Dosa Yang Mengikat

Mazmur 130

Dibandingkan dengan hal-hal lain, narkoba adalah jenis penyalahgunaan yang mengakibatkan keterikatan atau ketergantungan yang sangat parah. Memang ada kesalahan lain yang membuat ketergantungan, seperti: merokok, judi, berbohong dan mabuk. Tetapi seseorang yang sudah kecanduan narkoba, tidak mudah untuk keluar dari ikatan atau kecanduan tersebut.

Tahapan seseorang mengalami kecanduan narkoba, biasanya seperti ini: (1) Tahap tidak tahu, karena memang tidak tahu informasi atau tidak mau tahu tentang narkoba; (2) Tahap kompromi, mulai tahu tentang narkoba dan mulai tidak tegas atau ragu-ragu terhadapnya. Mungkin karena pergaulannya, sehingga banyak informasi-informasi yang salah yang dia dapatkan. Yang didengar hanya tentang “enak” menggunakan narkoba, bukan efek sampingnya; (3) Tahap coba-coba, karena muncul rasa penasaran atau takut tidak diterima di komunitas atau pergaulannya; (4) Tahap kebiasaan, penggunaan narkoba sudah menjadi kebiasaan yang mulai berpengaruh ke dalam kehidupan sosialnya, sehingga pengguna mulai susah untuk melepaskan diri; (5) Tahap ketergantungan, sudah sangat terikat dengan narkoba, akhirnya muncul ketergantungan serta penderitaan pada tubuh ketika tidak menggunakan narkoba tersebut. Tahapan ini mungkin juga berlaku terhadap ikatan dosa lainnya.

Kisah kejatuhan manusia di taman Eden mengajarkan kepada kita bahwa ada pilihan yang diberikan supaya manusia menggunakan kehendak bebasnya. Pilihan waktu itu adalah antara mendengarkan Tuhan atau mendengarkan suara Iblis. Apa yang telah dilakukan oleh Adam dan Hawa di taman Eden menunjukkan bahwa dosa dapat dengan mudah membuat manusia kehilangan akal sehat. Padahal Tuhan pada waktu itu tidak ingin menghukum manusia secara langsung. Sebaliknya, Ia mencari manusia berdosa dan berulang kali memberi kesempatan mereka untuk mengakui perbuatan mereka dan bertobat, tetapi mereka menolak bahkan cenderung menyalahkan orang lain. Gambaran ini bahkan masih terjadi sampai sekarang, yaitu bagaimana orang-orang berdosa menanggapi panggilan Tuhan.

Seperti Adam dan Hawa yang tersesat dan jatuh ke dalam dosa, banyak orang hari-hari ini telah kehilangan kepercayaan diri mereka. Manusia telah kehilangan hubungan yang baik dengan Tuhan. Manusia tergoda untuk saling menyalahkan satu dengan yang lain. Padahal Tuhan menginginkan hal yang berbeda, yaitu pengakuan atas apa yang sudah diperbuat dan pertobatan kepada Tuhan. Di saat manusia sedang dalam keterpurukan akibat dosa, Tuhan justru menghampiri manusia. Tetapi malah manusia berlari dan bersembunyi dari Tuhan. Ketika diminta pertobatan, justru menyalahkan orang lain dan menyalahkan Tuhan.

Mazmur 130 menjadi salah satu doa pengakuan dosa yang dapat dibaca dan direnungkan pada saat kesusahan melanda hidup kita. Ada dua hal yang menonjol tentang doa ini: pertama, terdapat perasaan sedih dan penyesalan yang mendalam. Kata-kata dari doa ini membangkitkan kesedihan ketika kita menyadari ada sesuatu hal yang tidak benar dan harus segera diperbaiki di dalam hubungan antara kita dan Tuhan. Kedua, ada jaminan pengampunan, keyakinan yang paling dasar bahwa bersama Tuhan ada kasih yang teguh dan bersama-Nya ada penebusan yang berlimpah. Tuhan tidak senang kepada dosa, tetapi Dia berkenan menerima orang-orang berdosa.

Jika kita sadar telah berbuat dosa, maka kita juga harus sadar bahwa hidup kita perlu dibereskan. Jangan sampai kita makin terpuruk dalam dosa tersebut dan akhirnya tidak kuat menanggung bebannya. Diperlukan kejujuran dan keberanian untuk mendekat pada Tuhan untuk mengakui kesalahan dan dosa kita. Lebih baik berhenti melakukan pelanggaran daripada masuk lebih dalam. Komitmen untuk menghindari dosa sangatlah penting, karena akan berakibat fatal jika kita selalu mengkompromikan dosa.

Kita harus sadar bahwa manusia lemah dan mudah jatuh. Kita senantiasa memerlukan belas kasihan dan pengampunan dari Tuhan. Kita harus terus berdoa supaya tetap kuat. Mengasihi dan memuliakan Tuhan melalui hidup kita bukanlah untuk kepentingan Tuhan, tetapi untuk kepentingan kita. Sebab di luar Dia, kita hanyalah ranting kering yang tidak berguna (Yoh 15:6).

Views: 323

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top