Wahyu 3:14-22
Laodikia artinya adalah keadilan untuk rakyat, merupakan kota perdagangan yang penting. Letaknya di bagian barat negara Turki yang sekarang. Laodikia terkenal dengan pembuatan wol bulu domba hitam dan menjadi pusat ilmu tabib (kedokteran). Kota ini terletak di tempat yang sangat strategis, sehingga menjadi pusat perdagangan yang sangat maju, terutama pada zaman pemerintahan Romawi. Kota ini pernah mengalami kehancuran karena gempa bumi, tetapi menolak bantuan dari kaisar untuk biaya pembangunan kembali kota tersebut.
Berkaitan dengan keadaan air di Laodikia, kota ini tidak mempunyai sumber air. Untuk kebutuhan air, penduduk Laodikia bergantung kepada kota lain, yaitu Hierapolis dan Kolose. Air dari Hierapolis mengalirkan air panas dan dari Kolose mengalirkan air dingin. Kedua sumber air ini bertemu dan bercampur di Laodikia, berubah menjadi air yang hangat (suam-suam kuku). Keadaan kota dan geografil Laodikia mempengaruhi mental dari penduduknya, termasuk mental dari jemaat Kristen di sana.
- Mental dan watak orang Laodikia sombong, karena secara umum orang Laodikia kaya. Orang Laodikia pernah menolak bantuan karena merasa diri kaya dan mampu membangun kota Laodikia kembali. Prinsip hidup orang Laodikia, pantang meminta-minta kepada siapapun. Selain itu, orang-orang Laodikia sangat bangga dengan kecantikan dan ketampanan mereka, sehingga mereka ingin dikagumi semua orang. Dan hal-hal ini ternyata sangat mempengaruhi jemaat.
- Kemakmuran, kesejahteraan dan kemapaman hidup membuat rohani jemaat Laodikia merosot. Jemaat lebih mengutamakan hal-hal yang jasmani daripada rohani. Karena itu Tuhan menegor mereka, jangan sampai keselamatan dan kebenaran itu hilang karena fokus kepada hal-hal duniawi.
- Tuhan mengetahui segala pekerjaan jemaat Laodikia. Tuhan tahu kesungguhan kehidupan rohani jemaat tersebut. Ternyata kondisi jemaat di Laodikia sama persis dengan kondisi alam di sana, yaitu suam-suam kuku, tidak panas dan tidak dingin. Air panas dari Hierapolis bisa dipakai untuk pengobatan. Sedangkan air dingin dari Kolose bisa diminum dan berguna untuk menyegarkan badan. Tetapi campuran dari kedua air alam ini justru bisa menimbulkan sakit perut dan muntah-muntah. Suam-suam kuku (khliaros) bisa berarti: setengah hati, tanpa semangat, keadaan “mati suri”.
Dari ketujuh jemaat yang sudah kita ketahui bersama bahwa selama gereja berada di dunia, maka akan selalu ada interaksi (saling mempengaruhi). Kalau kondisi gereja kuat, maka gerejalah yang akan mempengaruhi masyarakat sekitar. Tetapi, sebagian besar yang terjadi justru sebaliknya. Keadaan alam dan mental masyarakat sekitarlah yang banyak mempengaruhi gereja. Tidak mudah orang percaya mempengaruhi sekitarnya.
Gereja dan orang percaya bisa menjadi garam (pengaruh) bagi lingkungannya jika mampu menawarkan sesuatu yang lain dan lebih baik kepada dunia. Karena itu, pertobatan seharusnya bukan sekedar pindah keyakinan. Pertobatan harus dibuktikan dengan perubahan total dan menyeluruh, termasuk perubahan mental. Mental orang Kristen harus berbeda dengan mental duniawi.
Tuhan Yesus memberkati, Maranatha!
Views: 653