2 Korintus 12:11-17
Karena Paulus telah dihina dan dijelek-jelekkan oleh beberapa jemaat di Korintus yang sudah dipengaruhi oleh orang-orang Yahudi yang datang, maka Paulus terpaksa menceritakan dan memperjelas posisinya sebagai rasul Yesus Kristus. Memang sepertinya ada di antara jemaat di Korintus yang meragukan kerasulan Paulus. Meskipun secara pribadi Paulus merasa tidak berarti, tetapi dia tidak mau disepelekan. Dia tidak mau dibandingkan dengan para rasul yang lain. Memang Paulus bukan murid Yesus Kristus secara langsung. Karena itulah, rasul Paulus perlu menjawab dan membuktikan bahwa dirinya memang rasul Yesus Kristus. Mungkin ada di antara jemaat di Korintus yang membandingkan Paulus dengan para rasul lain, serta mencela dan menghina rasul Paulus.
Jika tanda-tanda, mujizat-mujizat dan kuasa-kuasa adalah bukti kerasulan, maka yang bukan rasul jelas tidak akan mendapatkan semuanya itu. Setelah para rasul tidak ada lagi di dunia ini, maka tidak ada lagi orang yang diberi karunia untuk melakukan mujizat. Paulus membuktikan bahwa dia rasul yang sebanding dengan rasul yang lain, meskipun Paulus tidak termasuk sebagai murid Yesus Kristus secara langsung.
Paulus memilih untuk tidak menjadi beban bagi jemaat di Korintus. Paulus tidak mau merepotkan jemaat di Korintus pada saat dia nanti berkunjung ke Korintus. Paulus tidak sedang ingin memperkaya diri sendiri. Dia juga tidak ingin mendapatkan harta duniawi dari jemaat Korintus. Dia hanya ingin supaya jemaat di Korintus mau menerimanya dan menghargainya. Paulus ingin jemaat di Korintus kembali kepada pengajaran yang benar dan murni, supaya mereka diselamatkan dan tetap teguh menjadi tiang penopang dan dasar kebenaran di kota Korintus. Paulus memposisikan diri sebagai orang tua bagi mereka dan bertanggungjawab untuk mengumpulkan harta bagi anak-anaknya. Tentu yang dimaksudkan oleh Paulus di sini adalah harta rohani, bukan harta duniawi.
Paulus lebih memilih untuk mengorbankan miliknya, bahkan mengorbankan dirinya sendiri bagi jemaat di Korintus. Jemaat Korintus harus tahu bahwa Paulus perlu melewati penganiayaan sebelum ia sampai di Korintus. Bahkan sampai Paulus menulis pertanyaan, “Jika aku sangat mengasihi kamu, masakan aku semakin kurang dikasihi?” Seharusnya jemaat di Korintus semakin mengasihi Paulus ketika mereka tahu bahwa Paulus telah banyak berkorban demi mereka. Rupanya Paulus mendengar bahwa ada jemaat di Korintus yang menganggap bahwa Paulus telah menjerat mereka dengan tipu daya. Kemungkinan mereka adalah jemaat yang sudah ditegur oleh Paulus tetapi tidak mau bertobat, justru memfitnah Paulus dengan hal-hal yang tidak baik.
Bagi para pemberita kebenaran, hal itu memang wajar untuk dihadapi. Ketika kita menyampaikan kebenaran, memang banyak yang akan bertobat dan percaya kepada Yesus. Tetapi tidak menutup kemungkinan ada juga orang-orang yang tidak mau bertobat dan menyerang balik pada orang-orang yang menyampaikan kebenaran. Kebenaran bisa menyinggung seseorang dan membuatnya tidak senang. Bahkan Paulus juga berani menjamin bahwa orang-orang yang diutusnya ke Korintus pun tidak pernah mengambil keuntungan dari mereka. Paulus menjelaskan semuanya itu, supaya orang-orang bisa menilai bahwa Paulus benar-benar rasul Yesus Kristus dan tidak pernah mengambil keuntungan apapun dari orang-orang di Korintus.
Views: 4