Pentingnya Firman Tertulis (Jelajah PB 989)

2 Petrus 1:1-3

Gaya penulisan di surat 2 Petrus ini berbeda dengan 1 Petrus. Tetapi jika kita membaca seluruh surat ini, maka kita bisa menyimpulkan bahwa surat ini ditulis oleh rasul Petrus. Di ayat 16 dijelaskan bahwa yang menulis surat ini adalah saksi mata dari kehidupan Yesus Kristus. Dia adalah salah satu dari tiga orang yang naik ke gunung bersama Yesus Kristus, saat Yesus Kristus dimuliakan bersama dengan Musa dan Elia (Matius 17). Karena itu bisa disimpulkan bahwa penulis surat ini adalah rasul Petrus sendiri. Terjadi perbedaan gaya penulisan karena yang membantu menuliskan surat ini berbeda. Surat 1 Petrus ditulis dengan bantuan Silwanus.

Jika 2 Timotius adalah surat terakhir Paulus, maka 2 Petrus ini adalah surat terakhir Petrus. Di ayat 14 dijelaskan bahwa tidak lama lagi Petrus akan meninggal. Sesudah surat 2 Petrus ini, ada banyak surat-surat yang muncul dengan mengatasnamakan Petrus. Tetapi surat yang lain itu tidak masuk ke dalam kanonisasi Alkitab. Yang masuk ke dalam kanonisasi Alkitab hanya surat 1 dan 2 Petrus ini. Surat 2 Petrus ini ditulis tidak terlalu lama setelah Petrus menulis surat yang pertama. Surat ini ditulis sebelum Petrus meninggal, sebelum tahun 68 Masehi. Surat ini ditulis setelah beberapa tulisan Paulus beredar. Hal tersebut dinyatakan di 2 Petrus 3:15. Tempat penulisan dari surat ini tidak dicantumkan.

Simon Petrus juga memperkenalkan diri sebagai rasul Yesus Kristus. Setelah Yohanes, penulis kitab Wahyu itu meninggal, tidak ada orang yang boleh menyandang gelar sebagai rasul Yesus Kristus. Tujuan surat ini sama dengan surat yang pertama, yaitu dikirim kepada orang-orang pendatang yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia. Tetapi sepertinya surat ini juga dibaca oleh orang-orang yang ada di tempat lain, selain tempat tersebut. Tentunya yang membaca surat ini adalah orang-orang yang sudah percaya kepada Yesus Kristus.

Petrus berdoa bagi pembaca surat ini supaya kasih karunia dan damai sejahtera melimpah atas mereka. Petrus juga menginginkan mereka semakin hari semakin mengenal Tuhan Yesus Kristus. Kita patut bersyukur karena para rasul digerakkan oleh Roh Kudus untuk menuliskan pengajaran-pengajaran mereka serta pewahyuan yang mereka terima, sehingga semuanya itu sampai kepada kita hingga saat ini. Jika tidak ada penulisan Alkitab, hanya pengajaran-pengajaran lisan yang disampaikan, maka pengajaran itu tidak akan sampai kepada kita secara utuh. Tetapi karena firman dalam bentuk tulisan, maka pengajaran itu bisa diteruskan dari generasi ke generasi.

Tuhan telah mengaruniakan segala sesuatu yang berguna bagi kita. Salah satunya bisa berwujud tulisan-tulisan para nabi dan rasul. Dengan demikian kita mendapatkan tuntunan untuk hidup saleh dan kudus di hadapan Tuhan. Melalui firman-Nya, kita bisa menuruti kehendak Tuhan. Tuhan telah memanggil kita dengan kuasa-Nya yang mulia dan ajaib. Petrus tidak hanya mendengar dari orang lain, tetapi dia telah mengalami banyak hal bersama dengan Yesus Kristus. Ia adalah saksi mata secara langsung, yang hidup bersama setiap hari dengan Yesus Kristus. Terutama ketika Yesus Kristus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus ke atas bukit, mereka diberi kesempatan untuk melihat kemuliaan Tuhan yang ajaib, bersama dengan Musa dan Elia.

Views: 13

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top