Iman Menghasilkan Perbuatan Baik (Jelajah PB 990)

2 Petrus 1:4-9

Melalui kuasa dan kemuliaan Yesus Kristus, maka Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar.  Di dalam Perjanjian Lama ada janji yang sangat berharga, yaitu janji Tuhan yang akan mengirim Juruselamat kepada umat manusia di dunia ini. Di Perjanjian Baru ada janji yang disampaikan oleh Yesus Kristus, yaitu menyelamatkan setiap orang yang bertobat dan percaya kepada-Nya. Janji Bapa, akan menyelamatkan setiap orang yang ada di dalam Yesus Kristus. Bapa di Surga telah memilih Yesus Kristus di dalam kekekalan. Barangsiapa masuk ke dalam Yesus Kristus, ia juga akan masuk ke dalam pemilihan. Cara masuk kita ke dalam Yesus Kristus adalah dengan bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus.

Orang-orang yang ada di dalam Yesus Kristus diperbolehkan untuk mengambil bagian dalam kodrat ilahi dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia. Kita juga perlu dengan sungguh-sungguh berusaha, bertekun untuk menambah kebajikan di dalam iman kita. Kita seharusnya selalu melakukan hal-hal yang benar. Di dalam kebajikan itu, kita harus menambahkan dengan pengetahuan. Pengetahuan itu ditambahkan dengan penguasaan diri. Jika tidak ditambah dengan penguasaan diri, akan ada kecenderungan menjadi sombong.

Penguasaan diri perlu ditambah dengan ketekunan. Ketekunan berbicara mengenai sikap bertahan, diuji oleh waktu. Di atas ketekunan ditambahkan kesalehan. Kesalehan adalah hidup kudus dan berbakti kepada Tuhan. Segala sesuatu dikerjakan dengan berdasarkan firman dan kehendak Tuhan. Di atas kesalehan ditambahkan kasih kepada saudara-saudara, kemudian kasih kepada semua orang. Kita bisa melihat semua urutan di atas. Pertama-tama adalah iman, kemudian iman itu menghasilkan perbuatan. Jika kita mengikuti nasihat dari Petrus ini, maka hidup kita akan menyenangkan Tuhan.

Jika ada orang yang tidak suka dengan kita, karena kita mengajarkan dan melakukan kebenaran, itu tidak menjadi soal. Tetapi jika ada orang yang tidak suka dengan kita karena watak, ucapan dan perilaku kita yang tidak baik, maka itu yang seharusnya menjadi persoalan. Perilaku semacam ini akan menjadi penghalang bagi Injil untuk diberitakan.

Jika semua hal di atas kita lakukan dengan sungguh-sungguh dan segenap hati, maka kita akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalan akan Yesus Kristus, Tuhan kita. Kita akan semakin mengenal Tuhan dan menyenangkan hati Tuhan. Tetapi barangsiapa tidak memiliki semuanya itu, ia akan menjadi buta dan picik, karena ia lupa bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan.

Biasanya, orang yang tidak memiliki hal-hal yang telah disebutkan oleh rasul Petrus di atas, kemudian orang tersebut ditegur, ia akan marah. Karena kemarahannya, ia membutakan diri. Dia tidak bisa melihat kesalahan yang ada pada dirinya. Dia juga tidak bisa melihat kekurangan yang ada padanya. Ia bahkan lupa dengan kebaikan Yesus Kristus, yang sudah menghapuskan dosanya. Dia lupa bahwa sekarang ia harus hidup benar di hadapan Tuhan. Dia tidak sadar bahwa ketika saat ini ia melakukan dosa, dia sedang menyakiti hati Tuhan Yesus, yang telah menanggung semua dosanya. Setiap orang Kristen harus sadar bahwa ketika mereka melakukan dosa, mereka sedang menyakiti hati Tuhan.

Views: 20

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top