Matius 14:22-33
Ketika kita mencoba untuk belajar sesuatu yang baru, yang kita perlukan pertama kali adalah keberanian untuk melangkah atau mencoba. Pada saat pertama kali belajar berenang, belajar naik sepeda atau motor, belajar menyetir mobil, belajar untuk ice skating, dll. Semua orang tentu mengalami perasaan yang seperti itu, ketakutan sebelum mencoba. Semua yang kita lakukan pertama kali juga memiliki resiko yang cukup serius. Tetapi jika kita tidak berani untuk mencoba, maka sampai kapanpun kita tidak akan bisa melakukan semuanya itu.
Untuk mempercayai firman Tuhan, juga diperlukan keberanian. Tanpa keberanian untuk melangkah dalam ketaatan atau meninggalkan kenyamanan yang sudah ada, kita tidak akan bisa membuktikan apa yang sudah difirmankan-Nya. Semuanya itu perlu tindakan dan ketaatan, sehingga kepercayaan kita membuahkan sesuatu. Firman akan tetap menjadi sebuah teori atau konsep, jika kita tidak pernah melakukan atau menjalankannya. Firman diberikan kepada kita untuk dipelajari dan dilakukan, supaya hidup kita bermakna dan berguna, terutama untuk kemuliaan nama Tuhan.
Tokoh yang kita pelajari hari ini adalah Petrus. Petrus termasuk seseorang yang berani dan hidup penuh dengan spontanitas. Ia selalu ingin memiliki serta membuktikan pengalaman baru. Dialah satu-satunya murid Yesus yang membuktikan diri dan memiliki pengalaman berjalan di atas air, meskipun tidak lama. Ia berani melangkah menghampiri Yesus dalam ketaatan, meskipun resikonya adalah tenggelam ke dalam air. Meskipun di tengah perjalanan ia mengalami keragu-raguan dan ketakutan, tetapi tangan Tuhan menggenggamnya. Meskipun ia hampir tenggelam, tetapi Tuhan menyelamatkannya. Jika Petrus tidak berani melangkah, maka ia tidak akan pernah mengalami pengalaman berjalan di atas air.
Ketika kita membaca kisah tersebut, mungkin kita akan lebih fokus pada bagian kegagalan Petrus ketika ia mulai tenggelam ke dalam air. Bahkan mungkin kita berkata bahwa Petrus adalah seseorang yang tidak memiliki iman, kurang percaya dan mudah ragu. Hari ini kita mencoba untuk melihat dan belajar dari keberanian Petrus yang memberanikan diri untuk melangkah keluar dari perahu dan berjalan di atas air seperti yang Yesus lakukan. Keberanian melangkah keluar itu adalah tindakan iman yang besar, yang tidak dimiliki oleh murid-murid yang lain. Pada saat badai berlangsung, para murid yang lain sangat ketakutan dan lebih memilih untuk tetap berada di atas perahu, daripada mengalami resiko buruk, yaitu tenggelam.
Berani dan nekad adalah hal yang berbeda. Berani berarti memiliki hati yang mantap dan percaya diri, serta memperhitungkan semua resiko dan konsekuensinya. Keberanian timbul karena ada dorongan atau motivasi untuk mengambil keputusan dengan pertimbangan-pertimbangan yang sudah matang. Sedangkan nekad artinya berkeras hati serta memiliki kemauan yang keras. Nekad lebih cenderung tidak berpikir panjang serta tidak terlalu mempedulikan resiko yang akan dialami. Dalam hal ini, Petrus melangkah dengan berani bukan nekad, karena pertimbangan bahwa Yesus juga sedang berjalan di atas air. Jika kemungkinan terburuk terjadi, maka Yesus berada di dekatnya.
Banyak hal yang menakutkan dalam hidup ini, karena mungkin kita belum mengalami atau merasakan. Ketakutan adalah sesuatu yang kita rasakan, padahal kita belum melangkah atau mengalaminya. Seringkali kita mengalami ketakutan tanpa alasan. Ketakutan itu hanya bisa dilawan dengan ketaatan dan kepercayaan. Diperlukan keberanian untuk melangkah, jika kita ingin melihat atau mengalami perubahan.
Views: 4