Guru-guru Palsu (Jelajah PB 994)

2 Petrus 2:1-2

Surat Petrus ini ditulis setelah surat-surat Paulus beredar, menjelang kematian Petrus. Petrus memberitakan Injil dan mempertahankan imannya sampai dia dibunuh di Roma. Menurut sumber dari luar Alkitab, Petrus dibunuh dengan cara disalib, dengan kepala di bawah. Petrus merasa tidak layak untuk disalib seperti Yesus Kristus. Karena itu layak bagi kita untuk membaca serta merenungkan tulisannya, karena berbagai macam pengalaman iman telah terjadi atasnya. Di juga sebagai saksi mata terhadap pengajaran dan semua perbuatan yang telah dilakukan oleh Yesus Kristus, selama Yesus Kristus ada di dunia ini.

Di pasal ini, Petrus memberi nasihat kepada kita untuk menghadapi para penyesat yang muncul di tengah-tengah orang Kristen. Sejak zaman dulu, nabi-nabi palsu sudah muncul di antara umat Israel. Di dalam kitab Yeremia diceritakan juga mengenai hal itu, nabi palsunya menyebut diri sebagai nabi Tuhan. Salah satu nabi palsu itu bernama Hananya. Dia selalu bernubuat kebalikan dengan nabi Yeremia. Pada waktu itu umat Israel dibuat pusing. Sampai pada akhirnya nabi Yeremia sangat marah dan menubuatkan nabi Hananya mati di tahun itu juga. Tuhan turun tangan dan membuat Hananya mati di tahun itu juga.

Meskipun demikian, nabi Hananya sudah mempengaruhi banyak orang Israel dengan nubuatannya yang palsu. Hananya sudah membuat kerusakan besar terhadap konsep berpikir bangsa Israel pada waktu itu. Mereka membangkang dan tidak mau bertobat kepada Tuhan. Yang disampaikan oleh Hananya mirip dengan teologi sukses yang sedang mirip di zaman ini. Petrus memberitahukan kepada kita, sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Tuhan, demikian juga sekarang ini, akan muncul guru-guru palsu.

Mau tidak mau, sebagai orang Kristen, kita patut waspada dan berhati-hati terhadap hal ini. Kita harus menjaga akal sehat dan hati nurani, untuk menilai segala sesuatu dengan tepat dan bijak. Kita harus mengerti bahwa pengajaran yang benar adalah pengajaran yang sesuai dengan Alkitab. Pengajaran itu tidak bertentangan dengan akal sehat. Terhadap renungan ini, juga perlu membacanya dengan akal sehat serta dibandingkan dengan Alkitab.

Guru-guru palsu akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan. Kita perlu memperhatikan dengan baik bahwa mengajaran sesat itu menuju kebinasaan. Artinya, mereka membawa pengajaran yang memiliki resiko sangat tinggi terhadap hidup kita. Mereka juga menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka. Mereka bisa mengajarkan bahwa Yesus Kristus bukan Tuhan. Mereka berani mengubah atau memanipulasi firman Tuhan. Dengan jalan demikian, mereka mendatangkan kebinasaan atas diri mereka sendiri. Mereka memang akan binasa. Tetapi lebih kasihan orang yang telah mendengarkan pengajaran mereka, juga akan ikut binasa.

Petrus juga mengingatkan bahwa banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka, yang sebenarnya dikuasai dengan hawa nafsu, tetapi mereka menutupinya dengan kehidupan yang kelihatan rohani. Jika yang ditutupi itu terbuka, maka Jalan Kebenaran atau berita Injil yang selama ini disampaikan, akan dihujat. Padahal kekristenan mengajarkan standar moral yang paling tinggi. Kekristenan juga menjunjung integritas, apa yang diajarkan selaras dengan apa yang dilakukan. Kekristenan mengajarkan ketulusan, tidak menutupi kejahatan dengan kebaikan.

Views: 32

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top