di dunia ini. Melalui penderitaan itu, kita memperoleh keselamatan yang tidak dapat dibayar dengan apapun. Karena itu, marilah kita hidup dengan penuh syukur dan ketaatan kepada Tuhan, karena penderitaan Yesus Kristus telah membuka jalan bagi kita untuk mendapatkan hidup kekal.

Views: 5

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top