Keluaran 3:15-18
Tuhan menjelaskan semua rencana-Nya kepada Musa, mengenai pembebasan bangsa Israel dari perbudakan di tanah Mesir. Musa harus segera kembali ke Mesir dan mengumpulkan para tua-tua Israel. Berkali-kali di dalam Alktitab, Tuhan menyatakan sebagai Allah Abraham, Ishak dan Yakub. Tuhan tidak pernah melupakan tiga tokoh iman itu, serta tidak lupa dengan janji yang telah diucapkan-Nya kepada mereka. Sebutan Allah Abraham, Ishak dan Yakub digunakan supaya bangsa Israel selalu ingat asal usul mereka. Musa harus mengingatkan bangsa Israel, melalui para tua-tua Israel, bahwa Tuhan Yehova memperhatikan mereka.
Bangsa Israel sudah terlalu lama berada di tanah Mesir. Banyak dari antara mereka sudah meninggalkan Tuhan. Mereka mulai menyembah dewa-dewi yang disembah oleh penduduk Mesir. Karena itu, mereka perlu diingatkan untuk kembali kepada Tuhan, yang disembah dan dipercaya oleh Abraham, Ishak dan Yakub. Melalui Musa, Tuhan menyatakan bahwa Ia akan melepaskan bangsa Israel dari perbudakan Mesir, serta akan menuntun mereka ke tanah Kanaan. Tanah Kanaan adalah tanah yang diberikan oleh Tuhan kepada Abraham, setelah Abraham keluar dari tanah nenek moyangnya di Ur-Kasdim.
Setelah sekian lama ditinggalkan oleh bangsa Israel, tanah Kanaan telah penuh dengan bangsa lain yang tidak mengenal Tuhan. Disebutkan mereka adalah orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi, dan orang Yebus. Di dalam Kejadian 15:16 dikatakan, “Tetapi keturunan yang keempat akan kembali ke sini, sebab sebelum itu kedurjanaan orang Amori itu belum genap.” Tuhan mengizinkan bangsa Israel berada di tanah Mesir selama kurang lebih empat ratus tahun, menunggu kedurjanaan orang Amori menjadi genap. Orang Amori yang sedang tinggal di tanah Kanaan itu adalah orang yang sangat jahat. Mereka tidak mau mengenal Tuhan dan memiliki moral yang sangat rendah.
Mengapa nanti Tuhan mengizinkan bangsa Israel untuk menumpas penduduk tanah Kanaan? Memang orang Amori tidak mau bertobat, tidak bisa dibandingkan dengan penduduk kota Niniwe di zaman Yunus. Karena itu bangsa Israel diizinkan oleh Tuhan untuk menghukum mereka. Karena itu, Tuhan akan menuntun bangsa Israel, keluar dari tanah Mesir dan menuju ke tanah Kanaan.
Setelah Musa mengumpulkan para tua-tua Israel, maka selanjutnya Musa dan para tua-tua Israel itu harus menghadap kepada Firaun. Tuhan menyuruh Musa untuk meminta izin kepada Firaun, supaya bangsa Israel diizinkan keluar dari tanah Mesir dengan baik-baik. Tuhan ingin memberi kesempatan kepada Firaun untuk bertobat. Tetapi dalam kisah selanjutnya, tidak pernah ada pertobatan di dalam diri Firaun, sehingga Tuhan menunjukkan kedahsyatan amarah-Nya kepada Firaun dan bangsa Mesir.
Musa diberi tugas oleh Tuhan untuk berkata dan meminta izin kepada Firaun, “Tuhan, Allah orang Ibrani, telah menemui kami; oleh sebab itu, izinkanlah kiranya kami pergi ke padang gurun tiga hari perjalanan jauhnya untuk mempersembahkan korban kepada Tuhan, Allah kami.” Tuhan tidak meminta Firaun segera atau serta merta membebaskan bangsa Israel. Tuhan meminta supaya bangsa Israel bisa beristirahat sebentar dari perbudakan itu. Di sisi lain, Tuhan sedang memberi kesempatan kepada Firaun untuk menyatakan belas kasihnya kepada bangsa Israel.
Views: 25