Tempat Paling Rendah Di Surga (Jelajah PB 761)

Efesus 5:8-16

Sebelum mengenal Tuhan Yesus, orang-orang hidup dalam kegelapan. Setelah kita bertobat dan percaya kepada Yesus, maka kita adalah terang di dalam Tuhan. Karena itu, sepatutnya kita hidup sebagai anak-anak terang. Terang hanya akan berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran. Anak-anak terang siap untuk diuji, sehingga hidup anak-anak terang berkenan di hadapan Tuhan. Anak-anak terang seharusnya tidak turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak membuahkan apa-apa. Perbuatan-perbuatan gelap itu perlu diterangi, supaya tidak terus hidup dalam kegelapan. Kita perlu menyatakan bahwa dalam kekristenan yang sesungguhnya, tingkat moralitas selalu dipertahankan paling tinggi.

Anak-anak muda Kristen perlu ditertibkan sejak dini, supaya terbiasa untuk melakukan hal-hal yang baik dan sopan. Kita perlu mengajarkan moralitas yang tinggi sejak dini. Sebagai orang percaya, menyebut hal-hal yang dilakukan secara tersembunyi, itu memalukan. Tetapi kita melihat sekarang, bahkan perbuatan dosa dan cabul sepertinya sudah tidak memalukan lagi. Semuanya itu terjadi karena orang-orang sudah terbiasa melihat hal-hal yang cabul. Akhirnya generasi muda kita sulit untuk membedakan, mana yang sopan dan mana yang tidak, mana yang diperbolehkan dan mana yang tidak.

Segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi nampak, sebab semua yang nampak  adalah terang. Orang yang bangun dari tidur, orang yang dibangkitkan dari antara orang mati oleh Kristus, ia akan bercahaya. Kristus akan bercahaya di atas kita. Kita berjalan di dalam terang dan kita melakukan hal-hal yang terang. Di dalam Kristus, tidak ada yang perlu disembunyikan. Karena itu, kita perlu memperhatikan diri dengan seksama, bagaimana kita hidup. Kita tidak diperbolehkan menjadi seperti orang bebal atau bodoh. Kita seharusnya menjadi orang yang arif atau bijaksana. Kita dituntut untuk mempergunakan waktu yang ada, apalagi hari-hari ini waktu menjadi semakin jahat.

Dalam terjemahan lain, pergunakan waktu diartikan menjadi tebuslah waktu yang ada. Mungkin selama kita belum percaya kepada Tuhan, kita melakukan banyak dosa dan kecemaran. Setelah percaya kepada Tuhan, sisa waktu hidup kita sebaiknya digunakan dengan sebaik-baiknya untuk melakukan kebaikan dan tindakan yang berkenan kepada Tuhan, sebanyak-banyaknya. Kita seharusnya melayani Tuhan segiat-giatnya. Dengan demikian, kita menebus semua hal negatif yang dulu pernah kita lakukan sebelum percaya kepada Yesus Kristus. Supaya dalam hidup kita, lebih banyak kebaikan yang kita lakukan daripada kecemaran.

Ketika kita masuk Surga, semuanya itu dihitung oleh Tuhan. Orang yang masuk Surga, akan mendapatkan hadiah yang berbeda-beda. Di dalam Matius 5:19 dikatakan, “Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkan demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga: tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Surga.” Hadiah dari Tuhan berupa kemuliaan. Kemuliaan seseorang dengan yang lain di Surga akan berbeda, sesuai dengan apa yang telah dilakukan di dunia ini. Semuanya dihitung setelah orang tersebut percaya kepada Tuhan.

Views: 3

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top