Yakobus 2:1-17
Setiap manusia mempunyai keunikan masing-masing. Tuhan menciptakannya sangat berbeda satu dengan yang lain. Karena itu, perbedaan bisa dipakai untuk saling melengkapi, tetapi bisa digunakan juga untuk saling menyakiti. Penglihatan dan pendengaran yang tidak baik terhadap seseorang, akan menimbulkan pikiran yang tidak baik juga terhadap orang tersebut. Padahal, belum tentu pikiran tersebut benar. Hal ini yang menyebabkan terjadinya fitnah dan bullying.
Di zaman ini, banyak orang yang masih melihat penampilan seseorang sebagai ukuran untuk menghormati dan menghargainya. Kebiasaan tersebut, sadar atau tidak sadar, akan membuat kita berusaha keras untuk mengubah penampilan diri, supaya kita dihargai dan dihormati oleh orang lain.
Di ayat yang kita baca hari ini, Yakobus membahas tentang hal “memandang muka” (pilih kasih). Dengan jelas, Yakobus mengatakan bahwa orang yang percaya kepada Yesus Kristus tidak boleh pilih kasih. Yakobus sangat prihatin dengan hal tersebut karena pilih kasih merupakan tindakan yang mengakibatkan ketidakadilan sosial. Pilih kasih sama artinya dengan memperlakukan orang lain secara tidak adil. Dan hal tersebut merupakan cara yang sangat tidak manusiawi. Mungkin kita pernah mengalami hal tersebut. Kalau ketidakadilan atau pilih kasih membuat kita menderita, mengapa banyak orang masih melakukannya?
Di ayat 1-4, kita bisa melihat bahwa gaya, penampilan, kekayaan dan jabatan seseorang seringkali membuat orang lain memperlakukannya menjadi istimewa. Orang lain memperlakukannya berbeda dari orang yang berpenampilan sederhana, apalagi lusuh dan kumal. Walaupun hal tersebut sangat tidak baik, tetapi sepertinya kita susah untuk keluar dari pemikiran hal yang demikian.
Kehidupan di dunia ini seperti roda berputar, kadang di atas dan kadang di bawah. Orang kaya tiba-tiba jadi miskin, demikian juga sebaliknya. Orang yang mempunyai jabatan yang tinggi bisa kehilangan jabatannya dalam waktu sekejap, demikian juga sebaliknya. Karena kita tidak pernah tahu masa depan kita dan masa depan orang lain, alangkah baiknya jika hidup kita saling menghormati. Jangan pernah menghina dan memfitnah orang lain. Siapa tahu orang yang pernah dihina atau difitnah justru suatu saat menjadi penolong pada saat Tuhan mengizinkan hidup kita mengalami penderitaan.
Firman Tuhan melalui Yakobus ini masih sangat relevan bagi kehidupan kita di masa sekarang. Kalau Tuhan saja tidak pilih kasih kepada manusia, mengapa justru manusia cenderung suka pilih kasih? Mengapa masih banyak orang memandang kepada orang lain karena kekayaan, jabatan atau penampilannya?
Di ayat ke-9 dikatakan bahwa memandang muka atau pilih kasih merupakan pelanggaran. Dan pelanggaran itu tidak ada perbedaan dengan pelanggaran lain, termasuk berzinah dan membunuh (ayat 11). Dan di ayat 13 diberikan pernyataan yang cukup keras, bahwa penghakiman yang tidak berbelas kasihan akan berlaku atas orang yang tidak berbelas kasihan.
Marilah kita memperlakukan dan mengasihi sesama dengan tulus dan tidak memandang muka (pilih kasih) karena pada hakikatnya semua manusia sama di mata Tuhan. Semua manusia adalah gambar dan rupa Tuhan. Jika kita menghina atau memfitnah orang lain, berarti kita sedang ikut ambil bagian dalam merusak gambar dan rupa Tuhan dalam wujud sesama kita. Karena itu, mari kita berhati-hati dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri (ayat 8).
Tuhan Yesus memberkati, Maranatha!
Views: 18