Kasih Tuhan Sampai ke Langit

Mazmur 36:6-13

Mazmur ini adalah renungan iman dari Daud kepada Tuhan, ketika ia menghadapi kenyataan hidup bersama dengan orang fasik yang tidak memiliki rasa takut kepada Tuhan. Orang fasik ini selalu mengancam orang-orang yang hidup benar di hadapan Tuhan. Dalam kondisi seperti itu, Daud terkadang jatuh dalam pencobaan dan dosa. Daud juga manusia biasa, yang tidak luput dari dosa dan pelanggaran. Di tengah kehidupan yang penuh tekanan seperti itu, Daud sering merasakan dan mengalami kasih setia Tuhan yang sangat melimpah. Daud bersandar penuh kepada Tuhan, karena ia tahu bahwa Tuhan selalu melindungi dan menyelamatkan dia.

Di ayat yang kita baca, kasih disandingkan dengan setia (Ibr: khesed). Makna kasih setia sangat luas, mencakup: kasih karunia, kemurahan hati, cinta kasih, rahmat, dapat dipercaya, kekuatan, pengabdian, kasih yang tidak terputus, kebaikan, kasih sayang dan kesetiaan. Kata khesed digunakan oleh Daud untuk menggambarkan karakter Tuhan. Kasih Tuhan sampai ke langit (Ibr: syamayim: surga) dapat diartikan bahwa kasih Tuhan tanpa batas. Kasih Tuhan tidak terjangkau oleh manusia. Kasih Tuhan berasal dari surga dan bersifat kekal. Kasih setia Tuhan juga diimbangi dengan keadilan, yang digambarkan seperti gunung-gunung Tuhan, yang berarti kokoh dan tidak tergoyahkan. Keadilan Tuhan diimbangi dengan hukum Tuhan yang digambarkan seperti samudera raya yang hebat, artinya hukum dan penghakiman Tuhan adil, tidak terduga dan tidak dapat diukur oleh kemampuan manusia.

Karakter Tuhan yang lain digambarkan sebagai Tuhan yang memberi naungan sayap perlindungan. Karena itulah bangsa Israel perlu mengucap syukur atas semua itu, dengan cara memberikan persembahan yang berkenan di hadapan Tuhan, sebagai bentuk kasih kepada Tuhan. Orang-orang yang setia dan mengasihi Tuhan akan mendekatkan diri kepada Tuhan dan menyembah-Nya dengan ketulusan hati.

Menurut Daud, kasih setia Tuhan diberlakukan bagi mereka yang berjuang meninggalkan kefasikan dan hidup dengan ketulusan hati. Ketulusan hati itu yang membuat manusia benar-benar berharap dan bersandar, serta memohon kasih setia Tuhan. Kasih setia Tuhan yang besar itu digenapi dengan mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal untuk menyelamatkan manusia. Daud tidak bertemu dengan Sang Juruselamat. Tetapi Sang Juruselamat itu dihitung dari garis keturunan Daud. Perjuangan Daud dalam menghadapi kehidupannya sangat keras. Dia jatuh bangun, tetapi tetap bersandar kepada Tuhan. Ketulusan hatinya membuat ia berkenan di hadapan Tuhan.

Sebagai orang percaya, kita juga masih sangat rentan dengan berbagai ujian dan cobaan. Mungkin kita jatuh bangun dalam menjalankan kehidupan kita. Yang perlu kita perhatikan: jangan takut kepada hukuman, tetapi takutlah kepada Tuhan karena kita memang menghormati-Nya. Kasih setia Tuhan seharusnya membuat kita segan terhadapnya. Kasih setia Tuhan seharusnya membuat kita semakin bersyukur, sehingga hati dan pikiran kita terbiasa untuk merasakan dan memikirkan cara untuk mengasihi Tuhan dan hidup berkenan di hadapan-Nya.

Views: 6

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top