Bertumbuh Dalam Persekutuan

Ibrani 10:19-27

Di dalam dunia modern dan serba online ini, masih pentingkah persekutuan atau kebaktian? Yang kita tahu, sekarang banyak pilihan untuk memuji Tuhan dan mendengarkan khotbah tanpa harus mengikuti persekutuan atau kebaktian. Kita bisa memilih pujian yang ingin kita nyanyikan. Kita bisa menyanyi di mana saja. Bahkan di tempat karaoke pun tersedia nyanyian rohani. Lewat HP, kita juga bisa menyanyi. Musik sudah tersedia, dan bahkan kita bisa rekaman serta bisa menyanyi dengan penyanyi aslinya. Khotbah, kita bisa memilih topik atau tema yang kita sukai. Kita bisa mendengarkan khotbah di mana saja dan sambil apa saja. Tidak perlu menunggu terlalu lama atau datang ke tempat yang jauh untuk mendengar khotbah dari pendeta yang sangat terkenal sekalipun. Tetapi pola dan rutinitasnya tidak teratur, padahal dalam beberapa hal, rutinitas itu sangat penting.

Melalui ayat yang sudah kita baca, kita sebagai orang yang percaya kepada Yesus mendapatkan kesempatan yang sangat indah dibandingkan dengan orang-orang Israel zaman dulu. Ketika mereka mau menyembah Tuhan, mereka hanya bisa sampai di pelataran saja. Tetapi kita, bisa berhubungan langsung dengan Yesus tanpa melewati imam atau orang lain (ayat 19-20). Karena setiap orang yang percaya kepada Yesus adalah imamat yang rajani (1 Petrus 2:9) yang diberi tugas untuk memberitakan perbuatan-perbuatan besar dari Yesus. Kita dikumpulkan dalam satu kumpulan orang-orang yang sudah dipanggil keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib (hidup berjemaat).

Saat ini banyak tantangan orang mau datang kebaktian. Itulah yang menyebabkan gereja-gereja di Eropa sudah banyak yang kosong. Hal tersebut ternyata tidak hanya terjadi pada saat-saat sekarang ini, bahkan sejak kitab Ibrani ditulis, hal ini juga terjadi (ayat 25). Ada beberapa orang yang sudah biasa untuk hadir dalam pertemuan-pertemuan jemaat (kebaktian). Tetapi Alkitab justru memberikan arahan supaya orang percaya tetap bersekutu, bahkan harus semakin giat menjelang hari Tuhan yang mendekat.

Persekutuan dan kebaktian bersama sangat penting, karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial, makhluk yang tidak bisa hidup tanpa orang lain. Kehadiran dan kebersamaan seseorang sangat penting. Ada banyak perkumpulan dan persekutuan di dunia ini. Tetapi persekutuan yang penting adalah persekutuan di dalam Tuhan (Matius 18:20). Walaupun sekarang ada gereja internet atau gereja online, persekutuan tetap penting. Orang bisa saling mengenal dan menasihati dengan baik jika bertemu (Ams 27:17, BIMK: sebagaimana baja mengasah baja, begitu pula manusia belajar dari sesamanya). Kekristenan tidak akan berjalan dengan baik kalau orang percaya tidak pernah berbaur dengan orang lain. Karena iman harus diuji oleh situasi dan orang lain, sehingga nyatalah iman kita.

Tidak bisa dibayangkan, jika tidak ada persekutuan atau perkumpulan lagi. Semua orang akan mementingkan kepentingannya sendiri. Kalau kita tidak bersekutu dan kebaktian, maka anak-anak kita pun tidak akan pergi. Dan pada akhirnya, tidak akan pernah terjadi pemberitaan injil kepada generasi selanjutnya.

Kita masih bersekutu sampai saat ini dan bisa saling mendoakan serta menguatkan karena kita mengikuti apa yang dilakukan oleh gereja mula-mula. Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa (Kis 2:42). Karena itu, kehadiran kita dalam gereja harus menjadi kebiasaan yang baik dalam kehidupan orang percaya. Kehadiran di gereja bukan “persyaratan” atau “kewajiban” bagi orang Kristen, tetapi “kerinduan” untuk berbakti kepada Tuhan, memuji Tuhan, menerima firman-Nya dan bersekutu dengan orang percaya lainnya.

Selamat bersekutu dan berbakti, Tuhan Yesus memberkati, Maranatha!

Views: 2370

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top