Ahli Waris Kerajaan Tuhan (Jelajah PB 751)

Efesus 3:2-7

Rasul Paulus bertanggungjawab untuk menjelaskan dan mengajarkan segala sesuatu yang harus dilakukan di masa dispensasi Perjanjian Baru. Semua rahasia itu dinyatakan oleh Tuhan kepada Paulus melalui wahyu. Kepada Paulus, dibukakan dan disingkapkan rahasia Kristus. Semua hal yang disingkapkan kepada Paulus ini, dulu disembunyikan. Rahasia besar yang disampaikan oleh Paulus bahwa orang-orang bukan Yahudi bisa turut menjadi ahli waris, karena berita Injil dan kepercayaan mereka kepada Yesus Kristus. Bangsa non-Yahudi yang dulu tidak diperhitungkan, sekarang bahkan diberi hak yang sama seperti orang Yahudi, yaitu menjadi ahli waris kerajaan Tuhan. Ketika kita menjadi jemaat Tuhan, maka kita menjadi anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan di dalam Kristus Yesus. Inilah karunia besar yang Tuhan berikan, terutama kepada kita, orang-orang bukan Yahudi.

Nenek moyang kita bukan orang Yahudi. Nenek moyang kita tidak mengenal Tuhan Jehova. Nenek moyang kita mungkin hanya mengenal dan menyembah berhala. Nenek moyang kita jauh dari pengaruh orang-orang Yahudi. Karena nenek moyang kita tidak mengerti dan mengenal Tuhan, maka mereka menjadi pembangkang Tuhan. Kita patut bersyukur bahwa hari ini kita bisa mengenal Kristus. Kita bisa mengetahui Kristus karena ada berita Injil yang disampaikan. Ketika kita percaya kepada Yesus, maka kita terhitung sebagai ahli waris dan sebagai anak-anak Tuhan.

Ketika kita sudah bertobat dan percaya kepada Yesus, seharusnya kita bergabung di dalam keanggotaan jemaat. Di dalam jemaat itulah kita dimuridkan bersama-sama dengan saudara seiman lainnya. Kita menjadi bagian dari tubuh Kristus. Melalui jemaat ini, kita bisa memuliakan Tuhan. Melalui jemaat, kita bisa melakukan banyak sekali pekerjaan, pelayanan dan kesaksian. Di dalam jemaat, kita ikut menjaga kebenaran, supaya kebenaran tersebut tetap terjaga dari satu generasi kepada generasi berikutnya. Jika kita ingin mengasihi Tuhan, maka kita seharusnya mengasihi jemaat Tuhan, karena jemaat Tuhan adalah tubuh Tuhan sendiri.

Segala sesuatu yang kita lakukan di dalam jemaat, seharusnya tidak unsur yang negatif atau merugikan. Jika itu terjadi, maka nama Tuhan yang akan dicemarkan. Karena itu, ketika kita bergabung di dalam jemaat, maka kita harus melihat bahwa apa yang diajarkan itu sesuai dengan firman Tuhan. Pengajarannya bisa diuji dengan Alkitab dan akal budi. Jemaat itu seharusnya memelihara moral yang tinggi. Jemaat yang memiliki moral yang tinggi, akan lebih mudah memberitakan Injil dan menjadi saksi. Kesaksian jemaat akan membuat orang merasa diberkati dan mereka berkeinginan untuk meneladani perbuatan dari anggota-anggota jemaatnya. Selain itu, jemaat yang baik adalah jemaat yang memiliki anggota-anggota yang siap melayani dengan motivasi yang murni. Motivasi mereka adalah untuk memuliakan Tuhan, bukan untuk memenuhi kebutuhan atau kepentingan diri sendiri.

Dari berita Injil itu, maka rasul Paulus menjadi pelayan menurut pemberian kasih karunia Tuhan, yang dianugerahkan kepada Paulus sesuai dengan pengerjaan kuasa-Nya. Paulus merasa bahwa semua pelayanan, pekerjaan dan tanggungjawabnya, semuanya itu adalah kasih karunia dari Tuhan. Jika kita mendapatkan kesempatan untuk dipakai oleh Tuhan dalam pelayanan, maka itu semua juga kasih karunia dari Tuhan. Karena itu, marilah lakukan pelayanan kita dengan penuh sukacita dan kegembiraan.

Views: 5

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top