Bagaimana Menghormati Orang Tua?

Amsal 23:22-26

Keluarga Allah (jemaat) yang kuat tergantung juga dengan keluarga yang sehat. Semakin banyak keluarga yang sehat berkumpul dalam jemaat, semakin kuatlah jemaat tersebut. Karena pada dasarnya setiap anggota jemaat lebih banyak bertumbuh dalam keluarga. Salah satu hal yang harus dilakukan dalam keluarga, supaya keluarga tersebut sehat, yaitu dengan cara menghormati orang tua, terutama orang tua yang mengasihi Tuhan.

Secara umum, nasihat-nasihat yang ditulis dalam kitab Amsal merupakan bentuk nasihat seorang ayah (kepala keluarga) kepada anak-anaknya. Keluarga menjadi pusat pengajaran dan pewarisan hikmat pengertian, sehingga berguna untuk mengarahkan anak-anaknya supaya hidup dalam nilai-nilai kehidupan yang diterangi oleh kebenaran Tuhan. Dengan mengenal kebenaran Tuhan dan hidup di dalamnya, akan mengarahkan hidup berkeluarga yang berbahagia.

Hari ini, kita memposisikan diri sebagai anak. Sebagai anak, ada beberapa prinsip yang bisa kita pelajari dan praktekkan dari ayat yang sudah kita baca:

Pertama, patuh dan hormat kepada orang tua (ayat 22). Anak bertumbuh dengan baik dan sehat ketika mau mengikuti setiap nasihat yang baik dari orang tua. Nasihat akan menghasilkan sesuatu yang baik ketika nasihat tersebut menjadi landasan dan pedoman dalam menjalani kehidupan ini. Dan Alkitab mengajarkan kepada kita supaya tidak menghina ibu kalau ia sudah tua. Karena kasih ibu itu setara dengan nyawanya sendiri. Walaupun kita tidak sejalan atau setuju dengan pendapat orang tua kita sekarang, tetaplah hormat kepada mereka.

Kedua, kebenaran, hikmat, didikan dan pengertian itu perlu diusahakan, dicari dan dipelajari (beli) – ayat 23. Dan kalau sudah mendapatkan semua itu, lakukanlah. Jangan hanya disampaikan kepada orang lain (dijual) tanpa kita melakukannya terlebih dahulu. Melakukan firman Tuhan tidak hanya melaksanakan kegiatan pelayanan gereja semata. Ada hal yang jauh lebih penting yang diungkapkan oleh Salomo, bahwa menjadi pengikut Tuhan terlihat dari kecintaan kita kepada keluarga. Ketaatan kepada Tuhan terlihat dari kepatuhan kepada orang tua (yang mengasihi Tuhan).

Ketiga, anak seharusnya menjadi kebanggaan bagi orang tuanya, bukan menjadi beban, terutama anak yang sudah dewasa (ayat 24-26). Kita dituntut menjadi anak yang benar. Orang tua akan membanggakannya kepada teman-temannya yang lain. Apalagi jika anak tersebut bisa meningkatkan harkat, martabat dan nama baik keluarga. Itu adalah salah satu hal yang menjadikan orang tua kita bersukacita dan bangga.

Keempat, anak harus meneladani orang tuanya, tentunya meneladani hal-hal yang baik (ayat 26). Anak bertumbuh dalam keluarga dengan melihat perilaku orang tuanya. Kesibukan orang tua masa kini seringkali membuat anak tidak bisa melihat dan meneladani perilaku orang tuanya. Walaupun demikian, sebagai anak, kita masih bisa melihat hal-hal kecil dari kehidupan keluarga kita yang hidup di dalam Tuhan.

Penting buat kita untuk tetap memelihara nasihat dan teladan yang baik dari orang tua kita, apalagi jika kita bisa menjadi kebanggaan bagi mereka. Keluarga yang seperti ini akan hidup dengan penuh bahagia walaupun menghadapi tantangan duniawi yang tidak sedikit. Mari kita belajar untuk merawat keluarga kita, supaya pada akhirnya kita juga bisa merawat keluarga yang lebih besar, yaitu keluarga Allah (jemaat) di mana kita bertumbuh dan bersekutu bersama

Tuhan Yesus memberkati, Maranatha!

Views: 701

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top