Jelajah PB 298 (Lukas 24:1-11)

Pagi-pagi benar, pada hari pertama minggu itu, para perempuan datang ke kubur Yesus dengan membawa rempah-rempah. Pada saat mereka sampai di kubur, batu yang menutup kubur itu sudah terguling dan para tentara telah kabur. Mereka ketakutan karena peristiwa kebangkitan Tuhan Yesus dan malaikat turun menggulingkan batu itu. Sebenarnya pada saat Tuhan Yesus bangkit, tidak perlu bantuan malaikat untuk menggulingkan batu tersebut. Tuhan Yesus bisa keluar dari kubur itu tanpa menggulingkan batu. Batu itu digulingkan oleh malaikat, supaya para perempuan itu bisa menyaksikan kubur yang kosong. Supaya Petrus dan murid-murid lain juga bisa menyaksikan hal yang sama.

Para perempuan itu melihat ke dalam kubur Yesus dan ternyata kosong, tidak ada lagi mayat Yesus. Lalu mereka bertemu dengan malaikat yang bertanya kepada mereka, “Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati?” Pertanyaan ini masih relevan sampai hari ini. Janganlah kita mencari orang hidup di antara orang mati. Kita tidak akan mungkin bisa menemukan Tuhan di antara orang mati. Jangankan menemukan Tuhan, menemukan orang percaya di antara orang mati pun kita tidak akan bisa, karena orang yang percaya yang sudah mati sudah bersama-sama dengan Tuhan Yesus di Sorga. Karena itu tidak benar jika orang yang sudah mati rohnya gentayangan, seperti yang banyak difilmkan. Itu semua adalah sandiwara Iblis.

Orang yang mati, yang tidak percaya Tuhan, mereka pergi ke neraka. Mereka yang mati dan sudah percaya kepada Yesus, rohnya sudah pergi ke Sorga. Tidak ada roh yang gentayangan di dunia ini, kecuali Iblis dan para pengikutnya yang sedang menunggu penghukuman kekal.

Lalu para perempuan yang ditemui oleh malaikat itu pergi untuk memberitahukan segala sesuatu yang mereka lihat dan dengar kepada para murid Yesus. Tetapi para murid tidak percaya dengan apa yang disampaikan oleh para perempuan itu. Menganggap semua yang disampaikan itu hanyalah omong kosong. Maria ibu Yakobus, yang ada di antara perempuan itu adalah Maria ibu Yesus. Alkitab sengaja tidak menyebut sebagai ibu Yesus, karena para rasul menyadari bahwa Yesus adalah Kristus. Yakobus sendiri adalah anak yang dilahirkan oleh Maria setelah melahirkan Yesus. Kesimpulan dari Lukas, para rasul antara percaya dan tidak percaya bahwa Yesus adalah Mesias, padahal mereka sudah bersama-sama dengan Tuhan Yesus kurang lebih selama tiga setengah tahun.

Bukan hanya mereka yang terombang-ambing dan tidak percaya pada saat itu, tetapi pada saat ini pun masih banyak juga yang tidak percaya dengan kebangkitan Yesus Kristus. Ketika para murid melihat mujizat-mujizat yang dilakukan oleh Tuhan Yesus, mereka yakin bahwa Yesus adalah Mesias. Petrus adalah murid yang pernah membuat satu pengakuan bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup. Tetapi di saat mereka melihat kemanusiaan Yesus, melihat Yesus capek atau tidur, melihat Yesus lapar atau haus, mereka mulai ragu kalau Yesus itu adalah Tuhan.

Hari ini, bahkan orang-orang yang mengaku di dalam kekristenan pun masih meragukan bahwa Yesus adalah Tuhan. Mereka terjebak dalam kondisi seperti murid-murid Tuhan Yesus pada waktu itu. Ketika mereka memfokuskan pandangan mereka kepada kemanusiaan Yesus, mereka akan melihat bahwa Yesus betul-betul manusia. Karena itulah mereka sulit untuk mempercayai bahwa Yesus adalah Tuhan.

Views: 11

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top