Hati-Hati Dengan Perkataan (Jelajah PB 759)

Efesus 5:1-4

Kita diajak untuk memilih Tuhan, daripada memilih dunia ini. Kita diajak untuk menjadi penurut-penurut Tuhan, orang-orang yang siap untuk menuruti firman Tuhan. Dengan demikian, kita patut untuk disebut sebagai anak-anak yang kekasih. Iblis seringkali menghasut kita supaya kita mengikuti keinginan daging kita sendiri, mengikuti kehendak hati kita sendiri. Ujungnya adalah kecemaran dan kebinasaan. Esensi dari dosa adalah mengasihi diri sendiri. Orang mencuri karena mengambil barang orang lain untuk menjadi miliknya sendiri, dengan cara yang tidak baik. Dia melakukan hal itu karena dia mengasihi dirinya sendiri dan tidak berpikir bahwa orang lain akan dirugikan. Orang melakukan perzinahan karena ingin memuaskan nafsu kedagingannya.

Jika seseorang mengasihi dirinya sendiri dan kasih itu semakin meningkat, maka kecemaran dan dosa akan bermunculan. Karena itu, sepatutnya bagi kita untuk mengasihi Tuhan, lebih dari diri kita sendiri. Kita patut mengasihi Tuhan Yesus, Juruselamat kita, lebih dari segalanya. Akhirnya kita akan hidup kudus di hadapan Tuhan. Kalau kita mengasihi diri sendiri, maka kita akan makin cemar di hadapan Tuhan. Ketika kita mengasihi Tuhan dan sesama kita seperti kita mengasihi diri sendiri, maka karakter kita akan terus kudus di hadapan Tuhan.

Jika kita menjadi penurut Tuhan, maka kita akan hidup di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus telah mengasihi kita semua dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Tuhan. Tetapi percabulan dan rupa-rupa kecemaran atau keserakahan, disebut saja pun jangan di antara kita, umat percaya. Kita patut melihat sekitar kita, bahwa dunia ini hampir sama dengan kehidupan di masa Sodom dan Gomora, atau bahkan lebih parah. Tingkat kecemaran sudah semakin tinggi, di dalam kehidupan pergaulan kita hari-hari ini. Disebut saja tidak diperbolehkan, apalagi dilakukan.

Orang-orang yang sudah percaya kepada Tuhan seharusnya memiliki kesopanan dan tingkat moral yang tinggi, dibandingkan dengan orang-orang di sekitarnya. Kepercayaan atau agama yang harus kita pilih adalah agama yang mengajarkan tingkat moral yang paling tinggi. Itulah yang berasal dari Tuhan yang benar, yang maha kudus. Carilah agama yang mengajarkan untuk mengasihi orang lain, bukan mengajarkan untuk membunuh orang demi mencapai tujuan atau kepentingan sendiri. Jika kita sulit untuk memilih gereja yang benar, carilah gereja yang memiliki pengajaran moral yang tinggi. Gereja seharusnya menjaga kesopanan dalam hal apapun. Mereka menjaga kesopanan antar anggotanya, antara laki-laki dan perempuan. Itulah yang benar dan yang sesuai dengan sifat Tuhan, yang maha kudus.

Di dalam kehidupan bersama orang-orang percaya, perkataan kotor atau yang kosong atau yang sembrono juga tidak diperbolehkan. Kita tidak boleh saling berkata kotor atau mengumpat atau memaki. Kita juga tidak boleh berkata-kata yang sia-sia atau tidak berguna, apalagi berkata-kata dengan sembarangan, yang bisa mengakibatkan orang lain tersinggung. Semuanya itu tidak pantas diucapkan oleh orang Kristen. Firman Tuhan mengingatkan kepada kita supaya kita mengucapkan hal-hal yang berguna, hal-hal yang pantas dan juga memperkatakan ucapan syukur. Kita perlu mengucap syukur secara pribadi dan juga mendorong orang lain untuk mengucap syukur. Ucapan syukur bisa terjadi ketika kita sadar bahwa Tuhan sangat baik kepada kita, bahwa Tuhan telah mengasihi kita melebihi segalanya.

Views: 2

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top