Cara Tuhan Mengampuni

Hosea 1:2-12

Pengampunan itu mahal. Tetapi bukan sesuatu yang mustahil untuk dilakukan. Pengampunan setara dengan apa pun untuk membayarnya. Pengampunan hanya bisa dilakukan dengan kasih yang rela berkorban (agape), yang mampu menembus kesakitan dan luka yang menghambat kita untuk mengampuni.

Kisah Hosea dan Gomer menggambarkan hubungan Tuhan dengan bangsa Israel. Tuhan berfirman kepada nabi Hosea untuk mengambil “perempuan sundal” (Gomer) untuk menjadi istrinya. Ternyata, ikatan perkawinan itu tidak mengubah sikap Gomer dari cara hidupnya yang lama. Gomer terus melakukan kesalahan yang sama.

Yang menarik, Hosea tetap setia dan mengampuni istrinya. Berulang kali Gomer melakukan perbuatan tercela dan berulang kali Hosea mengampuni dan menerima Gomer apa adanya. Kondisi ini sangat sulit kita temukan dalam kehidupan saat ini. Gomer bukan hanya berselingkuh, tetapi memperanakkan “anak-anak sundal” (ayat 2) yang diberi nama Lo-Ruhama dan Lo-Ami. Ini kisah keluarga yang dramatis yang tercatat dalam Alkitab.

Mengapa Tuhan menyuruh Hosea mengambil perempuan sundal sebagai istrinya? Mengapa Tuhan memakai Hosea yang setia, untuk melakukan hal tersebut? Tuhan bukan hanya mengizinkan, tetapi memerintahkan. Bukan berarti Tuhan tidak sayang dengan Hosea. Melalui Hosea yang setia, Tuhan ingin menunjukkan kasih-Nya kepada bangsa Israel, dan kepada kita semua. Kesetiaan Hosea menggambarkan karakter Tuhan yang sejati.

Dalam kasus-kasus pertengkaran di dalam keluarga, tidak sedikit pasangan yang mengakhiri hubungan mereka karena hal-hal yang sepele. Hal itu menyebabkan banyak pasangan lupa akan janjinya ketika melaksanakan pernikahan. Sangat mengerikan ketika kita melihat hubungan yang awalnya dibangun dengan cinta kasih kemudian harus berakhir karena perbedaan pilihan, pandangan atau prinsip hidup.

Coba bandingkan dengan sikap hidup kita yang seringkali dan berulangkali memberontak kepada Tuhan. Apa yang akan terjadi jika Tuhan cemburu karena umat-Nya telah menduakan Dia? Umat yang tidak setia kepada Tuhan, patutkah dia menuntut kesetiaan dari Tuhan?

Kesetiaan Hosea adalah gambaran kesetiaan Tuhan. Bandingkan dengan 2 Tim 2:13 yang menyatakan, “… jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya.” Kesetiaan adalah hakikat dari Tuhan itu sendiri. Karena kesetiaan-Nya, Tuhan rela untuk menyelamatkan umat yang berdosa.

Sesungguhnya Tuhan sangat marah dan cemburu dengan cinta Israel yang sering berkhianat. Tuhan sendiri sebenarnya sudah memutuskan untuk menghukum Israel, karena mereka menyembah allah lain. Tetapi, kasih Tuhan lebih besar daripada luka perih yang diperbuat Israel kepada-Nya. Tuhan tetap menyatakan kasih setia-Nya kepada umat pilihan-Nya. Tuhan memilih Israel dan karena keputusan itu, Tuhan bersedia menanggung segala penderitaan atasnya.

Sebagai orang percaya, kita diminta untuk mencontoh kesetiaan, pengampunan dan kasih Tuhan yang besar itu dalam kehidupan sehari-hati.

Tuhan Yesus memberkati, Maranatha!

Views: 28

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top