Kesempatan Bagi Firaun (Jelajah PL 230)

Keluaran 3:19-22

Seandainya Firaun memberi izin, maka bangsa Israel akan benar-benar pergi untuk mempersembahkan korban kepada Tuhan dan setelah itu akan kembali lagi ke tanah Mesir. Kemungkinan setelah itu, Tuhan akan memberi perintah yang lebih berat, yaitu meminta izin untuk membebaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. Seandainya Firaun memberi izin, bisa dipastikan bahwa Firaun juga akan siap untuk melepaskan bangsa Israel dari tanah Mesir. Tetapi, Firaun akan menolak permintaan yang sangat sederhana ini, karena bagi Firaun, hal itu bukanlah hal sederhana.

Karena tidak memberikan izin, maka Tuhan menekan Firaun dengan sangat kuat, sehingga terpaksa harus membiarkan bangsa Israel keluar dari tanah Mesir untuk selama-lamanya. Tuhan tahu bahwa Firaun tidak akan mengizinkannya. Tuhan tahu segala-galanya, termasuk hati manusia. Jika Tuhan mengetahui isi hati Firaun, maka Tuhan juga mengetahui isi hati kita. Kita tidak bisa mempermainkan atau menipu Tuhan. Kita bisa merancangkan berbagai hal yang jahat, tetapi Tuhan mengetahuinya dan akan bertindak.

Karena keputusan Firaun, tidak mengizinkan bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, maka Tuhan menggunakan kesempatan itu untuk menyatakan kuasa-Nya kepada Mesir dan seluruh dunia. Tuhan akan melakukan perbuatan-perbuatan ajaib, sesudah itu baru membiarkan bangsa Israel pergi. Ketika keluar dari tanah Mesir, orang Israel tidak akan pergi dengan tangan hampa. Bangsa Mesir akan dibuat murah hati oleh Tuhan, sehingga mereka mau berbagi harta dan kekayaan dengan orang-orang Israel.

Hal ini menggenapi nubuatan yang sudah disampaikan oleh Tuhan sebelumnya, di dalam Kejadian 15:14, “Tetapi bangsa yang akan memperbudak mereka, akan Kuhukum, dan sesudah itu mereka akan keluar dengan membawa harta benda yang banyak.” Tuhan mengingatkan janji yang pernah disampaikan kepada Abraham itu, disampaikan kembali kepada Musa. Tuhan memerintahkan kepada Musa untuk menyampaikan hal ini kepada para perempuan Israel, supaya mereka meminta dari tetangganya dan dari perempuan yang tinggal di rumahnya, barang-barang perak dan emas dan kain-kain.

Ketika Tuhan membuat bangsa Mesir bermurah hati, bukan berarti Tuhan memaksa mereka dengan menggunakan kuasa-Nya. Tuhan tetap pada hakikat-Nya, memberikan kehendak bebas kepada semua manusia untuk memilih dan menentukan sikap. Melalui situasi dan kondisi yang terjadi, Tuhan bisa menggunakan kesempatan itu untuk membangkitkan kemurahan Mesir. Hal ini akan terlihat di pasal-pasal berikutnya, ketika hal itu benar-benar terjadi. Berbagai hal sudah terjadi terhadap bangsa Mesir, termasuk tulah-tulah yang muncul. Barulah setelah itu, orang-orang Mesir mulai bermurah hati.

Ketika bangsa Mesir melihat segala mujizat yang mereka alami, meskipun mujizat itu banyak merugikan mereka, tetapi mereka mulai memiliki rasa hormat kepada Musa dan bangsa Israel. Mereka sangat ketakutan, dengan puncak di tulah ke sepuluh, anak sulung mati. Dalam kondisi seperti itu, mereka makin ketakutan untuk berdekatan dengan orang Israel. Salah satu cara untuk mengusir orang Israel dari Mesir, maka penduduk Mesir rela memberikan apapun yang diminta oleh orang Israel, supaya mereka segera pergi meninggalkan tanah Mesir.

Views: 25

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top