Doa Banyak Orang (Jelajah PB 658)

2 Korintus 1:7-11

Rasul Paulus menderita bukan berarti bahwa Tuhan tidak mengasihi dia. Tuhan mengizinkan semuanya itu supaya kita tahu bahwa mengikut Yesus itu tidak mudah. Rasul Paulus sudah menjadi salah satu tokoh yang telah memberikan teladan baik tentang hal itu. Melalui penderitaan para rasul, seharusnya kita bisa dihiburkan dan dikuatkan. Kalau Yesus dan para rasul saja menderita, maka jika kita diizinkan oleh Tuhan menderita, itu bukan masalah bagi kita. Penderitaan mereka seharusnya membuat kita kuat.

Paulus menjelaskan mengenai penderitaannya di Asia Kecil, yaitu di Efesus. Penderitaan itu sangat berat dan telah membuat Paulus serta rekan-rekan sepelayanannya putus asa. Paulus sepertinya selalu diperhadapkan dengan jalan buntu. Jika hari ini kita dalam kondisi yang sangat susah pada saat memberitakan Injil, Rasul Paulus mengajak kita untuk terus berharap kepada Tuhan. Kita harus menyerahkan semua kekuatiran dan segala keputusasaan kita kepada Tuhan. Pada Tuhan ada jalan keluar, ada kekuatan dan penghiburan. Kita juga bisa mengingat akan penderitaan Yesus Kristus, yang akhirnya harus mati disalibkan. Jika kita saat ini hanya menderita karena beban hidup sehari-hari, itu belum ada apa-apanya dibandingkan dengan penderitaan Yesus Kristus dan para rasul. Kita harus memandang kepada Yesus Kristus, yang telah menderita bagi kita.

Akhirnya Paulus bisa melihat bahwa penderitaan dan kesusahan yang dia hadapi, semua telah diizinkan oleh Tuhan supaya kita menjadi kuat dan tetap hanya berharap kepada-Nya. Tidak ada gunanya kita mengharap pada diri sendiri. Saat berharap pada diri sendiri, justru akan mengalami jalan buntu. Kita hanya bisa berharap kepada Tuhan, yang telah membangkitkan orang-orang mati. Dari kematian yang sangat mengerikan, Tuhan telah dan akan menyelamatkan umat-Nya yang percaya dan berserah kepada-Nya. Paulus pernah menyebutkan semua penderitaannya di dalam 2 Kor 11. Paulus tidak pernah putus berharap kepada Tuhan. Tuhan menjadi harapan satu-satunya bagi Paulus, dan tentu juga bagi kita.

Rasul Paulus tidak membanggakan dirinya bahwa dia sendiri yang berdoa. Dia tahu bahwa jemaat-jemaat juga berdoa untuknya. Demikian juga saat ini, seharusnya tidak ada lagi hamba Tuhan yang mencuri kemuliaan Tuhan. Kita tidak bisa menyombongkan diri bahwa hanya doa kita saja yang dijawab oleh Tuhan, sedangkan doa orang lain tidak. Orang bisa sembuh dari sakit bukan hanya doa dari satu orang, tetapi doa dari banyak orang. Karena itu kita tidak bisa mengklaim bahwa doa kitalah yang paling ampuh atau paling manjur. Paulus mengakui bahwa bukan hanya doa dia saja yang menguatkan, tetapi doa jemaat-jemaat juga ikut menguatkan.

Banyak orang sudah berdoa. Banyak orang sudah ikut ambil bagian dalam pelayanan, yaitu ikut mendoakan pelayanan Paulus. Kasih karunia Tuhan telah dicurahkan, berkat Tuhan juga dicurahkan, bukan karena doa-doa kita saja, tetapi juga atas dukungan doa banyak orang. Sekali lagi, tidak perlu ada satu orang yang berusaha untuk mencuri kemuliaan Tuhan. Tidak ada satu orang yang dipakai khusus menjadi saluran berkat bagi orang lain. Tuhan bisa menyalurkan berkat melalui banyak orang. Paulus adalah orang yang dipakai Tuhan dengan sangat hebat, banyak pekerjaan serta pelayanan dilakukannya, tetapi dia tetap rendah hati berkata bahwa ada banyak orang yang mendukungnya di dalam doa dan ucapan syukur. Paulus terhibur dan tertolong dari doa-doa jemaat.

Views: 5

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top