Air Menjadi Darah (Jelajah PL 244)

Keluaran 7:14-25

Firaun telah mengeraskan hatinya, sehingga Tuhan memulai tulah-tulah yang akan diturunkan. Tulah-tulah yang diturunkan ini adalah peperangan antara Tuhan melawan dewa-dewi Mesir. Firaun dengan sombongnya menantang Tuhan dan merasa tidak kenal dengan Tuhan yang disembah oleh orang Israel. Firaun kenal dengan dewa-dewi Mesir, tetapi Firaun tidak mau kenal dengan Tuhan yang disembah oleh Abraham, Ishak dan Yakub. Firaun telah menantang Tuhan, sehingga Tuhan harus bertindak. Tuhan akan menghukum dewa-dewi yang dipercaya oleh orang Mesir.

Pertama kali yang diberi tulah adalah sungai Nil. Tuhan memberi perintah kepada Musa untuk menjumpai Firaun di sungai Nil pada saat pagi hari. Sepertinya Firaun memiliki kebiasaan, setiap pagi datang ke sungai Nil. Sungai Nil telah menjadi pusat bagi kehidupan orang Mesir. Jika tidak ada sungai Nil, maka Mesir akan gersang dan kekeringan. Mesir juga tidak akan menjadi pusat peradaban dan kebudayaan. Tetapi karena ada sungai Nil, maka ada kelimpahan dan kemakmuran di tanah itu. Air menjadi hal yang penting bagi kehidupan sebuah bangsa.

Orang Mesir yang disesatkan oleh Iblis, mereka memuja dan menyembah sungai Nil. Sungai Nil dianggap sebagai pembawa kehidupan. Mereka memiliki dewa yang dianggap sebagai penguasa sungai Nil. Tuhan ingin menunjukkan bahwa dewa sungai Nil tidak akan menang dengan Tuhan, yang telah menciptakan sungai Nil itu. Musa dan Harun membuat air sungai Nil itu menjadi darah. Musa dan Harun mengangkat tongkatnya dan memukulkan ke sungai Nil di depan Firaun dan para pegawainya.  Seketika itu juga, seluruh air di sungai Nil menjadi darah.

Setelah air sungai Nil menjadi darah, maka semua kehidupan di sungai Nil itu lenyap. Ikan-ikan di sungai itu mati dan air itu berbau busuk. Orang Mesir tidak bisa meminum air dari sungai Nil itu dan seluruh tanah Mesir ada darah. Ternyata bukan hanya air di sungai Nil saja yang menjadi darah. Di ayat 19 dikatakan bahwa semua air di selokan, di kolam dan di semua kumpulan air yang ada pada orang Mesir, menjadi darah. Bahkan air yang ada di dalam wadah kayu dan batu juga menjadi darah. Tuhan telah menghukum Mesir, karena mereka telah percaya kepada dewa sungai Nil.

Tuhan ingin menyatakan dan membuktikan bahwa Ia melebihi dewa yang dipercaya oleh orang Mesir itu. Orang Mesir telah menyembah banyak dewa-dewi, sesuai dengan alam yang ada. Mereka telah menyembah ciptaan dan tidak menyembah Pencipta. Tidak semua orang percaya dengan mujizat yang dicatat di dalam kitab ini. Tetapi yang tercatat di dalam Alkitab adalah darah. Musa, orang Israel dan orang Mesir tahu bahwa itu darah, sehingga mereka tidak bisa meminum air lagi.

Para ahli-ahli sihir Mesir membuat hal yang sama dengan mantera-mantera mereka. Sebenarnya mereka ingin menunjukkan kekuatan mereka, tetapi mereka mungkin tidak sadar bahwa yang mereka lakukan justru makin memperparah dan menambah tulah itu. Justru yang mereka lakukan membuat Firaun semakin keras hati dan tidak peduli dengan Musa dan Harun. Orang-orang Mesir berusaha untuk menggali tanah di sekitar sungai Nil untuk mendapatkan air. Mereka tidak bisa menggunakan air sungai Nil. Peristiwa ini terjadi sampai genap tujuh hari.

Views: 21

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top