Keluaran 33:1-7
Tuhan tidak mau berjalan bersama-sama lagi dengan bangsa Israel, karena mereka tegar tengkuk. Karena ketegaran hati mereka, Tuhan bisa setiap saat membinasakan mereka. Bahkan Tuhan juga telah menulahi bangsa Israel ini. Tidak dijelaskan tulah seperti apa yang diberikan oleh Tuhan pada waktu itu. Tiga ribu orang Israel telah dibinasakan oleh orang Lewi. Tiga ribu orang itu tentu orang-orang yang sudah menyesatkan orang Israel yang lain. Tentu banyak rakyat yang lain, ikut dalam penyembahan berhala. Tulah dari Tuhan diturunkan atas mereka.
Tidak dijelaskan mengenai tulah dan dampak dari tulah itu. Tetapi Tuhan memang telah menghukum mereka. Tuhan mengutus seorang malaikat untuk berjalan di depan Musa. Bangsa Israel akan tetap memenangkan pertempuran dan masuk ke tanah perjanjian. Tetapi Tuhan sudah murka kepada bangsa ini. Meskipun demikian, Tuhan tetap akan menepati janji-Nya kepada Abraham, Ishak dan Yakub. Hanya saja bangsa ini sudah tidak lagi berjalan bersama dengan Tuhan, karena Tuhan memberi perintah kepada malaikat-Nya.
Musa tidak bisa menerima semua ini. Kehadiran Tuhan secara pribadi sudah tidak lagi menyertainya dan juga bangsa Israel. Musa yang sering merasakan kehadiran Tuhan, merasa tidak puas hanya dengan kehadiran malaikat saja. Nanti Musa akan memohon dan meminta penyertaan Tuhan atasnya dan juga atas bangsa Israel.
Mengenai perhiasan yang dipakai oleh laki-laki di Perjanjian Lama, selalu dihubungkan dengan penyembahan berhala. Di dalam Kejadian 35:4 dikatakan, “Mereka menyerahkan kepada Yakub segala dewa asing yang dipunyai mereka dan anting-anting yang ada pada telinga mereka, lalu Yakub menanamnya di bawah pohon besar yang dekat Sikhem.” Pada saat itu, keluarga Yakub yang laki-laki juga memakai anting-anting. Ketika mereka membuang dewa-dewi yang disembah, mereka juga membuang anting-anting yang dipakainya.
Bangsa Israel juga demikian, dalam pertobatannya mereka melepaskan semua perhiasan itu. Dari peristiwa ini, kita bisa melihat sebuah prinsip bahwa Tuhan ingin kita terlihat berbeda dengan dunia ini. Tuhan senang orang-orang Israel mau melepaskan perhiasan mereka. Memang bagi laki-laki, tidak wajar jika mereka memakai anting-anting. Selain itu, di zaman Perjanjian Lama, anting-anting selalu dikaitkan dengan praktik penyembahan berhala. Di Mesir, pemakaian perhiasan seperti ini menjadi hal yang wajar. Jika kita sudah percaya kepada Tuhan, maka kita harus berbeda dengan dunia ini, termasuk dalam hal penampilan.
Setelah pemberontakan bangsa Israel melalui penyembahan berhala, Musa perlu satu tempat khusus untuk bercakap-cakap dengan Tuhan secara rutin. Musa sadar bahwa jika seseorang tidak dekat dengan Tuhan, maka ia akan mudah jatuh ke dalam dosa. Karena itu Musa membuat satu kemah yang ditaruh di luar perkemahan bangsa Israel. Musa menyebut kemah itu sebagai kemah pertemuan. Orang yang ingin mencari Tuhan, ia bisa pergi ke kemah itu. Kemah ini menjadi sarana bagi orang Israel untuk dekat dengan Tuhan. Sama halnya dengan kita, jika menginginkan hidup dalam kebenaran, maka kita harus dekat dengan Tuhan.
Views: 22