Ganti Generasi (Jelajah PL 217)

Keluaran 1:7-8

Tuhan pernah berjanji kepada Abraham bahwa keturunannya akan seperti bintang di langit dan pasir di laut banyaknya. Pada saat janji itu disampaikan oleh Tuhan kepada Abraham, nampaknya mustahil akan terjadi. Abraham sudah sangat tua. Pada usia tujuh puluh tahun, Abraham baru sampai di tanah Kanaan. Abraham sudah sekian lama menikah dengan Sara, tetapi Tuhan belum memberikannya anak. Meskipun pada waktu itu, janji tersebut sepertinya mustahil untuk ditepati, tetapi Abraham tetap beriman. Iman adalah kepercayaan kepada Tuhan, meskipun secara logika manusia hal tersebut tidak mungkin.

Abraham tetap yakin dan berpegang pada janji Tuhan. Abraham tahu karakter Tuhan, yang tidak akan pernah mengingkari janji-Nya. Abraham yakin bahwa Tuhan akan memenuhi dan menepati janji-Nya, dalam kondisi apapun. Akhirnya Abraham memiliki anak perjanjian, diberi nama Ishak. Ishak pun sempat sulit memiliki anak. Ishak dengan Ribka perlu dua puluh tahun menunggu anak. Setelah itu Ribka melahirkan anak kembar.

Saat ini, kita hidup di generasi yang serba instan dan cepat. Kita mungkin tidak terbiasa menunggu lama. Rencana Tuhan dalam hidup kita seringkali tidak bisa instan, sehingga kita harus menunggu dan menunggu. Tuhan memiliki waktu sendiri dan waktu-Nya selalu tepat. Tuhan memakai waktu untuk menguji dan memperbaiki karakter manusia. Salah satu karakter yang perlu dipelajari dan ditingkatkan oleh manusia adalah kesabaran. Tuhan ingin kita menantikan Dia.

Abraham tidak pernah mempertanyakan janji Tuhan. Ia sangat yakin dan percaya dengan Tuhan. Meskipun janji itu tidak nampak pada saat Abraham masih hidup. Tetapi mulai dari kitab Keluaran ini, Tuhan menggenapi janji-Nya kepada Abraham itu. Di ayat 7 dikatakan bahwa orang-orang Israel beranak cucu dan tak terbilang jumlahnya; mereka bertambah banyak dan dengan dahsyat berlipat ganda, sehingga negeri itu (tanah Mesir) dipenuhi mereka. Selama ratusan tahun di Mesir, mereka beranak cucu dan bertambah banyak.

Dalam waktu singkat, nasib bangsa Israel berubah drastis. Ketika mereka pertama kali masuk ke tanah Mesir, mereka sangat dihormati dan dihargai sebagai keluarga dari penyelamat Mesir. Yusuf telah menyelamatkan Mesir dari kelaparan yang dahsyat. Selain itu, Yusuf telah menjadikan Mesir sebagai negara yang sangat berkuasa. Mesir telah menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi yang paling kuat, mengalahkan banyak bangsa dan musuhnya. Bangsa-bangsa lain perlu datang ke Mesir untuk mendapatkan makanan. Ketika Yakub dan keluarganya pindah ke Mesir, mereka disambut dengan sangat gembira.

Suatu ketika bangkitlah seorang raja baru memerintah di tanah Mesir, yang tidak mengenal Yusuf. Raja itu juga disebut dengan Firaun. Artinya, Firaun adalah sebutan bagi jabatan raja di Mesir. Firaun ini bukan berarti tidak mengenal Yusuf sama sekali, tetapi memang ia memilih untuk tidak mau tahu tentang Yusuf. Ia tidak mau melihat jasa-jasa dan kebaikan Yusuf. Ini adalah generasi Mesir yang baru. Seringkali ketika terjadi perubahan generasi, akan terjadi masa-masa yang kritis. Penting bagi kita untuk mempersiapkan generasi-generasi sesudah kita, terutama jika dikaitkan dengan kerohanian.

Views: 25

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top