Matius 28:1-10
Maria Magdalena adalah seorang perempuan yang disebut dalam keempat Injil di dalam Alkitab. Dia ditulis di dalam peristiwa kebangkitan Tuhan Yesus. Memang ada beberapa perempuan yang tercatat datang ke kubur Yesus di hari pertama minggu itu. Tetapi nama Maria Magdalena ditulis secara khusus di dalam keempat Injil tersebut. Di dalam Matius 28:1 disebut nama Maria Magdalena dan Maria yang lain. Markus 16:1 mencatat ada nama Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus serta Salome. Lukas 24:10 menyebut nama Maria dari Magdala, Yohana dan Maria ibu Yakobus. Yohanes 20:1 mencatat satu nama saja, yaitu Maria Magdalena. Nama Maria adalah nama “pasaran” pada waktu itu, tetapi kitab Injil ingin menyoroti Maria Magdalena.
Siapa sebenarnya Maria Magdalena ini? Tercatat dalam Markus 16:9 bahwa Yesus pertama kali menampak diri pada Maria Magdalena. Dia adalah seseorang yang pernah kerasukan tujuh setan dan setan-setan tersebut telah diusir oleh Yesus. Kita tidak bisa membayangkan bagaimana seseorang dirasuk oleh tujuh setan. Memang Maria Magdalena tidak seperti orang yang kerasukan setan di Gerasa. Maria Magdalena tampil dengan lebih baik dan bahkan mempesona para pria. Ada penafsir yang mengatakan bahwa Maria Magdalena inilah yang mengurapi kaki Yesus dengan minyak narwastu. Pada waktu orang-orang Farisi merasa gelisah karena Tuhan Yesus mau diurapi oleh perempuan yang tidak baik perilakunya.
Maria Magdalena bukanlah perempuan yang miskin. Dia melakukan dosa bukan karena kekurangan uang. Di dalam Lukas 8:1-3 dicatat bahwa Maria Magdalena adalah salah satu dari beberapa perempuan yang melayani rombongan Yesus beserta para murid dengan kekayaan mereka. Mungkin karena dirasuki oleh tujuh setan tersebut, sehingga Maria Magdalena berperilaku seperti itu. Dia tidak menjadi diri sendiri karena pikirannya dikendalikan oleh setan-setan tersebut. Maria Magdalena dipaksa untuk melakukan hal-hal yang buruk dan memalukan. Tidak ada yang baik dalam diri Maria Magdalena karena sudah dirusak oleh tujuh setan yang ada di dalam dirinya. Sampai suatu kali Yesus membebaskan dia dari pengaruh tujuh setan tersebut.
Setelah Maria Magdalena sembuh, tidak serta merta mengubah pandangan masyarakat terhadap dirinya. Meskipun demikian, Maria Magdalena tetap mengikut Yesus dengan setia. Bahkan sampai penyaliban Yesus serta penguburan-Nya, Maria Magdalena bersama dengan beberapa perempuan lain tetapi setia mengikut Yesus. Memang mereka tidak bisa berbuat banyak, tetapi mereka tetap melakukan apa yang bisa mereka lakukan, meskipun bagi orang banyak itu sepertinya tidak berguna. Ketika melewati hari Sabat, pada hari masih subuh dia sudah bangun dan pergi ke kubur Yesus. Di dalam hatinya, dia tetap mau bertemu dengan Yesus, meskipun Yesus sudah mati. Ini adalah bentuk kasih Maria Magdalena yang tulus kepada Yesus. Sedangkan para murid yang lain tidak memperhatikan sampai sejauh itu.
Para perempuan ini tentu juga merasa ketakutan dan kehilangan. Tetapi kasih mereka yang tulus membuat mereka berani untuk datang ke kubur Yesus. Pencarian Maria Magdalena tidak sia-sia. Meskipun dia sempat kaget melihat kubur yang terbuka dan kosong karena mayat Yesus sudah tidak ada di sana, tetapi mereka bersukacita karena berjumpa dengan malaikat Tuhan yang mengatakan bahwa Yesus sudah bangkit. Malaikat itu menyuruh para perempuan ini untuk mengabarkan tentang kebangkitan Yesus kepada para murid dan orang banyak. Bahkan Yesus sendiri juga menjumpainya. Di ayat 9 diceritakan bahwa tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: “Salam bagimu.” Para perempuan itu kemudian mendekati Yesus, memeluk kaki-Nya dan menyembah-Nya.
Yesus membangun kedekatan dengan para perempuan itu. Mungkin pada saat itu, hanya Tuhan Yesus yang mau menaruh hormat kepada para perempuan yang bagi bangsa Yahudi mereka adalah orang kelas dua dalam status sosial. Yesus berkata kepada mereka: “Jangan takut.” Yesus tahu bahwa manusia sangat terbatas sehingga mengalami ketakutan dan kekuatiran. Yesus memulihkan mereka dan membangun semangat serta sukacita yang baru. Selain itu Yesus juga memberikan tugas kepada mereka untuk meyakinkan orang yang dekat dengan Yesus di Galilea bahwa Yesus sudah bangkit.
Jika kita tulus mengasihi Tuhan Yesus, maka kita pun akan menerima hal yang sama, yaitu menerima keselamatan yang dianugerahkan kepada kita. Selain itu kita juga mendapatkan tugas yang sama, yaitu memberitakan kabar tentang Yesus, yang adalah Tuhan dan Juruselamat bagi semua umat yang percaya kepada-Nya. Kisah Para Rasul 10:35 menyatakan, “Setiap orang dari bangsa mana pun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya.”
Views: 34