Tuhan Tidak Menciptakan Iblis (Jelajah PB 995)

2 Petrus 2:3-7

Guru-guru palsu memiliki tujuan untuk mencari keuntungan atas diri sendiri. Mereka sedang melayani perut dan keinginan mereka, bukan melayani Tuhan. Jika seseorang mementingkan kehidupan serta keperluan pribadi daripada kebenaran, maka orang tersebut sedang melayani perutnya sendiri. Segala sesuatunya dipertimbangkan berdasarkan keuntungan materi demi pribadinya sendiri.

Orang seperti ini tidak segan-segan untuk menyampaikan cerita-cerita isapan jempol. Mereka tidak menyampaikan firman kebenaran dengan murni, tetapi mencampuradukkan dengan cerita-cerita keseharian atau kesaksian-kesaksian bombastis. Mungkin mereka mengutip ayat Alkitab, tetapi selebihnya bukan lagi tentang penjelasan firman tersebut, tetapi cerita-cerita yang membuat pendengarnya termotivasi untuk hidup sukses secara duniawi. Mereka menjadi motivator-motivator duniawi dengan menggunakan mimbar gereja. Bagi orang-orang seperti ini, hukuman telah tersedia bagi mereka, yaitu kebinasaan.

Selanjutnya, dari ayat 4 – 10 merupakan satu kalimat panjang, mungkin kalimat terpanjang di dalam Alkitab. Tuhan saja tidak menyayangkan malaikat-malaikat yang memberontak kepada-Nya. Malaikat yang memberontak itu telah mendapatkan hukuman, meskipun ada sebagian lain yang akan dihukum kemudian. Malaikat itu ada juga yang diserahkan ke dalam gua-gua yang gelap, Tuhan menyimpan mereka sampai hari penghakiman. Sepertinya kita tidak perlu pergi ke gua-gua untuk berdoa. Jangan sampai justru kita bertemu dengan malaikat yang jahat. Jika ada orang yang mengatakan bahwa mereka mendapatkan sesuatu yang supranatural, asalnya dari gua, berhati-hatilah.

Tuhan tidak pernah menciptakan Iblis. Tuhan menciptakan malaikat. Tetapi ada malaikat yang membangkang dan memberontak kepada Tuhan. Malaikat yang memberontak itulah yang disebut Iblis atau Setan. Bahkan ada juga malaikat yang suka mengganggu perempuan dan berbuat cabul kepada mereka. Hal tersebut akan kita bahas di dalam kitab Yudas. Malaikat cabul itu sudah dihukum lebih dulu, sudah dimasukkan ke dalam neraka. Sedangkan malaikat yang memberontak tetapi tidak berbuat cabul, mereka dihukum belakangan. Merekalah yang meminta izin kepada Yesus Kristus untuk pindah tempat, dari manusia ke babi.

Tuhan tetap mengasihi manusia di zaman dulu, sehingga ia menyelamatkan Nuh bersama dengan istri, tiga anak dan tiga menantunya. Nuh disebut sebagai pemberita kebenaran. Nuh adalah orang yang hidup saleh, dibandingkan dengan semua orang lain sezamannya. Orang-orang yang tidak mau hidup di dalam jalan kebenaran, dibinasakan oleh Tuhan dengan air bah. Orang-orang seperti ini merusak bumi serta merusak moral manusia yang lain. Tuhan ingin manusia hidup dalam kebenaran serta kesalehan kepada Tuhan.

Tuhan juga tidak segan-segan untuk membinasakan kota Sodom dan Gomora dengan api. Ia memusnahkan kota tersebut untuk menjadi peringatan bagi orang-orang di generasi berikutnya. Ia membinasakan orang fasik, tetapi menyelamatkan orang benar, seperti Lot. Selama hidupnya Lot menderita karena memilih hidup dalam kebenaran, tidak mau mengikuti cara hidup orang-orang di zamannya yang tidak mau mengenal Tuhan.

Views: 25

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top