Kesaksian Yang Efektif (Jelajah PB 706)

2 Korintus 13:4-7

Paulus memberi peringatan yang sangat lembut kepada jemaat Korintus yang tidak percaya bahwa Paulus adalah rasul Yesus Kristus, tidak percaya bahwa perkataan dan tulisan Paulus adalah firman Tuhan. Paulus ingin supaya jemaat di Korintus tidak meremehkan Yesus Kristus juga. Sekalipun Yesus disalibkan oleh karena kelemahan, oleh karena dosa, tetapi Ia hidup karena kuasa Tuhan. Tuhan Yesus tidak lemah dan Dialah yang akan membela para rasul, termasuk rasul Paulus. Paulus mengakui bahwa dia memang lemah di dalam Yesus. Tetapi Tuhan telah berjanji bahwa para rasul akan hidup bersama-sama dengan Dia untuk jemaat di Korintus dan semua jemaat yang sudah ada karena kuasa Tuhan. Para rasul ada untuk mengajar dan mendidik jemaat. Hari ini kita patut bersyukur karena para rasul tidak hanya mengajar melalui perkataan, tetapi mereka juga menuliskannya sehingga hari ini kita bisa membacanya.

Paulus mengajak jemaat di Korintus untuk menguji diri sendiri dan menguji iman mereka. Tiap-tiap orang percaya juga seharusnya melakukan hal ini. Kita juga harus memeriksa hati kita, apakah kita sungguh-sungguh teguh dalam iman atau tidak. Perlu menyelidiki diri apakah kita mengikuti pengajaran iman Kristen yang benar. Pengajaran yang  benar adalah pengajaran dari para rasul, yang bisa kita baca dan renungkan melalui Alkitab. Roh Kudus akan menolong kita untuk memahami kebenaran firman Tuhan itu. Tentunya dengan menggunakan hati nurani dan akal budi, serta hikmat yang Tuhan sudah berikan kepada kita. Roh Kudus yang telah mengilhamkan firman Tuhan itu kepada para rasul untuk dituliskan. Roh Kudus yang sama yang akan memberikan hikmat kepada kita, ketika kita bersedia untuk menyelidiki firman Tuhan dengan benar. Menguji artinya bisa membedakan, antara firman Tuhan dengan yang bukan firman Tuhan.

Jika kita tidak berpikir serta waspada dalam mempelajari firman Tuhan, maka kita mungkin akan tidak tahan uji. Iman kita bisa terombang ambing karena iman kita tidak teguh dan kuat. Paulus mengingatkan bahwa bukan para rasul yang tidak tahan uji. Rasul Paulus berharap supaya orang-orang di Korintus tidak berbuat jahat dengan tujuan supaya para rasul tahan uji. Paulus menginginkan semua jemaat di Korintus bisa berbuat baik, menjadi kesaksian yang baik bagi orang-orang di sekitar mereka. Ternyata ada beberapa jemaat di Korintus yang berpikir terbalik. Mereka berpikir untuk berbuat jahat supaya rasul Paulus teruji. Paulus menegur mereka dengan lembut, tetapi mereka tetapi bebal dan sombong. Paulus ingin mereka benar-benar tumbuh di dalam kebenaran, sebagai jemaat yang percaya Tuhan dengan sungguh-sungguh.

Jika di dalam jemaat ada banyak permasalahan, anggota jemaatnya banyak melakukan pelanggaran akan firman Tuhan, maka kesaksian jemaat tidak efektif. Jemaat akan disibukkan dengan persoalan hidup mereka sendiri, sehingga kesaksian kepada orang lain tidak akan berjalan dengan baik. Orang yang melakukan dosa, tidak bisa bersaksi dengan baik. Justru ia akan menjadi batu sandungan bagi orang lain. Mereka bisa menghalangi orang lain yang ingin percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Jemaat yang bisa berfungsi sebagai tiang penopang dan dasar kebenaran adalah jemaat yang memiliki anggota yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan. Mereka mengejar kebenaran dan hidup dalam kekudusan. Perilaku mereka baik dan menjadi kemegahan serta kesaksian bagi orang-orang di sekitarnya. Jemaat yang seperti inilah yang bisa bersaksi secara efektif.

Views: 5

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top